Happy reading.
Part 2 :"Hari Yang Sibuk "
Dua hari menjelang tahun baru.
Rumah sakit benar-benar sibuk.
Pasen terus berdatangan.
Yuzuru baru saja mengontrol semua pasen yang ada dibawah perawatannya.
Saking penuhnya para perawat dibagi menjadi tiga Team.
Masing-masing berisi tiga atau empat orang.
Yuzuru menjadi salah satu kepala regu hari itu bersama tiga rekan wanitanya.
Momoru,Madoka dan Michio.
Berjalan beriringan dengan membawa satu kereta dorong berisi berbagai peralatan untuk merawat,obat-obatan,peralatan untuk memasang infus,perban,gunting dan lainnya.
Di sisi yang lain dari kereta dorong itu, ada satu tempat khusus untuk meletakkan map yang berisi laporan kesehatan pasen.
Yuzuru berjalan lebih dulu,ada stetoskop digantungkan di lehernya.
Ada beberapa bangsal yang berisi pasen,dibagi berdasarkan kelas.
Kelas satu hanya berisi dua pasen,kelas dua berisi empat pasen,kelas tiga berisi sepuluh pasen.
Ada lagi bangsal khusus yaitu kelas VIP (Verry important person) ,bangsal VVIP dan kelas ekskluif.
Tiga kelas terakhir ini ditempati oleh orang-orang yang banyak uang atau pejabat,bisa juga para bos perusahaan.
Karena Yuzuru adalah anggota Team perawatan khusus,meski dia bukan dari bagian bangsal untuk orang kaya itu,jika Mereka membutuhkan penanganan yang melibatkan kemampuannya,maka Yuzuru bisa terlibat di dalamnya.
Tapi jika boleh memilih,Yuzuru lebih senang berada di bangsalnya sendiri.
Berkumpul dengan anggota masyarakat biasa,yang akan menyambutnya dengan ramah.
Mereka lebih bisa diatur dan menurut dalam menjalani program pengobatan dan perawatan.
Mengurus orang kaya itu sangat merepotkan,karena biasane mereka lebih rewel dengan banyak permintaan dan tidak sabar dalam mengikuti instruksi perawat ,bahkan seringkali melawan saran dari dokter mereka sendiri.
Mungkin karena anggapan bahwa 'uang bisa membeli segalanya,bahkan kedudukan dan nyawa manusia lain'.
Yang mereka tidak tahu bahwa,kesehatan yang rusak dan kondisi tubuh yang lemah hanya bisa dibeli dengan pengobatan dan kerjasama yang baik antara pasen dan tenaga medis yang merawatnya.
Meski mereka memiliki gudang uang,tapi jika penyakit sudah menggerogoti tubuh,maka uang yang banyak itu tidak bisa membeli kesembuhan,
Bahkan tidak bisa menebus sebuah kehidupan.
Yuzuru telah bekerja di rumah sakit ini selama dua tahun.
Karena kemampuannya yang luar biasa dalam menangani pasen juga kemampuan khususnya dalam menangani kasus bedah,membuatnya cepat mendapatkan posisi sebagai perawat handal di rumah sakit itu.
Yuzuru sendiri tidak memahami mengapa dia memiliki skill yang dimata rekan-rekannya dianggap genius itu.
Anehnya juga,semua pasen sangat senang jika perawat Yuzuru yang memeriksa mereka.
Bahkan ketika dia dipanggil di ruangan khusus anak-anak yang lengan dan kakinya terluka karena sebuah kecelakaan,anak yang tadinya sangat rewel dan menolak untuk dirawat luka-lukanya,begitu melihat Yuzuru datang membujuknya,anak itu langsung terdiam dan menurut.
"Adik kecil,aku akan memelukmu,supaya rasa sakitmu segera sembuh,bagaimana ?!"
Si anak yang menangis tersedu,menganggukkan kepalanya.
"Baiklah,paman cantik,aku mau diobati lukaku,tolong peluk aku."
Orang tua si anak yang sudah kewalahan menghadapi putranya yang terus menangis dan menjerit itu akhirnya bisa bernafas lega.
Alhasil Yuzuru pun duduk di sisi ranjang si anak sambil memeluknya,dan membacakan dongeng,sehingga perawatan luka bekas operasi itupun berjalan dengan lancar.
Sesudahnya si anak itu yang bernama Kobe itu bertanya.
"Paman cantik,jika aku kelak bisa pulang kerumah,apakah aku boleh membawamu ?"
Yuzuru tertawa dengan suaranya yang halus.
"Mengapa ingin membawaku pulang ?"
Kobe :"supaya aku tidak merasakan sakit lagi."
