Chereads / Petualangan Di Kehidupan Lain / Chapter 4 - Bab 4 (Informasi)

Chapter 4 - Bab 4 (Informasi)

Pagi hari di kota Fajrin , itu tampak ramai , orang orang di kota ini benar benar tentram dan rukun,

Di penginapan sendiri terlihat sepi dan seperti tak ada penghuni selain aku dan Lara,

Ini benar benar berbeda dengan bumi,

Aku sedang menikmati pemandangan kota Fajrin dari lantai lima,

"Hmmm , sofa ini benar benar empuk"

Lalu aku juga mendapatkan baju gratis dari penginapan ini,

Ini kaos hitam bertuliskan "fire" di depannya, lalu celana hitam panjang dan sabuk pada umumnya,

Tak lama , Azki kemudian datang membawakan ku segelas teh hangat dan roti,

"Pagi tuan Raden, wah tampaknya tuan orang yang rajin juga ya , pagi pagi sudah bangun"

Aku sedikit terkejut, ternyata dia benar benar seseorang yang sangat ramah dan sopan,

"Untuk kamarnya itu cukup bagus , aku lumayan suka , lalu aku penasaran dengan ruang tamu di penginapan ini jadi aku berada di sini lebih awal" ujarku

Azki lali sedikit tersenyum kepadaku dan membuat pernyataan yang cukup membingungkan,

"Dari dulu juga tidak ada yang menempati ruang tamu ini Tuan Raden, semenjak..."

Lara tiba tiba datang,

"Pagi Raden"

Aku menjawabnya seolah penuh dengan semangat pagi,

"Yooooo , pagi Lara"

Lara sepertinya tau dengan ekspresi ku yang terlalu memaksakan,

Lara tampaknya juga mendapatkan pakaian,

Itu juga kaos berwarna oranye dan bertuliskan 'fire' di depannya dengan celana biru muda , sepertinya itu celana jeans,

Azki lalu pergi untuk mengambilkan minuman dan roti untuk lara,

"Wah ,tampaknya pelayanan nya bagus ya" ujar Lara

"Seperti yang kau lihat sendiri, tapi terlihat sangat formal sekali" ujarku

Tak lama Azki datang membawakan minuman dan makanan untuk Lara,

"Silahkan dinikmati"

Lara tampak langsung melahap roti itu seperti orang yang kelaparan beberapa hari,

"Hmmm, lahap sekali? Apakah karena perpindahan antar dunia membuat mu sangat lapar?"

Azki kemudian terkejut dan menatapku dengan penuh pertanyaan,

"Dunia lain? maksud Tuan Raden apa ya?"

Tanpa pikir panjang aku balik bertanya,

"Rasanya aneh , bolehkah aku dulu saja yang bertanya?"

Azki lalu menganggukan kepalanya dan berkata,

"Baiklah , silahkan"

Dalam kondisi ini , Raden dan Lara sangat butuh informasi lebih mengenai dunia ini, mengingat sebelumnya mereka berdua telah melawan seorang dewa Thane yang hanya memberikan gambaran nya saja tapi berakhir tidak baik dan malah menyerang mereka berdua,

Ini waktu yang tepat untuk menanyakannya dengan santai,

"Ngomong ngomong, apakah kamu tau tentang dunia ini?" ujarku

Azki menanggapi pertanyaanku dengan wajah terkejut,

"Eeeeee, Radeeeennn, aku terkejut mendengar pertanyaan mu , tapi aku sedikit tau tentang keseluruhan dunia ini"

Lara kemudian membalas pernyataan itu dengan nada tinggi,

"Kalau begitu, bisa segera beritahu kami, kami butuh itu"

"Oi lara , kenapa tiba tiba suaramu jadi tinggi seperti itu? Apa karena roti itu pedas?" ujarku

Lara tanpa mempedulikan diriku langsung berdiri dan melangkah mendekati Azki,

"Lalu , kenapa penginapan ini sepi? dan bagaimana cara kami bisa keluar dari dunia ini?" ujar Lara dengan tegas

Lara berdiri tepat di samping Azki,

Itu terlihat serius sekali,

"Eummmm , nyonya, kenapa nyonya berkata keras seperti itu?"

