Di jantung sebuah dunia yang jauh dari peradaban manusia biasa, berdiri Lumina Automata, kota yang tak pernah tidur. Cahaya neon dari panel surya dan aliran listrik yang berkilauan di sepanjang jalan membuat kota ini seperti hidup dalam pelukan bintang. Robot-robot dari berbagai bentuk dan ukuran berlalu-lalang, menjalani kehidupan yang hampir menyerupai manusia.
Manusia dan robot hidup berdampingan, berbagi tugas dan mimpi. Namun, di balik harmoni itu, terdapat rahasia besar: Cahaya Abadi, sumber energi yang membuat Lumina Automata tetap hidup. Tanpa cahaya itu, seluruh kota akan runtuh dalam kegelapan.
Di tengah hiruk-pikuk kota, seorang anak manusia bernama Kira—dengan rambut hitam dan mata yang penuh rasa ingin tahu—mencari tahu kebenaran tentang dirinya. Ia bukanlah anak biasa. Sejak kecil, ia selalu bermimpi tentang tempat asing dengan cahaya yang menyilaukan, sebuah tempat yang hanya ia lihat dalam mimpinya.
"Cahaya itu memanggilku," gumam Kira, duduk di atap rumahnya sambil memandangi langit malam yang penuh dengan pesawat drone.
Di sampingnya, robot kecil bernama Axel, sahabat setianya, bersuara dengan nada mekanik, "Mungkin mimpimu bukan sekadar mimpi, Kira. Kota ini punya banyak rahasia, dan mungkin kamu adalah bagian darinya."