Yuzuru :"tentu saja tidak sakit.karena kalau kamu boleh pulang,itu artinya kamu sudah sembuh adik."
Kobe :"jadi aku tidak bisa bertemu paman cantik lagi ya ?"
Yuzuru :"kalau ingin bertemu denganku,artinya kamu tidak mau sembuh dong."
Pasen anak yang berumur delapan tahun itu tampak terdiam.
Yuzuru :"baiklah.pengobatan sudah selesai.
Paman dan teman-teman paman akan merawat pasen lain.
Boleh kan ?"
Kobe :"apakah pasen itu juga menangis sepertiku ?"
Yuzuru :"iya.mereka menangis dan ingin paman menemani.sekarang tidur ya."
Pasen kecil itu menurut,tetapi kemudian berkata :"emgh.bolehkah aku memelukmu lagi ?aku merasa agak sakit."
Yuzuru tertawa :"baiklah.mari paman peluk."
Yuzuru pun memeluk pasen kecil itu.
Mengelus punggungnya dengan lembut.
"Selamat tidur ."
Yuzuru meninggalkan bangsal anak-anak itu diiringi rasa terimakasih dari kedua orang tuanya.
Ketika Yuzuru pergi ,anak itu bertanya kepada ibunya.
"Mama.apakah mama bisa membuatkan aku kakak seperti paman cantik itu ?
Dia baik sekali."
Mamanya pun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya itu.
"Tidurlah sayang,siapa tahu nanti kamu bermimpi bertemu dengan paman cantik itu lagi."
Anak itu pun setuju dengan saran ibunya,pergi tidur tampa rewel lagi.
Yuzuru meletakkan pantatnya dikursi di ruang perawat.
Menghembuskan nafasnya dengan lega.
Kakinya terasa pegal semua,setelah berdiri berjam-jam.
Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari pengeras suara yang ditujukan kepadanya.
"Yuzuru Hazegawa mohon untuk segera ke ruang gawat darurat.
Kasus kecelakaan tunggal."
Yuzuru menghembuskan nafasnya dan segera bangkit dari duduknya.
Tidak lupa dia meraih sebotol air mineral yang ada di mejanya dan membuka tutupnya langsung menegaknya dan kemudian berpamitan kepada rekan-rekannya.
"Aku ke ruang gawat darurat dulu."
Ketiga rekan wanitanya itu menjawab bersamaan."iya silahkan."
Yuzuru berjalan cepat,meninggalkan bangsal ruang rawat inap untuk penyakit dalam itu menuju ke ruang gawat darurat .
Sepeninggal Yuzuru, ketiga rekan wanitanya itu membicarakan tentang temannya.
Michio :"kadang aku kasihan melihat Yuzuru.
Aku rasa tidak mudah menjadi anggota Team penanganan khusus seperti itu.
Meski gajinya lebih tinggi daripada kita.
Bukankah pekerjaannya juga lebih berat ?"
Madoka menyahut sambil tangannya sibuk membersihkan kereta dorong dan menatanya kembali.
"Ya benar.tapi Yuzuru sepertinya juga tidak banyak mengeluh."
Momoru yang menulis laporan pasen menjawab :"aku takut bedaknya akan luntur."
Michio tertawa :"haha..dia tidak memakai bedak kan ?"
Momoru :"tidak.tapi bukankah wajahnya seperti wanita ?"
Madoka :"mungkin ibunya Yuzuru wanita yang sangat cantik."
Michio :"benar-benar.tapi Yuzuru jarang membicarakan tentang keluarganya.
Katanya papa dan mamanya diluar negeri sejak dia masih kecil."
Momoru :"aku rasa benar jika ibunya Yuzuru cantik,jangan-jangan mantan artis ya ? Atau..Yuzuru sebenarnya memiliki darah keturunan.Amerika,Italia ,Perancis,atau negara mana saja.
Bukankah dia memang cantik ya .aku ke kamar mandi dulu."
Kata Momoru sambil bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.
Michio :"ya.matanya bagus ya."
Madoka :"rambutnya juga bagus.dia sangat imut.jika dibandingkan dengan keisengannya memutar pisau bedah,itu agak tidak cocok .benarkan ?"
Momoru yang baru saja kembali dari kamar mandi menyahut :"jika kalian senang dengan Yuzuru ajak saja dia pacaran."
Madoka membalikan badannya dan kembali menulis di sebuah buku besar.
"Tidak bisa.cantikan dia daripada aku."
Michio berbisik kepada Madoka :"apakah dia laki-laki tulen ?"
Madoka tertawa :"tentu saja.dia hanya salah casing .haha.."