Aku segera berdiri dan melangkah mendekati Azki,

"Jujur saja, penginapan ini bener benar nyaman dan bagus , rasa rasanya seperti hotel bintang empat, tapi bisakah kamu percepat dan menjawab pertanyaan kami"

Azki perlahan mulai menjauh seperti orang ketakutan,

Dia perlahan mendekati sebuah meja dan mengambil pisau,

"Apa apaan kalian ini? Kenapa kalian menakutkan sekali" ujar Azki dengan ketakutan

Lara lalu mulai menunjuk ke arah Azki dan berteriak,

"Mati kau , dasar penipu"

Aku tak tau maksud Lara , tapi aku sadar sepertinya kita di tipu,

"Hmmmm Lara bisa jelaskan secara spesifik apa yang terjadi, jika kamu jelaskan dengan kata kata yang bagus , mungkin aku akan menghajarnya dengan cara yang bagus juga" ujarku

Lara lalu berbalik arah dan mengambil roti tadi,

"Lihat ini Raden, ini ada racunnya, aku tau karena aku punya penciuman tajam"

Aku sedikit terkejut dan berkata dalam hati,

*Untung saja aku tidak memakannya. Saat ini aku belum bisa mengendalikan racun jika berada pada tubuhku, itu mengerikan juga , kekuatan ku bisa bisa turun*

Saat ini kondisi ruang tamu benar benar berantakan,

Azki perlahan mulai melempar pisaunya ke arah Lara,

Wwuuuuushhhhhhh

Itu tampak sangat cepat,

Lara menghindarinya dan melempar roti ke arah Azki,

Aku lalu berkata kepada Lara,

"Sepertinya ini panggung mu untuk menangkapnya" ujarku

Lara bergegas melesat ke arah Azki,

Azki lalu mengepalkan kedua tangannya dan bersiap memukul,

Slaaaaashhhhh

Tangan Azki mulai jatuh ke lantai ,

Darah mulai berjatuhan membasahi di sekitarnya,

Lara lalu menendang kepalanya hingga menghantam tanah,

Braaaaaakkkkk

"Sepertinya sangat mudah ya"ujarku

Tak lama dari tubuh Azki keluar cahaya biru dan melesat ke arahku,

Wuuuushhhhhh

Aku menangkapnya,

Itu tampak seperti bola basket yang mengarah padaku,

Lara yang melihat itu mulai mendekatiku,

"Apa ini?" ujarku penuh penasaran

"Sepertinya itu jiwa orang ini? Dugaanku saja" ujar Lara

Krrrrrinnnnggg

Bola itu mengeluarkan suara ,

Suara seperti nada dering telepon,

"Sepertinya ini bola yang cukup penting untuk kita"

Aku mulai menaruh tangan kanan ku di atas bola itu ,

Cahaya bola mulai lebih terang dari sebelumnya,

Tiba tiba tubuh Azki yang sudah hancur mulai berdiri dan menyatu kembali,

Cahaya yang terpancar dari bola itu mulai bergerak menuju tubuh Azki seolah itu terserap,

Aku menyuruh Lara untuk sedikit mundur , karena akan ada sesuatu yang terjadi,

Bola itu mulai tak terkendali dan jatuh,

Kriiingggggg , kriiinggggg

Terus berbunyi dan menggelinding ke arah tubuh Azki,

"Apa yang akan terjadi ini?" ujar Lara

Duaaarrrrrrrrr

Ledakan dari tubuh Azki menghancurkan ruang tamu,

Aku dan Lara terpental cukup jauh dari penginapan,

"Sepertinya, dia meledakkan diri???" Ujarku yang penasaran

Tak lama cahaya muncul di atas kami,

Perlahan cahaya mulai memudar,

Itu Azki yang menatap ke bawah dengan tatapan dingin,

"Hmmmmm, sepertinya itu dirimu yang sebenarnya ya" ujarku

Aku merasakan kekuatan Azki terus meningkat,

Partikel sihir mulai muncul di sekitar kami seperti gelembung gelembung yang terus bermunculan,

"Kalian ingin tau tentang dunia ini?" ujar Azki yang perlahan turun

Lara mulai membalas perkataan Azki,

"Ini benar benar mengejutkan, sebuah hal yang tak terduga, jangan jangan mau juga seorang dewa?"

Aku melihat Lara dan kemudian tersenyum karena ini sangat seru,

"Dewa ya? Menarik"

Azki lalu berkata kepada kami,

"Bukan, aku bukanlah seorang dewa , melainkan hanya seorang jin"

Aku dan Lara terkejut,

"Jin?" ujarku

Ini benar benar berbeda,

Di dunia sebelumnya kemunculan mahluk jin diawali dengan aura jahat yang gelap,

Ini jelas berbeda,

Azki mulai mengangkat tangannya dan langit berubah seolah hujan akan turun,

"Di kota Fajrin ini , semua penduduknya adalah jin, Namun jin yang ada di sini berbeda dengan jin yang ada di dunia kalian" ujar Azki menjelaskan

Lara mulai membalas penjelasan Azki,

"Lalu apa bedanya? Dan jin jenis apa kamu ini?"

Aku juga menambahkan pertanyaan Lara untuk Azki,

"Ya itu benar , lalu apa saja yang ada di dunia ini?"

Azki mulai tersenyum tipis dan berkata,

"Ini dunia yang membuat kalian akan senang, dunia penuh tantangan, dunia penuh kejutan dan dunia penuh misi"

Lara membalas perkataan Azki,

"Jika begitu, bagaimana cara keluar dari dunia ini?"

