Melakukan rutinitas sekolah di Insight Academy dan bekerja ditoko roti merupakan suatu kegiatan sehari - hari yang dilakukan Cheryl. Sehabis bekerja, Cheryl langsung pulang kerumah. Berjalan melalui jalan perkotaan dengan pemandangan lampu terang digedung - gedung pinggir jalan merupakan hal yang sudah menjadi biasa bagi Cheryl. Ada juga bangunan dengan tampilan mencolok bertuliskan 'Night Club' didepannya yang setiap hari dilewati Cheryl. Ramai orang - orang melakukan kegiatan disaat malam hari.
(Apa itu jus...? Bukankah Erise suka minum jus?Sebaiknya aku membelikannya.) melihat suatu kios mini dengan seorang wanita menjaganya, dia langsung menghampiri kios itu.
"Tolong buatkan jus mangga ukuran sedang!" Melihat menu yang terlihat didepan kios, Dia langsung mengatakan pesanannya.
"Baik! Tolong tunggu sebentar Tuan!" Wanita itu langsung membuat jus yang dipesan oleh Cheryl menggunakan alat yang terlihat seperti tabung kaca. Hanya dengan memasukkan buah kedalam alat tersebut, maka alat itu langsung mengolah dan memisahkan antara kulit, isi, biji, dan air dari buah itu. Tak perlu memakan waktu lama, jus langsung jadi dan sudah siap kemas.
"8 Crysol untuk satu jus mangga ukuran sedang!" Sambil memberikan pesanannya.
"Ini uangnya!" Cheryl memberi dua lembar uang yang bertuliskan 5 Crysol dan salah satunya bertuliskan 3 Crysol.
"Terima kasih!" Wanita itu mengambil uang yang diberikan Cheryl dengan senyum diwajahnya.
***
Sesampainya dirumah, disana ada Erise yang duduk sedang menunggu.
"Erise... Aku pulang! Aku membelikan jus untukmu." Dia langsung memberikan jus yang dibelinya kepada Erise.
"Kakak... Kau terlalu boros! Bukankah kau tau pengeluaran kita sangat banyak, kenapa kau malah menghamburkan uang?" Erise yang marah dengan kakaknya karena tidak berhemat mengerutkan alisnya.
"Tidak masalah jika sekali - kali! Dengan gajihku sebanyak 300 Crysol sebulan, itu tidak terlalu berdampak pada keuangan kita." Dia memberikan penjelasan.
"Lagi - lagi kau sombong dengan uang segitu." Erise berwajah cemberut mendengar kesombongan kakaknya. "Sekarang cepatlah pergi beristirahat! Hari sudah malam."
"Bukankah Aku yang seharusnya mengatakan itu sebagai kakakmu? Kenapa malah kau yang mengatakannya?"
"Aku sudah besar, tidak perlu disuruh lagi. Jadi Aku yang sudah besar berhak mengatakannya!" Erise mengatakan dengan tangan yang dilipat diperutnya.
"Yayaya... Kau sudah besar... ~ padahal masih 15 tahun~" Cheryl menjawab dengan nada kecil diakhir kalimat.
"Apa yang kau katakan tadi?" Melihat ekspresi adiknya yang marah, Cheryl langsung pergi.
"Kakak! Terima kasih untuk jusnya." Sebelum Cheryl pergi, dia sempat mengucapkan terima kasih untuk jus yang dibelikan kakaknya. Cheryl mengangguk mendengar ucapan adiknya.
Dikamarnya, Cheryl duduk dikursi belajar memainkan handphone ditangannya. Dia menghubungi Tuan Morris lewat pesan dengan nomor kontak yang ada dihandphonenya.
(Sesuai yang dikatakan Tuan Morris, dia akan menemaniku untuk sementara. Tetapi sepertinya Dia sibuk.) Cheryl mengambil alat VR yang ada dimeja dan memakaikan kekepalanya.
'SELAMAT DATANG DI AETHORIA'
'PILIH »MULAI« UNTUK MEMASUKI PERMAINAN'
"Mulai!" Cheryl mengucapkan dengan nada pelan.
Setelah memasuki permainan, terlihat desa dengan pemandangan banyak rumah bergaya era fantasi kuno. Ini adalah desa pertama untuk para pemula yang baru mendaftarkan akunnya. Banyak pemain yang terlihat dengan setelan awal berinteraksi ditempat ini.
