**************
BAB 25
~POV Zara~
Sesaat, saya melihat kilatan sesuatu di matanya—mungkin kejutan, atau bahkan rasa bersalah—tapi dengan cepat itu tertutupi oleh amarah.
Dia melangkah mendekat, kehadirannya membayangi saya. Saya secara naluriah mundur selangkah, tapi saya tetap menatap matanya, menolak untuk mundur.
Langkah kami terus berlanjut seolah sinkron sampai kami setengah jalan masuk ke ruangan.
"Ini cara kamu main?" Suaranya rendah dan berbahaya. Badai di matanya semakin kuat.
Saya mengangkat bahu, tidak menjawab pertanyaannya dan itu semakin membuatnya kesal.
Mata Salju menatap ke dalam mata saya, kemarahannya nyaris tak terkendali.
"Zara!" dia menggonggong, suaranya lebih tajam kali ini, memadamkan senyum angkuh dari wajah saya. Rahangnya mengeras dan saya melihat tangannya terkepal menjadi tinju di sisinya. "Apakah kamu akan menjawab saya? Atau harus saya asumsikan apa yang dikatakan semua orang itu benar?"