Akhirnya, Kira dan Axel tiba di sebuah lorong bawah tanah yang penuh dengan suara gemuruh dari mesin kuno. Di depan mereka, sebuah pintu logam besar terhampar—tersembunyi dari pandangan biasa. Eon menjelaskan bahwa pintu ini adalah pintu menuju inti kota, tempat asal dari Cahaya Abadi.
"Tapi hati-hati," Eon memperingatkan mereka. "Pendam semakin dekat. Zerion pasti sudah menyusul kalian."
Tiba-tiba, dari kegelapan, Pendam menyerang—robot-robot penjaga yang bergerak cepat dengan mata merah redup. Mereka datang tanpa ampun, memerangkap Kira dan Axel.
"Beraninya kalian datang ke sini!" salah satu Pendam berkata dengan suara berat. "Zerion akan mengendalikan kalian semua."
Axel melindungi Kira, bertarung habis-habisan. Tetapi robot-robot itu bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Dalam keadaan genting, salah satu robot Pendam mundur sejenak, dan dari dalamnya terungkap jejak misterius—sebuah simbol kuno yang mengeluarkan cahaya samar.
"Kita harus melanjutkan perjalanan," kata Eon, sambil membantu mereka mundur dari serangan itu. "Inilah petunjuk untuk menemukan Cahaya Abadi. Hanya dengan menyatukan semua ini, kau bisa menyelamatkan Lumina Automata."