Aethoria, ini adalah permainan berbasis MMORPG dengan genre petualangan fantasi. Ada empat ratus ribu lebih orang yang tercatat aktif dalam permainan ini setiap harinya. Permainan ini telah dikembangkan selama tiga tahun yang akhir - akhir ini sedang ramai orang memainkannya. Orang - orang bisa mendaftarkan akun mereka dan langsung membuat desain karakter dengan mengatur jenis kelamin, wajah, warna kulit, hingga bentuk tubuh karakter mereka secara manual. Alur dari permainan ini adalah membunuh monster yang telah disediakan oleh sistem untuk meningkatkan kekuatan setiap karakter pemain. Didalam permainan ini ada terdapat beberapa kelas keahlian yang bisa dipilih pemain.
Pemain bisa bergabung menjadi anggota sebuah perkumpulan kelompok atau biasa orang - orang menyebutnya dengan sebutan guild. Guild adalah suatu markas yang didirikan oleh beberapa pemain dan tempat bagi para pemain berkumpul untuk lebih memudahkan pemain dalam penyerangan terhadap monster. Disana mereka bisa membentuk kelompok yang berjumlahkan tiga sampai lima orang untuk menyusuri tempat - tempat yang telah disediakan. Tidak hanya dalam jumlah sedikit, pemain juga bisa membentuk kelompok dengan jumlah puluhan orang untuk penyerangan terhadap bos monster. Memang bisa dengan jumlah yang sedikit untuk menghadapi bos monster, tetapi mereka harus memiliki karakter dengan level yang tinggi dan keahlian yang banyak. Itupun mereka dengan jumlah yang sedikit tidak mudah untuk mengalahkan bos monster.
Didalam permainan ini para pemain juga tidak bisa saling membunuh. Jika ada pemain yang ingin melakukan pertandingan antara satu pemain melawan pemain lainnya, itu harus melalui persetujuan antara kedua belah pihak. Sistem permainan akan langsung mendeteksi pemain yang melakukan pembunuhan bebas diluar aturan sistem, jika terdeteksi ada pemain yang melakukan pelanggaran maka akan dihukum mati dan karakter kembali seperti baru mendaftarkan akun. Kecuali pertandingan yang masih dalam aturan sistem, pemain yang kalah hanya akan menerima hukuman mati dan barang - barang yang telah dibawa selama ini akan hilang. Kecuali level pemain dan barang yang disimpan dirumah akan tetap aman. Pemain juga bisa melakukan pembelian rumah terhadap sistem untuk menyimpan barang - barang mereka.
(Author : untuk setiap kata - kata yang dikeluarkan sistem game akan menggunakan tanda baca '[...]')
Sudah dua minggu Cheryl bermain permainan ini.
"Sistem! Buka statistik pemain!" Dia mengatakan kata perintah untuk melihat keahlian yang dimiliki karakter. Muncul sebuah layar hologram tepat didepan badannya yang hanya dapat dilihat olehnya.
[STATISTIK PEMAIN]
[KARAKTER]
[Nama : Melias]
[Jenis Kelamin : Laki - Laki]
[Ras : Manusia]
[Umur : 20 Tahun]
[Level : 3]
[Kelas keahlian : Penyihir]
[STATUS]
[Poin Kesehatan : 50/50]
[Poin Sihir/Mana : 30/50]
[Poin Stamina : 45/50]
[Poin Pengalaman : 80]
[Koin : 37]
[DAFTAR KETERAMPILAN]
[Sihir Serangan, Sihir Pertahanan]
"Sudah dua minggu Aku memainkan permainan ini, tetapi sangat sulit hanya untuk menaikkan level." Menaikkan level dipermainan ini lumayan sulit.
"Sebaiknya Aku berburu monster lagi." Dia pergi kesalah satu npc(karakter non-pemain) yang berdiri disudut desa.
"Pindahkan Aku kehutan Vorgaria!" Sebenarnya bisa untuk melakukan perjalanan sendiri. Tapi membutuhkan waktu yang cukup lama, oleh sebab itu sistem menyediakan npc yang bisa memindahkan atau menteleportasikan pemain.
Hutan Vorgaria adalah hutan yang terdapat didalam permainan Aethoria. Disana terdapat banyak monster untuk menaikkan level pemain. Dalam sekejap Cheryl langsung sampai didepan Hutan Vorgaria.
Dia memasuki hutan dengan perlahan. Setelah seratus meter berjalan, Dia melihat monster berukuran besar menyerupai serigala yang sedang memangsa kelinci. "Sepertinya dia selesai berburu, mungkin ini waktu yang tepat untuk membunuhnya."
Cheryl mengangkat dan mengarahkan tangannya kemonster itu. "Sihir serangan!" Sebuah lingkaran sihir kecil muncul tepat didepan tangannya (Petir!) pemikiran Cheryl membayangkan dan lingkaran sihir itu mengeluarkan petir yang menyerang monster itu.
Jika pemain ingin menggunakan keterampilan, mereka hanya perlu membayangkan serangan apa yang ingin mereka keluarkan.
