Badai semakin kencang, anginnya menghantam gubuk dengan keras. Kizuna dan Aira bersembunyi di sudut gubuk, berharap badai segera berlalu.
"Apa penyebab badai ini?" Kizuna bertanya, berusaha mengatasi ketakutan.
Aira menunduk. "Badai ini... terkait dengan kekuatan pulau. Kekuatan yang tersembunyi."
Tiba-tiba, angin berhenti. Suara aneh terdengar dari luar gubuk. Kizuna dan Aira keluar, menemukan sebuah pintu tua tersembunyi di balik semak-semak. Pintu itu terbuka, mengungkapkan lorong gelap.
"Apa ini?" Kizuna bertanya.
Aira terdiam. "Lorong ini... menuju ke rahasia pulau."
Kizuna merasa penasaran. "Apa rahasia pulau ini?"
Aira ragu-ragu. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita masuk ke lorong ini. Tapi, kita harus mencoba."
Dengan hati berdebar, Kizuna dan Aira memasuki lorong. Mereka berjalan dalam kegelapan, hanya diterangi cahaya lemah dari dinding. Lorong itu semakin dalam, dan suara-suara aneh terdengar.
Tiba-tiba, lorong terbuka ke sebuah ruangan besar. Di tengah ruangan, terdapat sebuah patung besar dengan mata yang bersinar.
"Apa ini?" Kizuna bertanya.
Aira terdiam. "Patung ini... adalah kunci rahasia pulau."
Kizuna mendekati patung. "Patung ini seperti hidup," katanya.
Aira mengangguk. "Patung ini memiliki kekuatan magis."
Tiba-tiba, Kizuna merasa sesuatu yang aneh. "Aku merasa ada yang mengawasi kami," katanya.
Aira menoleh. "Apa yang kamu lihat?"
Kizuna ragu-ragu. "Aku tidak tahu. Tapi, aku merasa takut."
Aira memegang tangan Kizuna. "Jangan takut. Aku ada di sini."
Tiba-tiba, patung itu bergerak. Mata patung menyala lebih terang.
Kizuna merasa kekuatan aneh mengalir dalam tubuhnya. "Apa yang terjadi?" katanya.
Aira terkejut. "Kamu memiliki kekuatan yang sama dengan pulau!"
Kizuna merasa kekuatan itu membesar. "Apa yang harus aku lakukan?" katanya.
Aira tersenyum. "Kamu harus mengendalikan kekuatan itu."
Tiba-tiba, dinding ruangan terbuka, mengungkapkan tulisan kuno. "Kekuatan pulau hanya dapat dikendalikan oleh hati yang murni," tulisan itu berbunyi.
Kizuna terkejut. "Apa artinya?" katanya.
Aira tersenyum. "Kamu harus percaya diri."
Kizuna melihat sekitar ruangan. "Apa petunjuk lainnya?" katanya.
Aira menunjuk ke arah dinding. "Lihat, ada petunjuk lain."
Dinding itu menampilkan peta pulau. "Peta ini menunjukkan jalan ke sumber kekuatan pulau," Aira menjelaskan.
Kizuna terkejut. "Apa sumber kekuatan itu?"
Aira tersenyum. "Kita harus mencari tahu."