Chereads / Petualangan Di Kehidupan Lain / Chapter 5 - Bab 5 (Misi pertama)

Chapter 5 - Bab 5 (Misi pertama)

Dunia baru ini memiliki mahluk mahluk yang kuat dan mempunyai kemampuan yang spesial,

Azki kemudian berkata kepadaku,

"Apakah kamu ingin sesuatu yang bagus?"

Itu terlihat seperti tawaran yang menggoda,

Pikiranku tertuju pada satu hal , tampaknya itu adalah suatu pekerjaan atau tugas atau mungkin hal yang lain dan dapat menghasilkan barang berharga atau bahkan uang?

Aku menanyakan dengan rasa penasaran,

"Apakah itu adalah sesuatu yang berharga? Jangan bilang di dunia ini ada pekerjaan yang dapat menghasilkan uang atau apapun itu?"

Azki menganggukkan kepalanya seolah pertanyaan ku itu menjadi pernyataan,

Lara mendekat kepadaku dan berbisik,

"Apa kau ingin tawarannya?"

Aku berbisik balik membalas pertanyaan itu,

"Itu terlihat menarik , ini adalah kunci kita untuk tau tentang dunia ini, kita ikut saja"

Lara mengalihkan kepalanya dariku dan melihat Azki lalu berkata,

"Kami ingin tau tawaranmu itu, apapun itu , tampaknya kami akan mengikutinya"

Aku paham situasi ini, situasi dimana aku harus memutuskan kedepannya,

Azki tersenyum kepada kami seolah itu pilihan yang tepat,

"Bagus sekali , jangan khawatir ini adalah misi atau pekerjaan yang menurutku mudah untuk kalian selesaikan"

"Baiklah misi apa itu?" ujarku bertanya

Azki membuka tangannya dan sebuah surat muncul,

"Ini , misi itu ada di dalam ini"

Aku mengambilnya dengan penuh keyakinan,

Ini menarik,

Isi surat itu adalah,

'Misi Pertama: Temukan harta Karun di gunung Sanaka'

"Oh , harta karun ya?" ujarku

Lara terlihat mulai bersemangat,

Sepertinya karena harta itu,

"Itu misi pertamamu , semoga berhasil"

Dalam sekejap Azki menghilang dari pandanganku,

Itu sihir yang tidak biasa,

Lara mulai berkata dengan ekspresi semangat,

"Raden ayo kita segera ke gunung Sanaka, segera temukan harta itu"

Aku sedikit terkejut, rupanya Lara tipe orang yang menyukai kekayaan yang melimpah,

"Baiklah ayo pergi"

Tapiii.....

Aku merasakan ada sesuatu yang kurang saat ingin mencari keberadaan harta itu,

"Ngomong ngomong, ke mana arah gunung Sanaka itu?" ujarku

Lara lalu berkata kepadaku,

"Oiya , kita lupa tanya nih ke Azki tadi , haduh gimana ini"

Aku langsung membalas perkataan Lara,

"Sepertinya tidak masalah, kita tanya saja ke orang yang ada di kota Fajrin ini"

"Oiya ya , oke oke , ayo berangkat" ujar Lara dengan semangat,

Aku dan Lara mulai melakukan perjalanan untuk ke gunung Sanaka,

Kami mulai mencari orang yang paham akan gunung Sanaka,

"Ah itu Raden , ada orang mungkin kita bisa menanyainya"

Aku menghampiri orang itu,

"Permisi tuan, apakah tuan tau dimana gunung Sanaka itu?"

Lara terkejut, karena aku bisa menjadi sopan seperti itu,

Namun ini aneh,

Orang yang ku tanyain tiba tiba menggelengkan kepalanya dan berlari menjauhi kami,

"Apa apaan orang itu?" ujarku dengan rasa aneh,

"Sudahlah kita tanya yang lain saja, itu masih ada banyak orang lagi" ujar Lara

Kami mulai menanyai mereka satu per satu tapi jawaban mereka sama seperti orang pertama,

Jawaban orang yang ketakutan dan tidak mau menjawab, lari dari pertanyaan,

"Apa apaan ini, semua orang terlihat aneh" ujarku

Lara menoleh ke semua arah,

Tampaknya mereka semua tidak mau menjawab dan terlihat melarikan diri dari kami,

"Lalu bagaimana ini?" ujar Lara

Tak lama seorang anak kecil meneriaki kami,

"Oiiiiiii , kalian berdua"

Lara segera berkata kepada ku,

"Anak kecil itu , kenapa berteriak?"

"Sepertinya dia mau memberikan sebuah informasi" ujarku

Anak kecil mulai berhenti berlari di depanku dan berkata,

Dia adalah anak kecil yang menggunakan jaket berwarna merah dan celana panjang hijau serta menggunakan topi hitam lebar,

"Kalian ingin ke gunung Sanaka kan?"

Aku dan Lara menganggukkan kepala dengan serentak,

"Baiklah, aku tau ke mana arah gunung itu"

Aku lalu membalas perkataan anak itu,

"Hmmmm, to the point , beritahu kami koordinatnya saja , kami akan langsung dengan cepat pergi ke sana"

Anak kecil itu tersenyum dan berkata kepadaku,

"Hebat , aku tau kakak ini yang mengalahkan dewa Thane kan?"

Aku terkejut dan tersenyum,

"Ohhhh, kamu tau juga rupanya? Berarti kamu ini bukan sembarang orang ya?"

