Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
Kizuna terbangun dengan sakit kepala parah dan pandangan yang kabur. Dia tidak ingat apa yang terjadi. Saat membuka mata, dia melihat langit biru dan pantai berbatu yang putih. Dia berusaha bangun, tapi tubuhnya terlalu lemah.
Seorang gadis cantik dengan rambut panjang hitam dan mata biru mendekatinya. "Kamu sudah bangun," katanya dengan senyum lembut. "Aku khawatir kamu tidak akan bangun lagi."
"Apa... apa yang terjadi?" Kizuna bertanya, berusaha mengingat.
"Kamu terdampar di pulau ini," jawab gadis itu. "Aku menemukanmu di pantai, tidak jauh dari sini. Kamu terluka parah."
Kizuna mencoba mengingat, tapi ingatannya kosong. Dia melihat sekitar dan melihat hutan lebat di belakang gadis itu. Pohon-pohon tinggi dan ranting-ranting yang bergerak-gerak di angin.
"Apa nama pulau ini?" Kizuna bertanya, berusaha mencari jawaban.
Gadis itu terdiam sejenak sebelum menjawab, "Pulau ini tidak memiliki nama. Atau setidaknya, tidak ada yang tahu namanya. Pulau ini seperti tidak ada di peta."
Kizuna merasa aneh. "Bagaimana aku bisa keluar dari sini?" tanyanya, mulai merasa frustrasi.
Gadis itu tersenyum lagi. "Tidak ada cara keluar dari pulau ini. Tidak ada kapal yang datang, tidak ada pesawat yang terbang di atasnya. Pulau ini seperti terisolasi dari dunia."
Kizuna merasa takut. Dia tidak ingin terjebak di pulau misterius ini selamanya. Dia berpikir tentang keluarganya, teman-temannya, dan kehidupan lamanya.
Gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Aira. "Aku akan membantumu bertahan hidup di pulau ini," katanya. Aira membantu Kizuna berdiri dan membawanya ke sebuah gubuk kecil di tengah hutan. "Ini tempatku tinggal," katanya. "Kamu bisa tinggal di sini sampai kamu pulih."
Kizuna Bertanya-Tanya
Kizuna merasa lega, tapi dia masih memiliki banyak pertanyaan. "Bagaimana kamu bisa hidup di sini?" tanyanya. "Apa yang kamu makan? Bagaimana kamu mendapatkan air?"
Aira tersenyum. "Aku akan menjelaskan semuanya. Tapi pertama-tama, kamu harus istirahat."