Chereads / Reality And Truth: Forged By The Mind / Chapter 2 - Insight Academy

Chapter 2 - Insight Academy

Insight Academy, adalah tempat bagi para anak - anak belajar dan membantu mereka lebih cepat beradaptasi memahami teknologi yang saat ini sudah berkembang. Disini para murid juga bisa mengemukakan pikiran atau merealisasikan penemuan mereka. Bagi anak - anak yang mencapai usia 10 tahun, orang tua mereka mendaftarkan anaknya untuk masuk akademi ini. Akademi ini dibangun oleh para orang - orang terkemuka yang penemuan - penemuannya mengubah peradaban dunia ini. Jadi bisa dikatakan banyak orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya ke akademi ini.

Tapi, untuk memasuki akademi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mayoritas siswa diakademi ini adalah siswa yang keluarganya memang memiliki nama atau orang yang mempunyai uang tidak sedikit. Diakademi ini berdiri empat bangunan besar yang setiap bangunannya memiliki fungsi berbeda - beda. Fasilitas disetiap bangunan juga terbilang lengkap.

Bangunan pertama dibagian timur, tempat para pengajar berkumpul. Disini juga merupakan tempat atau kantor kepala akademi berada. Bangunan ini memiliki sepuluh lantai. Jadi cukup untuk menampung puluhan pengajar. Karena menampung para pengajar, bangunan ini diberi nama 'Aula Pengajar'. Bangunan kedua bagian timur lainnya adalah tempat bagi para siswa belajar. Bangunan ini menampung para siswa dari umur 10 sampai 12 tahun. 'Tingkatan Dasar' itulah sebutan untuk bangunan ini.

Diarah barat ada dua bangunan lagi. Masing - masing diberi nama 'Tingkatan Menengah' dan 'Tingkatan Tertinggi'. Setiap bangunan menampung siswa dengan jarak umur 3 tahun.

Berikut daftar kelas untuk para siswa di 'INSIGHT ACADEMY'

Tingkatan Dasar :

Class I - A,B,C (untuk siswa berumur 10 tahun)

Class II - A,B,C (untuk siswa berumur 11 tahun)

Class III - A,B,C (untuk siswa berumur 12 tahun)

Tingkatan Menengah :

Class I - A,B,C (untuk siswa berumur 13 tahun)

Class II - A,B,C (untuk siswa berumur 14 tahun)

Class III - A,B,C (untuk siswa berumur 15 tahun)

Tingkatan Tertinggi :

Class I - A,B,C (untuk siswa berumur 16 tahun)

Class II - A,B,C (untuk siswa berumur 17 tahun)

Class III - A,B,C (untuk siswa berumur 18 tahun)

Setelah menyelesaikan belajar diakademi ini, siswa memiliki kesempatan untuk bekerja diperusahaan - perusahaan besar dan ternama.

***

"Tunggu sebentar, Aku mau ketoilet." Salah satu siswa laki - laki yang sedang berjalan berdua dilorong mengatakan bahwa Dia ingin pergi ketoilet untuk buang air kecil.

"Ya! Aku tunggu diluar." Siswa lainnya menjawab.

Sesaat siswa itu membuka pintu toilet, Dia melihat seseorang terbaring dilantai. Ada bekas darah dilantai yang membuat jijik. Melihat pemandangan itu membuat dia terkejut.

"Hei! Cepat panggil guru! Ada orang yang pingsan disini" Dia mengabarkan dengan ekspresi serius.

"Ya, ya, tunggu sebentar!" Mendengar itu dia bergegas berlari untuk memanggil guru.

Setelah berselang waktu, guru dan beberapa tenaga medis akhirnya datang. "Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa pingsan dengan kondisi separah ini?" Guru yang bertugas dibagian kesehatan itu menanyakan.

"Kami juga tidak tau. Dia sudah seperti itu saat kami masuk." Salah satu siswa menjawab.

"Begitukah? Kalau begitu buka tandunya dan angkat dia! Nanti kita tanyakan saat dia bangun." Langsung memberi perintah ketenaga medis dengan cepat.

Diruangan medis, salah satu fasilitas akademi, Cheryl terbaring. Dijaga oleh salah satu pekerja yang bertugas dibidang kesehatan. Tubuh Cheryl terbalut perban dan luka diwajahnya masih membekas. Dua puluh menit berlalu akhirnya Cheryl tersadar.

"Apa aku diruang medis?" Cheryl bingung bertanya.

"Ya! Kau pingsan. Kenapa kondisimu jadi separah ini?" Tenaga medis yang berjaga bertanya.

"Jika Aku memberitahu kebenarannya, apakah peraturan bisa melindungiku? Percuma! Aku sudah memberitahu mereka, tapi karena ketakutan mereka, mereka hanya diam dan menutupi kebenaran ini." Cheryl bicara dengan sedikit ekspresi marah diwajahnya.