Anak kecil itu tersenyum dan mulai mengayunkan tangannya,

Wuuuuuushhhhh

Angin berhembus mengenai kami,

Lara tiba tiba terjatuh pingsan,

"Hmmmmm , apa mau mu?" ujarku

Anak kecil itu mulai memperkenalkan dirinya,

"Aku adalah Agniel , salam kenal kak"

"Nama yang cukup bagus , namaku Raden , sepertinya aku tau , kamu adalah utusan dewa ya?"

Agniel mengiyakannya dan tangannya mulai mengeluarkan cahaya,

Muncul sebuah sinar laser kuning yang menembus langit,

Sosok siluet bayangan muncul tepat di depanku,

"Kak Raden, ini adalah perwujudan dari penguasa gunung Sanaka" ujar Agniel

"Hmmmm, apakah perwujudannya memang siluet seperti itu?" ujarku bertanya

Agniel mengangkat tangannya dan cahaya laser mulai redup,

Sosok mulai diperjelas,

"Ini lebih jelasnya" ujar Agniel

Dan tetap saja , itu hanyalah siluet bayangan yang tidak memiliki mata,

"Memang seperti ini wujudnya kak" ujar Agniel

"Sepertinya kamu bisa memanggil semua perwujudan perwujudan yang ada di dunia ini ya" ujarku

Agniel mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata kepadaku,

"Aku tidak bisa memanggil dewa , sekarang kakak coba bicara kepadanya" ujar Agniel

Aku mulai berbicara kepada perwujudan itu,

"Permisi, apakah kamu adalah gunung Sanaka?"

Sosok itu mulai menganggukkan kepalanya,

"Apakah kamu tau harta karun itu?"

Sosok itu terlihat diam dan menganggukkan kepalanya lagi,

"Bisakah kamu tunjukkan koordinat gunung itu, aku akan langsung pergi ke gunung Sanaka untuk melihatnya langsung" ujarku

Sosok itu hanya terus menganggukkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa,

"Agniel , kenapa dia hanya diam saja?" ujarku

Agniel mulai mengangkat tangannya dan terbentuk lingkaran sihir di leher sosok itu,

Sepertinya itu sihir yang digunakan untuk memperbaiki pita suara,

"Apakah sekarang kamu sudah bisa bicara?" ujar Agniel

Sosok itu hanya menganggukan kepalanya,

Agniel sedikit bingung,

"Pada dasarnya, memang hal yang wajar jika sebuah perwujudan itu tidak bisa bicara, tapi seharusnya setelah terkena sihirku , itu harusnya berbicara, ini aneh" ujar Agniel

Aku mulai menanyainya lagi,

"Kalau begitu, biar aku perjelas, jika kamu tidak mau memberitahukan kepada kami , aku akan memberimu pelajaran, lebih tepatnya seperti apa yang kulakukan pada dewa Thane"

Tiba tiba,

Sosok itu menundukkan kepalanya,

"Kak Raden, sepertinya dia takut" ujar Agniel

Aku mulai memegang pundaknya dan berkata sopan,

"Tuan gunung Sanaka, bisakah kamu memberitahu koordinat mu?"

Tak lama dia menatapku,

"Ambillah , ambillah , ambillah harta itu , aku pergi dulu"

Siluet itu mulai menghilang tapi sebuah bola kecil melayang berada di sampingku,

"Ambillah , tekan bola itu , lalu ambillah"

Sosok itu langsung menghilang dan Agniel tampak terlihat bingung,

"Aneh sekali" ujar Agniel

Tiba tiba Lara mulai tersadar dan bangun,

"Aduhhhh , kenapa ini , tubuhku terasa lemas sekali"

Agniel kemudian menghampiri Lara dan menaruh tangannya di kepala Lara,

"Maaf ya kak , sepertinya kakak istirahat saja"

Lara kemudian berkata kepada ku,

"Untuk harta itu , kita cari besok saja , aku merasa badanku lemas semua"

Aku yang melihat itu dengan tersenyum dan berkata,

"Aku bukan orang yang menunda nunda seperti itu"

Bola yang ada di samping ku mulai ku tekan,

Clllliiiiiingggggggg

Lara terkejut, melihat aku menghilang di depan matanya,

Dalam sekejap, aku berada di sebuah bebatuan,

"Rasanya aku sudah berada di gunung Sanaka"

Di depanku terlihat sebuah goa besar ,

Pohon pohon rimbun yang seolah menutupi goa itu,

"Sepertinya, itu ada di dalam sini , baiklah aku akan masuk"

Aku mengepalkan tanganku dan menyiapkan pukulan,

Pukulan yang keras melesat,

Baaaaaaammmmmm

Pohon pohon itu hancur ,

Tidak goa itu juga hancur dan harta karun itu langsung terlihat,

"Waw , ternyata misi ini memang mudah ya"

Aku menghampiri harta karun itu,

Tapi saat mendekatinya,

Aku melihat banyak sekali bangkai bangkai binatang buas seperti ular , harimau , serigala dan beruang,

Tak hanya itu saja, bangkai monster monster juga tergeletak di sekitar harta itu,

"Apakah aku kebablasan?"

Aku lalu melihat banyak sekali koin emas bertumpuk, itu terlihat seperti gundukan koin dan di atas gundukan terdapat sebuah peti kecil,

Aku membuka peti itu dengan cara biasa,

"Sepertinya ini membutuhkan kunci , baiklah"

Braaaakkkkkkk

Aku membantingnya,

Peti itu mengeluarkan cahaya emas dan di dalamnya berisikan hal yang menurut ku sangat berharga,

"Ini menarik sepertinya"

Gunung Sanaka benar benar berharga.