Sihir serangan yang dikeluarkan Cheryl mengenai monster itu, tetapi tampaknya monster itu tidak terlalu terkena dampak dari serangan itu. Monster itu langsung menyadari dari mana arah serangan tersebut berasal. Tanpa berpikir panjang Cheryl melakukan serangan kedua. Tetapi sebelum melakukannya, monster itu melihat Cheryl yang bersembunyi dibalik pohon.
Monster itu langsung berlari kearah Cheryl dan langsung mencakar Cheryl. "Sihir pertahanan!" Perisai biru berwarna biru bening muncul didepan Cheryl dan menghalangi cakaran dari monster itu.
Tetapi karena levelnya yang masih rendah, perisai itu tidak mampu menahan serangan yang dilancarkan. Dia terhempas kebelakang dan terdapat bekas cakaran ditangannya.
"Aku tau ini tidak akan mudah. Sihir pertahanan!" Sekali lagi muncul lingkaran sihir didepannya dan terbentuk dinding batu setinggi lima meter antara Cheryl dan monster itu. "Sihir serangan!" Cheryl meletakkan telapak tangannya ditanah, membuat lubang sedalam lima meter dan berdiameter dua meter.
Monster itu mendobrak dinding tanah yang mengalangi itu, dalam sekejap dinding itu hancur tanpa menyisakan apapun. Dan sesuai prediksi Cheryl, monster itu melompat dan tepat memasuki lubang itu yang membuatnya terjebak.
"Hahaha... Walaupun kau kuat, tapi kau tidak memiliki kecerdasan." Dia mengejek monster yang ada didalam lubang itu.
"Sihir serangan!" (Petir, api, batu) Satu lingkaran sihir itu mengeluarkan tiga serangan secara bergantian kedalam lubang.
"Ughh... Tubuhku melemah, sepertinya manaku ingin habis." Semua sihir yang dikeluarkannya untuk membunuh monster itu memerlukan poin sihir/mana untuk mewujudkannya. Setelah dua puluh menit menunggu, akhirnya monster itu mati.
[Selamat! Pemain Membunuh Monster Wolvrik]
"Apa nama monsternya bernama Wolvrik?" Wolvrik adalah salah satu monster yang terdapat di Aethoria. Monster ini berbentuk seperti serigala dengan bulu hitam mengeluarkan asap hitam. Wolvrik disebut juga sebagai serigala kutukan.
Dia mengambil sebuah botol kecil disakunya dan meminumnya. (Untung saja Aku membawa ramuan penambah mana untuk berjaga - jaga)
"Sebaiknya Aku mencari monster lagi!" Dia bergegas menyisiri pinggiran hutan Vorgaria.
2 jam berlalu
[Selamat! Pemain Membunuh Monster Scuryyon]
"Hanya ada Monster Scuryyon dipinggiran hutan?" Selama dua jam dia sudah membunuh 11 monster scurryon. Ini adalah monster berukuran kecil berbentuk tikus dengan aliran listrik kecil dipermukaan tubuhnya.
[Selamat! Level Pemain Naik 3 » 4]
"Naik satu level? Kau benar - benar pelit! Sepertinya hari ini sudah cukup, sudah waktunya istirahat." Setelah berburu belasan monster Dia akhirnya merasa puas.
"Sistem! Keluar dari permainan!" Tampilan didepannya langsung meredup dan gelap. Dia melepas alat VR yang ada dikepalanya dan melihat adiknya yang sedang berdiri dipintu.
(Ah... Aku lupa mengunci pintunya.) Ucap Cheryl didalam hati.
"Kakak! Bukankah sudah ku beritahu untuk beristirahat? Kenapa kau malah masih memainkan itu?" Erise masuk menghampiri kakaknya.
"Ini caraku untuk beristirahat! Sekarang aku mau tidur, jadi pergilah keluar" Cheryl beralasan dan langsung berbaring dikasur menutup badannya dengan selimut, dia tidak menghiraukan perkataan adiknya dan langsung mengusirnya dari kamar.
"Urgh..." Eris menggertjakkan gigi dan langsung pergi keluar.
"Erise..." Cheryl memanggil Erise yang ingin keluar.
"Apa lagi?" Dia berbalik dan menjawab kakaknya.
"Tolong matikan lampunya!" Mendengar perkataan kakaknya, Erise marah mengepalkan tangannya.
Klik~ (suara lampu yang dimatikan)
"Selamat mal..."
Gubrak~ (suara pintu tertutup kencang) Saat Erise hendak menutup pintu, Cheryl mengucapkan kata sebelum hendak tidur tapi terpotong oleh suara pintu tertutup yang keras.
"Hahah..." Cheryl tertawa kecil.