Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Brood (By:Blackyy)

Hi_Blackyy
14
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 14 chs / week.
--
NOT RATINGS
302
Views
Synopsis
Penny Delphine gadis kecil yang haus akan perhatian dari keluarganya, dia merasa diasingkan karena kehadiran sang adik laki-laki yang sangat dinanti oleh seluruh keluarga. Dia yang merasa cemburu dengan semua perhatian pada adiknya dan membuat emosinya tidak karuan. Sampai pada akhirnya ia betemu dengan Sam yang mengubah kehidupannya. Apa teman barunya membawa dampak positif pada Penny? Apa yang akan terjadi selanjutnya pada keluarga Delphine?
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 : Pertemuan

[Pov Penny]

Aku duduk dekat perapian sembari menatap coklat panas yang mulai dingin Tak tau apa yang aku pikirkan saat itu tetapi sungguh aku merasa tidak suka berada disini .Jam menunjukan tengah malam, dan disaat yang bersamaan aku mendengar suara tangisan bayi menusuk telingaku. Suara langkah kaki yang tergesa-gesa menghampiriku dan ternyata itu ayahku lalu ia berkata.

"Penny, adikmu sudah lahir" sambil tersenyum haru.

Akupun berjalan menuju kamar bersalin tempat dimana ibuku melahirkan. Saat aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit, aku melihat sesosok bayangan anak kecil seumuranku yang berdiri tak bergerak diujung lorong sambil menatap kearahku. "Huh? apa ada yang salah denganku?" pikirku sambil berjalan tak mempedulikannya. Tidak lama setelah itu aku langsung mendengar suara bisikan "Aku tau apa yang kau rasakan". Sontak membuatku merinding, akupun berlari mengejar ayahku dan masuk ke kamar bersalin.

"Lihat betapa cantiknya dia" kata ayahku

"Dia mirip sekali denganmu penny" ibuku menambah ucapan ayah.

Aku menyentuh pipinya yang masih rapuh dan dibalas dengan tatapan manisnya.

"Jika kau tak suka, tak usah berpura-pura menyukainya" bisikan itu terdengar lagi.

Aku menoleh kebelakang dan terkejut "Kenapa anak itu ada disini" jawabku dalam hati. Tapi kenapa orang lain seperti tak menyadari keberadaanya disini?. Sosoknya menyeringai manatapku dengan tatap tajam dan pergi begitu saja.

"Penny, ada apa?" tanya ayahku.

"Ah.. itu, tidak ada ayah" jawabku bingung. "

"Jangan melamun terus sayang, tak perlu khawatir pagi esok kita akan pulang" ujar ayah sambil tersenyum berusaha menenangkanku.

***

Keesokan paginya aku dan keluarga kecilku pulang ke rumah dalam perjalanan pulang aku merasa aura disini sangatlah berbeda. Punggungku terasa sangat dingin tapi aku berpikir mungkin itu hanyalah angin yang masuk melalui jendela mobil. Setelah lama perjalanan akhirnya kami sampai dirumah dan aku langsung berlari kedalam rumah memasuki kamar kecilku yang hangat dan nyaman. "Huft..akhirnya aku bisa tidur dengan nyaman disini" sambil memeluk Mr.Loowi boneka kelinci kesayanganku hadiah dari ayah saat pertama kalinya aku melangkahkan kedua kakiku. (tok tok tok) suara ketukan pintu dari arah lemari. Aku melirik ke arah lemari yang perlahan demi perlahan terbuka, tapi tidak ada apa-apa didalam sana selain pakaian dan kotak mainan. Mungkin itu seekor tikus pikirku dan akupun tertidur kembali.

"Penny kemari dan makanlah dulu" teriak ibuku, Aku terbangun dari tidurku turun ke ruang makan. Disana sudah ada ayah, ibu, kakek dan nenek.

"Oh cucuku sudah besar ya" ucap nenek sambil memeluk erat diriku.

" Nenek dan kakek? Kapan sampai kesini?" tanyaku

"Itu rahasia hahaha" jawab kakekku terkekeh.

Kamipun makan siang bersama. Selama makan mereka hanya menceritakan adikku dan itu membuatku merasa sedikit cemburu. Selesai makan aku langsung kembali ke kamar naik ke ranjang dan memukul-mukul bantal untuk melampiaskan kekesalanku. Lalu tiba-tiba bisiskan itu kembali terdengar

"Kau kesalkan?". aku terdiam dan melihat sekeliling kamarku.