Momoru bersandar di meja tempat Madoka menulis.
Berkata :"wajah seperti Yuzuru itu,adalah wajah bagi para laki-laki yang suka laki-laki.tahu sendiri kan ?"
Madoka :"kamu berbicara apa ? Biarkan saja Yuzuru seperti itu.
Jik kelak pacarnya laki-laki ya biarkan saja.
Kasihan dia.
Aku lihat dia tidak pernah punya pacar.
Aku berteman dengannya sejak masih sekolah.
Bukan maunya dia menjadi laki-laki berwajah cantik.
Umumnya menjadi wanita ingin cantik,menjadi laki-laki ingin Tampan.
Si Yuzuru ini agak susah ya menggambarkannya.
Suaranya juga lembut.
Membujuk pasen.
Tidak pernah kasar.
Cenderung pendiam dan menggemaskan.
Aku rasa dia lebih cocok untuk menjadi adik kesayangan kita.
Benar tidak ?"
Michio menganggukkan kepalanya :"iya tentu saja.tapi meski dia tampak lemah dan mudah gugup ,aku rasa dewa mewariskan kelebihan untuknya.
Sekali dia bekerja dia sangat fokus.
Dan tidak pernah ada keluhan dari pasen.
Dia juga sopan sangat menghargai semua orang."
Madoka :"benar.karena dia juga kan ,bangsal kita ini mendapat banyak prestasi.skillnya itu ,mungkin termasuk langka."
Michio :"mungkin dalam tidurnya pun Yuzuru selalu memainkan pisau bedahnya."
Madoka : "aku pernah mencoba meniru Yuzuru memutar-mutar pisau kecil.
Alhasil tanganku teriris.
Lalu aku mencoba memakai batang ice cream.selalu saja terjatuh."
Momoru :"mungkin faktor keturunan.bukankah pamannya dokter Shima Hazegawa seorang dokter bedah ?
Bisa jadi Yuzuru belajar dari pamannya itu."
Michio :"tidak.aku ada teman di ruang operasi dan di bangsal bedah,dokter Shima itu tidak pernah bermain-main pisau.
Dia pendiam juga mungkin malah terlalu serius ya.
Tidak banyak bicara.
Tapi sepertinya kurang sehat.
Tidak selincah Yuzuru.
Dan tidak semanis Yuzuru.
Betul tidak ?"
Madoka :"apakah mereka benar-benar keponakan dan paman ?
Wajah mereka berbeda."
Michio :"kalau dia paman dari ayahnya wajar saja.tapi kalau dia paman dari ibunya,mungkin aku agak kurang percaya."
Momoru:"dokter Shima Hazegawa baru saja kerja disini ya.berapa tahun ?"
Madoka :"mungkin lima tahun ini.sepertinya begitu."
Michio :"pindahan dari rumah sakit mana ?"
Madoka :"aku kurang jelas masalah ini.
Dia agak tertutup.
Tidak seperti Yuzuru.
Manis dan menyenangkan untuk dilihat ."
Pembicaraan mereka terputus ketika team lain mulai berdatangan masuk ke kantor perawatan.
Perawat yang lebih senior dari mereka bernama Kitaro bertanya :"kemana Yuzuru,apakah mendapat panggilan lagi ?"
Michio :"iya.dari ruang gawat darurat.
Ada pasen baru kecelakaan."
Kitaro :"ah ya.kasihan dia.beban pekerjaannya sangat banyak."
Rekan lain setuju dengan kata-kata Kitaro.
Bersahutan menjawab.
"Begitulah dunia,semakin kita diberi kelebihan maka semakin besar tanggungjawabnya.
Semakin tinggi jabatan dan derajadnya maka semakin besar pula tebusannya.
Sebaiknya kita menerima takdir kita yang apa adanya.
Bekerja yang terbaik.
Menolong orang lain.
Hidup ini ada karmanya.
Karma baik dan karma buruk.
Jika kalian menanam kebaikkan dengan merawat pasen dengan baik,siapa tahu jika kelak kalian mendapatkan masalah atau musibah maka kalian akan ada yang menolong .
Betul tidak ?"
Terdengar suara Mr,Nobu Kepala Bangsal yang baru saja muncul,ikut nimbrung pembicaraan para perawat itu.
Mereka menjawab nyaris bersamaan :"betul ketua.ketua sangat bijaksana."
Mr.Nobu :"oke.sudah jam makan siang.
Kalian pergi makan siang dulu
Gantian ya.
Bangsal jangan kosong."
Para perawat itu menjawab.
"Baik ketua."
Mr.Nobu kemudian meninggalkan ruangan kantor perawat itu dan memasukki kantornya sendiri.
End.