Chereads / Pulau misterius / Chapter 5 - Bab 5 Pintu Kebenaran

Chapter 5 - Bab 5 Pintu Kebenaran

Kizuna dan Aira berjalan melalui hutan lebat, mengikuti petunjuk peta kuno yang diberikan Arkea. Mereka melewati sungai deras, tebing curam dan gua gelap yang menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian. Setelah berjam-jam berjalan, mereka menemukan sebuah pintu besar dengan simbol misterius yang terukir di atasnya.

"Apa ini?" Kizuna bertanya, menatap pintu tersebut dengan rasa penasaran dan takut.

Aira menatap peta kuno. "Ini pasti Pintu Kebenaran. Pintu ini akan membawa kita ke rahasia pulau ini."

Mereka memasuki ruangan besar dengan dinding kristal yang memantulkan cahaya dan menciptakan efek yang menakjubkan. Di tengah ruangan, terdapat sebuah artefak kuno yang bersinar dengan cahaya yang kuat. Tiba-tiba, artefak tersebut berubah menjadi sebuah bola cahaya yang menyinari seluruh ruangan.

"Apakah ini kekuatan sejati?" Kizuna bertanya, terpesona dan takjub.

Aira menatap bola cahaya. "Ini adalah kunci untuk membuka rahasia pulau ini."

Kizuna dan Aira merasakan kekuatan baru mengalir dalam tubuh mereka. Mereka dapat melihat kebenaran yang tersembunyi tentang pulau ini dan rahasia yang telah tersembunyi selama ini. Mereka menemukan bahwa pulau tersebut adalah sebuah laboratorium rahasia untuk menciptakan kekuatan super.

"Kita harus berhati-hati," Aira katakan. "Kekuatan ini bisa berbahaya."

Penjaga pulau, Arkea, adalah ilmuwan yang menciptakan kekuatan tersebut untuk tujuan yang tidak diketahui. Namun, ada sesuatu yang tidak beres. Arkea ternyata adalah ayah Kizuna yang telah lama hilang.

"Ayah?" Kizuna bertanya, terkejut dan sedih.

Arkea tersenyum. "Ya, anakku. Aku telah menciptakan kekuatan ini untuk melindungi dunia dari kehancuran."

Kizuna dan Aira memutuskan untuk menghadapi Arkea dan menghentikan rencananya. Mereka berdua berlari keluar ruangan, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi. Namun, mereka dihadang oleh pasukan robot yang dikendalikan oleh Arkea.

"Kita harus menghentikan mereka!" Kizuna berteriak, merasa takut dan marah.

Aira menarik senjata rahasia dari tasnya. "Aku akan mengurus mereka."

Aira tiba-tiba mengungkapkan bahwa dia adalah agen rahasia yang dikirim untuk menghentikan Arkea. Kizuna terkejut dan merasa dikhianati.

"Apa yang terjadi?" Kizuna bertanya, bingung dan sedih.

Aira menatap Kizuna. "Aku harus melindungi dunia dari kekuatan ini."

Kizuna dan Aira bertarung melawan pasukan robot. Kizuna menggunakan kekuatan barunya untuk menghancurkan robot-robot tersebut. Aira menggunakan senjata rahasianya untuk menghentikan Arkea.

"Kita harus bekerja sama!" Kizuna berteriak, merasa putus asa.

Aira menatap Kizuna. "Kita bisa melakukannya."

Arkea muncul dengan senjata rahasia. "Kalian tidak bisa menghentikan saya!"

Kizuna dan Aira bersatu untuk menghadapi Arkea. Mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghentikan Arkea. Pertarungan sengit terjadi, dengan ledakan energi dan dentuman suara yang menggelegar. Kizuna merasa sedih, karena ayahnya kini menjadi musuhnya.

Tiba-tiba, Kizuna melihat kilatan cahaya yang membawanya kembali ke masa lalu. Ia melihat ayahnya, Arkea, muda dan penuh harapan.

"Ayah, apa yang terjadi?" Kizuna bertanya, bingung.

Arkea muda tersenyum. "Aku menciptakan kekuatan ini untuk melindungi dunia, anakku. Tapi, aku kehilangan kendali."

Kizuna kembali ke masa sekarang dan melihat Aira terluka parah. Ia merasa sedih dan marah.

"Aira, jangan!" Kizuna berteriak, menangis.

Aira tersenyum lemah. "Kizuna, aku percaya padamu. Hentikan Arkea."

Kizuna memutuskan untuk mengorbankan dirinya untuk menghentikan Arkea. Ia menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menghancurkan senjata rahasia Arkea.

"Aku melakukannya untukmu, Aira," Kizuna berbisik.

Kizuna jatuh ke tanah, lemah. Aira mendekatinya, menangis.

"Kizuna, jangan tinggalkan aku," Aira berbisik, memeluk Kizuna.

Kizuna tersenyum lemah. "Aku akan selalu bersamamu, Aira."

Arkea terkena dampak kekuatan Kizuna dan jatuh ke tanah. Kekuatan super mulai menghilang, dan pulau tersebut mulai stabil. Kizuna merasa lega, karena misinya selesai.

Aira menatap Kizuna dengan mata penuh air mata. "Aku cinta kamu, Kizuna."

Kizuna tersenyum. "Aku juga cinta kamu, Aira."

Kizuna merasa kehilangan kekuatan dan penglihatannya mulai kabur. Ia melihat Aira menangis dan merasa sedih.

"Aira, jangan menangis," Kizuna berbisik.

Aira memeluk Kizuna lebih erat. "Aku tidak ingin kehilangan kamu."

Kizuna merasa bangga atas pengorbanannya. Ia menyelamatkan dunia dari kehancuran.

"Aku bahagia bisa menyelamatkanmu, Aira," Kizuna berbisik.

Kizuna menutup matanya dan merasa damai. Ia tahu bahwa misinya selesai.