"Omg!? Apa? Siapa kau?! Kenapa bisa ada disini?" tanyaku terkejut.

"Kukuku..aku lupa belum memperkenalkan namaku. Baiklah, namaku adalah Sam" jawabnya sambil mendekat ke arahku

"Tidak usah berteriak, semua orang tidak akan percaya lagi padamu"  tambahnya.

Sontak aku terkejut dengan perkataannya dan mulai menjauh darinya, mendekati pintu keluar. Saat aku berlari keluar kamar dan berteriak memanggil ayahku, jawaban yang mengejutkan terdengar dari mulut ayah.

"Kenapa kau bersikap aneh sekarang penny?! Berhentilah berteriak itu akan membuat adikmu terbangun!".

Aku terdiam, merasa malu dan kaget karena keluarga besarku ada disini,Tapi sejak kapan?. Setelah itu ibu menyuruhku kembali ke kamar tanpa bertanya apa yang terjadi padaku. Aku duduk disebelah jendela dan mulai menangis.Kenapa aku begini? Apa yang salah?, aku terus bertanya-tanya pada diriku. Angin dingin masuk melalui jendela kamar, matahari mulai terbenam tanda ia ingin segera beristirahat. Aku terbangun dan melihat keluar jendela ternyata hari sudah gelap, aku melihat ke ranjang dan yah, Sam ada disana sedang duduk memandangiku.

"Hah? Sedang apa dia? Apa sudah dari tadi dia disana? Tanyaku dalam hati. Dia mendekat ke arahku dan berkata.

"Tak usah takut, aku temanmu sekarang, kau bisa percaya padaku dan aku akan percaya padamu" seringainya.

*Aku dan (Teman) Baru*

Satu tahun berlalu, ayah dan ibu hanya menghabiskan waktunya bersama adikku Leo. Aku pikir mereka sudah tak peduli terhadapku jadi aku selalu bicara seperlunya dan jarang menghabiskan waktu di ruang keluarga bersama mereka.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanya sam

" Seperti biasanya" Jawabku

Ya, satu tahun setelah kejadian itu aku jadi sering mengurung diri di kamar dan bermain dengan temanku Sam. Dia anak yang ceria tetapi kadang juga mengerikan, ia sangat suka saat aku berbuat kasar pada adikku dan itulah yang kulakukan bersama Sam setiap hari, yaitu mengganggu adikku. Kelakuan dan sifatku berubah derastis aku lebih kasar saat disekolah tak segan aku mendorong temanku dari tangga,memukul bahkan banyak yang bilang aku sempat melempar temanku dari jendela ke lantai satu hingga ia harus dirawat sekitar satu minggu tapi aku merasa tidak melakukan semua hal itu mungkin saja itu ulah Sam kan?.

"Hey kenapa kau terlalu jahat pada teman-teman kelas ku Sam?!, Karena mu aku selalu dapat hukuman!"

amarahku meluap saat itu juga padanya tanpa sadar aku telah menjadi tontonan banyak orang dikoridor sekolah, mereka menatap dengan aneh dan saling berbisik membicarakan diriku.

"Apa yang salah?" pikirku dan langsung berlari keluar sekolah lalu pulang karena hari ini aku baru saja diskors selama 1 minggu lagi. Selama diskors aku menghabiskan waktu dengan bermain dan berjalan-jalan dihutan dekat rumah bersama Sam sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan setelah masuk sekolah lagi. Tidak ada yang ingin duduk denganku saat memasuki kelas 4, mereka pikir kalau aku ini anak yang sangat aneh padahal sudah jelas yang aneh itu hanya Sam karena dia berbeda dari anak-anak yang lain.

"Penny, apa kau ingin tau apa yang ayah dan ibumu bicarakan? Ini tentang dirimu"

"Apa yang mereka bicarakan? Beri tau aku Sam"

"Hihihi, lebih baik kau mencari tau sendiri" Sam terkekeh sambil pergi begitu saja tanpa memberi penjelasan.

Penny terus bertanya-tanya pada Sam sambil sesekali melirik ke arah matanya, karena ia merasa kalau Sam memiliki tatapan mata yang tajam tapi terlihat indah sangat langka dia rasa melihat seseorang dengan warna mata biru sapire yang mencolok seperti itu.

"Hey bolehkah aku bertanya?"

"Kau kan sudah bertanya dari tadi"

Hingga tak terasa hari mulai gelap saatnya aku pulang atau mungkin ini sudah waktunya makan malam.