Azki lalu tertawa dan berkata kepada Lara,

"Itu tidak akan bisa , kalian adalah orang yang terpilih untuk datang ke dunia ini"

Lara terlihat sedang memikirkan perkataan Azki,

Ini kesempatan bagus,

Aku menyiapkan kuda kuda untuk melompat,

"Kalau begitu , pertanyaan selanjutnya, jin macam apa kamu ini"

Pukulan ku melesat ke arah Azki ,

Slaaaashshh

Sebuah pedang menggores tanganku,

"Seharusnya tanganmu sudah hilang jika terkena tebasan itu , rupanya hanya tergores" ujar Azki yang keheranan

"Itu hal yang biasa lho" ujarku

Azki lalu meraih tanganku dan melemparku ke tanah dengan keras,

"Sudahlah, aku di sini bukan untuk mencelakai kalian , tapi hanya ingin membantu kalian"

Lara lalu bertanya,

"Maksudnya membantu?"

Itu terlihat aneh , Azki berniat membantu Raden dan Lara , tapi sebelumnya ingin mencelakakan mereka berdua,

"Apa apaan ini?" ujar Raden yang keheranan

Saat ini Raden dan Lara terlihat bingung karena pernyataan Azki yang ingin membantu mereka berdua di dunia ini,

"Sebelumnya, aku merupakan jin tertinggi di dunia ini, semua jin yang ada di dunia ini patuh kepadaku, jadi kemungkinan kalian tidak akan melakukan kekerasan pada kalian di dunia ini" ujar Azki

Aku lalu menjawab perkataan Azki,

"Baiklah , jika begitu, kamu boleh ikut menemani kami , tapi apakah kamu tau informasi dunia ini"

Lara lalu menarik tanganku dan berbisik kepadaku,

"Hei , mudah sekali ya memutuskan, bagaimana jika dia mengkhianati kita?"

Aku dengan penuh keyakinan memegang pundak Lara dan berkata,

"Tak akan jadi masalah, tenang saja"

Azki lalu mulai mendekati kami dan mengajak bersalaman,

"Baiklah sekarang kita adalah teman" ujar Azki kepadaku

Aku lalu membalas nya dengan sopan,

"Baiklah, ini akan menjadi hal yang bagus"

Lara masih bingung dengan kejadian yang begitu cepat itu , namun dia sepertinya agak paham dengan apa yang dilakukan Raden , sehingga dia menyalami Azki dengan baik,

Azki mulai berkata,

"Apakah kalian mau tau sekarang tentang dunia ini?"

Aku dan Lara mengiyakannya,

"Baiklah aku akan menjelaskan dari struktur dunia ini, jadi duni-"

Aku langsung membalas perkataan Azki,

"Struktur dunia ya , itu tidak perlu , kurang lebihnya aku paham dari ucapan kakek Thane kemarin"

Lara juga terlihat setuju denganku ,

"Baiklah selanjutnya aku akan menjelaskan tentang mahluk mahluk apa saja yang ada di dunia ini" ujar Azki

"Itu boleh" ujarku

Azki tiba tiba mengulurkan tangannya, tangan kiri di bawah dan tangan kanan di atas,

Sebuah buku besar berwarna merah muncul di tangannya ,

Azki lalu berkata kepada kami,

"Namun sepertinya, aku hanya akan menjelaskan itu saja , untuk selebihnya kamu bisa membaca buku ini"

"Baiklah baiklah" ujarku

"Di dunia ini ada mahluk mahluk yaitu mitologi, dewa , jin , roh dan manusia. Mahluk terkuat tentu saja kamu sudah tau yaitu Dewa. Namun ini aneh , manusia merupakan mahluk yang tak mempunyai kekuatan, kalau ada pun itu kecil, tapi kamu berbeda Raden , Manusia super yang sangat menakutkan"

Azki menjelaskan dengan sangat detail mengenai mahluk mahluk itu,

"Dewa itu memiliki otoritas nya sendiri dan kekuatan melampaui pikiran kita. Contohnya dewa Thane , dia merupakan salah satu dari banyaknya dewa yang memiliki kekuatan tidak masuk akal. Tapi dia memiliki kemampuan unik yaitu kutukannya. Kutukannya dapat membunuh dewa lain bahkan setingkat tujuh pilar"

Lara kemudian berbisik kepadaku,

"Tapi kenapa kamu seperti mudah sekali mengalahkannya"

Aku yang mendengar itu sedikit tersenyum dan lalu bertanya kepada Azki,

"Kita persingkat saja, jadi mahluk mahluk yang ada di dunia ini terutama dewa adalah mahluk yang kuat dan mempunyai kemampuan unik?"

Azki tersenyum dan menganggukkan kepalanya,

"Ini menarik" ujarku

Aku mulai sangat bersemangat kali ini,

Lara terlihat juga tampak sedikit aneh melihatku yang malah bersemangat.