Putri Elena melangkah keluar dari kereta kerajaan dengan langkah anggun, matanya yang biru cerah memandang penuh kagum ke arah kediaman keluarga Carval. Hari ini adalah hari yang sangat istimewa—ulang tahun Liora yang ke-13—dan ia, sebagai bagian dari keluarga kerajaan Wisegard, diundang untuk menghadiri perayaan tersebut.
Begitu mereka tiba di area istana keluarga Carval, Elena langsung merasakan atmosfer yang begitu megah. Hiasan ulang tahun tampak sangat elegan, dengan bunga-bunga segar berwarna cerah yang terhampar di sepanjang jalan menuju pintu utama, sementara lentera-lentera gantung memberikan cahaya lembut yang menyelimuti suasana. Setiap sudut rumah keluarga Carval dihiasi ornamen indah yang menciptakan atmosfer kemewahan namun tetap terasa hangat dan bersahabat. Meskipun bukan kali pertama ia menghadiri acara serupa, kali ini ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang membuatnya merasa begitu terpesona.
Setelah melangkah beberapa langkah, Elena melihat Roland, putra tertua keluarga Carval, menyambutnya di depan pintu. Matanya langsung tertuju pada penampilan Roland yang begitu memukau. Elena sudah mengetahui bahwa Roland memiliki sosok yang sangat menarik, namun hari ini, penampilannya seakan membawa pesona yang lebih kuat dari biasanya.
Roland mengenakan jas putih model single-breasted yang tampak begitu sempurna di tubuhnya. Jas tersebut terbuat dari kain halus, dengan lipatan-lipatan yang memberikan kesan elegan. Warna putih pada jas itu selaras dengan rambut Roland yang berwarna putih, menjadikan penampilannya begitu anggun dan mempesona. Elena terdiam sejenak, tak bisa menahan rasa kagumnya.
Elena tidak mengenal jenis pakaian seperti itu, karena baru kali ini ia melihatnya. Namun, penampilan Roland begitu berbeda, membuatnya semakin penasaran. Dengan langkah ringan, Elena mendekat, dan Roland tersenyum ramah menyambutnya.
"Selamat datang, Putri Elena. Terima kasih telah datang. Kau terlihat cantik seperti biasanya," ujar Roland dengan suara tenang dan sopan, namun tetap memancarkan daya tarik yang kuat.
"Terima kasih sudah menyambutku, Roland. Kau juga terlihat sangat menawan, terutama dengan pakaian itu. Ini pertama kalinya aku melihat model seperti itu," kata Elena, masih terpesona oleh penampilannya.
"Jika boleh saya bertanya, siapa yang mendesain pakaian tersebut? Mungkin aku bisa memberikannya sebagai hadiah untuk kakakku," ucap Elena, yang memiliki seorang kakak, putra mahkota, namun kali ini hanya dirinya yang bisa hadir.
Roland tertawa pelan, seakan mengetahui bahwa pertanyaannya sudah lama ingin ia jawab. "Ah, ini adalah pakaian yang dibuat oleh perusahaan yang didirikan oleh ayahku, 'The Carval Collective.' Pakaian ini disebut dengan model single-breasted dan dirancang untuk dijual nanti. Ayahku yang mendesainnya secara pribadi. Aku sangat menyukai desain ini saat ayah pertama kali menunjukkannya padaku," jawab Roland dengan senyum bangga namun penuh kerendahan hati. "Banyak bangsawan yang sudah bertanya padaku di mana mereka bisa membelinya. Haha, aku senang sekali bisa mengenakan ini sebagai ajang promosi."
Elena semakin terkesima. "Jadi, ini adalah produk dari perusahaan keluargamu?" tanyanya, terpesona dengan betapa suksesnya keluarga Carval dalam menciptakan sesuatu yang begitu menarik. "Pakaian ini benar-benar luar biasa. Apakah akan segera tersedia? Aku ingin memesannya untuk kakakku."
Roland tersenyum bangga, menunjukkan kebanggaan terhadap perusahaan keluarganya. "Oh, ya. Ini adalah salah satu dari edisi terbatas, hanya ada 50 buah yang akan dijual, dengan berbagai pilihan warna. Kami ingin menciptakan kesan eksklusif, sesuatu yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dengan selera tinggi, seperti para bangsawan. Jadi, ini bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang gaya hidup," ujarnya dengan senyum percaya diri.
"Jadi, hanya 50 buah?" kata Elena, terkejut.
"Ya, hanya 50. Ayahku bersikeras membatasinya agar pakaian ini lebih eksklusif. Akan ada pakaian sejenis, namun tidak akan seindah ini yang akan dijual secara massal nanti," kata Roland, menjelaskan lebih lanjut dengan penuh keyakinan.
"Ah, ayahmu memang hebat, seperti yang sering dirumorkan, bahkan dalam bisnis," kata Elena dengan nada kagum.
"Hehe, aku yakin Putri Elena akan lebih terpesona ketika melihat pakaian ibu dan saudari perempuanku," jawab Roland, tersenyum dengan penuh keyakinan.
Elena merasa sedikit bingung mendengar hal itu. Ia cukup percaya diri dengan pakaian yang ia kenakan, yang secara khusus ia pesan dari penjahit terkenal di kerajaan. Pakaian tersebut adalah satu-satunya model di kerajaan ini, namun mendengar pujian Roland membuatnya semakin penasaran.
Ekspresinya berubah ternganga ketika ia melihat keluarga Carval turun dari tangga istana menuju kerumunan tamu. Semua perhatian seakan beralih kepada mereka, dan Elena merasa seolah-olah ia baru saja memasuki dunia yang lebih megah dan indah daripada yang pernah ia bayangkan.