Dari perkataan Cheryl tersebut, sepertinya ini bukan pertama kali terjadi. Tapi ini sudah kesekian kalinya.

"Coba kau beritahu aku! Mungkin aku bisa membantumu." Tenaga medis itu menanyakan sekali lagi.

"Baiklah! Apa kau bisa melawan keluarga Allen?" Cheryl bertanya memastikan.

"Keluarga Allen? Apa mereka yang selalu mendonasikan uang ke akademi ini? 30 persen pembangunan dan fasilitas diakademi ini berkat bantuan keluarga Allen." Sambil menjawab, dia mengingat kembali apa yang keluarga Allen lakukan untuk akademi ini.

"Mendengar pernyataanmu, sepertinya kau tidak bisa membantuku."

"Ternyata begitu, aku paham. Tepat seperti yang kau katakan, sepertinya aku tidak bisa membantumu. Maafkan aku." sedih karena tidak bisa membantu, dia meminta maaf.

Zaman sekarang, siapa yang tidak suka uang. Uang bisa membuat semua yang kita mau. Mau itu membeli sesuatu, memiliki sesuatu, sampai menutupi suatu kebohongan yang ingin kita tutupi.

"Yasudah, aku hanya bisa berterima kasih karena sudah mau mengobatiku." Cheryl mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang sudah menjaganya.

"Kalau begitu, aku pergi."

"Ya, aku sarankan untuk selalu menjauhi masalah!" Tenaga medis itu mengingatkan

(Aku sudah menjauhi masalah, tapi masalah yang selalu mengejarku.) Cheryl menjawab didalam hati.

Cheryl berjalan perlahan melangkahkan kaki keluar dari ruangan medis itu.

Sesampainya didepan kelas, Cheryl perlahan membuka pintu kelas dan masuk. Suasana dikelas dalam keadaan mengajar.

"Kau kemana saja? Kenapa baru masuk kelas? Apa kau membolos?" Guru Ronald langsung bertanya saat melihat Cheryl masuk kelas.

"Aku pingsan karena dihajar mereka pak, kali ini mereka berlebihan." Bicara sambil menunjuk Jarvis dan teman - temannya.

"Omong kosong apa yang kau katakan sekarang? Mereka tidak mungkin melakukan itu, mereka bilang kau malah berkelahi dengan orang luar." Pak Ronald membuat alasan menutupi kesalahan Jarvis.

Untuk seorang guru menutupi kesalahan muridnya ini adalah suatu tindakan yang salah. Dia telah termakan uang yang diberikan oleh orang tua Jarvis. Jadi mau tidak mau dia harus menutupi kesalahan yang dibuat oleh Jarvis.

"Kau juga tidak menyelesaikan hukuman yang Bapak berikan dan malah pergi berkelahi dengan orang luar, lihat pemandangan dirimu yang menjijikkan itu. Maka kau akan Bapak hukum untuk tidak bisa mengikuti penilaian bulan ini!" Guru Ronald mengingatkan hukuman yang tidak dapat diselesaikan oleh Cheryl dan terang - terangan mengejek, ditambah lagi dia menambah hukuman untuk Cheryl.

Syarat untuk lulus dari akademi ini adalah mendapatkan semua nilai dari penilaian bulanan yang dilakukan setiap bulan. Disini siswa menjawab soal yang diberikan oleh pengajar. Jika satu bulan saja memiliki nilai kosong, bisa dipastikan bahwa Dia tidak akan lulus dari akademi ini atau bisa jua diberhentikan. Mungkin bisa saja lulus, tetapi harus ada denda yang dibayar. Denda yang dibayar juga tidak sedikit.

(Mereka benar - benar berniat untuk mengeluarkan aku.) sambil berbicara dalam hati, Cheryl marah menggerakkan gigi.

"Kenapa kau berat sepihak pak?" Dia bertanya dengan ekspresi marah.

"Berat sepihak? Ini adalah peraturan akademi ini." Guru Ronald menjawab dengan mata melotot.

"Sekarang duduklah! Jangan mengganggu siswa lain yang sedang belajar!" Guru Ronald memerintahkan untuk duduk.

Cheryl hanya bisa diam dan duduk sesuai perintah pengajarnya. Dia tidak bisa melawan karena tidak memiliki kekuatan. Ingin mengadu kepengurus dan kepala akademi? Dia tidak memiliki bukti. Ditambah dia tidak ada wewenang untuk bertemu dengan para petinggi akademi.

Jarvis dan teman - temannya yang menonton dari tadi hanya diam dan sedikit terlihat tertawa mengejek. Saat guru Ronald berbalik, dia juga terlihat tersenyum. Siswa lainnya yang belajar ada juga tertawa tapi tidak terlihat.

Setelah kelas selesai, Cheryl bergegas pulang kerumah. Dia langsung pergi tanpa menghiraukan orang - orang dikelas.