"Cepat lari semuanya ke pintu" Teriak Feshikha
Mereka berlari menjauh dari terror yang siap menerkam dengan buas, apapun makhluk terkutuk yang sedang mengejar mereka tidak berniat berhenti. Rasa lelah dan takut menguasai semua orang, kaki menjadi berat seperti bergerak diarus air yang deras, serta aura dan tekanan yang tidak mengenakan membebani Pundak hanya untuk berdiri.
Disaat pintu yang mereka tuju sudah dekat, dalam sekejap gumpalan merah menutupinya, gumpalan itu seperti bernapas, berlendir dan berbau amis tak sedap. Rasa takut semakin menjadi, menusuk kepada sekujur tubuh, menarik setiap perasaan untuk berpikir dan bergerak, menyisakan waktu yang terasa melambat, serta kilatan memori di dalam kehidupan mulai bermunculan.
"Screeeeeeeeeech..." tampak suara benda tajam yang diseret kepada lantai merambat dari belakang, "Stomp...Stomp" dibarengi dengan suara Langkah kaki berat yang bergerak mendekat. Saat semua membalikkan pandangannya, nampak makhluk itu berjalan perlahan, membawa nuansa ancaman yang meningkat dari setiap langkah yang ditempuh, pada wajahnya yang memberi mimpi buruk menunjukkan ekspresi pemburu yang sudah menangkap mangsanya, "Gyaaa-ooork!....." Jeritan yang memekik telinga mengawali terjangan makhluk itu yang kemudian berlari lurus ke arah mangsanya.
"Hah.. apakah ini akhirnya?" ucap Feshikha sambil mengacungkan pistol kea rah makhluk itu
Dia mengingat bagaimana ini berawal, tugasnya sebagai anggota kepolisian membuka pada jalan ini, disusul pertemuannya dengan teman lama yang dia percaya akan membantu, berlanjut pada mansion megah yang memakan jiwa dan berujung pada dirinya yang sedang berhadapan langsung dengan pembawa pesan dari kematian.
....