Chereads / Entertainment Heroes in Another World (Bahasa Indonesia) / Chapter 32 - Lagu Ceria dari Hati Kecil

Chapter 32 - Lagu Ceria dari Hati Kecil

Lumi berdiri di tengah ruangan, tubuhnya sedikit gemetar meskipun senyum manis tak pernah hilang dari wajahnya. Para tamu yang sebelumnya terpesona oleh suara ayah dan ibunya kini beralih fokus kepada dirinya. Ruangan yang tadinya dipenuhi dengan suasana haru dan kedalaman emosi kini berubah menjadi lebih ringan dan penuh dengan kegembiraan. Semua orang menunggu dengan antusias.

Awalnya, Lumi merasa gugup. Suara-suara ramai di sekelilingnya, matanya yang melihat wajah-wajah asing membuatnya sedikit terintimidasi. Tapi ketika ia menoleh kepada ayahnya, Eldric tersenyum padanya dengan penuh kasih sayang, seolah memberi tahu bahwa tak ada yang perlu ia takuti. Ayahnya selalu menjadi pendukung terbesarnya, dan dengan semangatnya yang tulus, Lumi mulai merasa lebih tenang.

Lumi menarik napas dalam-dalam, matanya berkeliling pada para tamu yang menunggu dengan penuh harapan. Sebagian besar mereka tampak tertarik, tapi ada juga yang tampak penasaran. Ini adalah pertama kalinya dia menyanyi di depan banyak orang, tetapi saat dia melihat Myra di sampingnya, ia merasakan dukungan yang menguatkan dirinya. Dengan langkah kecil, ia mulai bernyanyi.

Suara ceria dan polos Lumi terdengar begitu jernih dan penuh semangat. Ketika ia menyanyikan lagu "Make My Dreams Come True (Yume wo Kanaete)" dari Doraemon, suara khas kekanak-kanakannya membuat lagu tersebut terasa lebih hidup. Meskipun suaranya masih kecil dan sedikit gemetar, ada keindahan dalam setiap kata yang ia ucapkan, menyampaikan kebahagiaan dan mimpi-mimpi yang penuh warna.

"I've always been sketching in my heart

a personal world map that carries my dream..."

("Kokoro no naka itsumo itsumo egaiteru

Yume wo noseta jibun dake no sekai chizu...")

Para tamu tertegun mendengarkan suaranya. Mereka yang sebelumnya terbiasa dengan lagu-lagu yang mendalam dan penuh dengan sejarah atau kebesaran, kini dihadapkan pada sebuah dunia yang jauh lebih ringan dan ceria, penuh dengan keceriaan khas seorang anak. Beberapa orang tersenyum, merasakan kehangatan dari suara lembut yang menyentuh hati mereka dengan cara yang berbeda.

Saat lagu mencapai bagian yang lebih riang, "Sha la la la la la," Lumi menoleh dan melihat ayahnya memberi isyarat sambil memainkan piano, mengundang para tamu untuk ikut bernyanyi bersama. Dengan semangat, Lumi melompat sedikit dan tertawa, berusaha mengajak semua orang bergabung. Tanpa ragu, para tamu yang hadir mulai mengikuti, menyanyikan bagian "Sha la la la" dengan penuh kegembiraan. Suasana yang tadinya penuh ketenangan berubah menjadi ceria, dengan tawa dan suara-suara riang dari para tamu yang mengikuti dengan antusias.

Liora, yang berdiri di dekat pintu, tidak bisa menahan tawa kecilnya. Melihat betapa cerianya Lumi, hatinya terasa hangat. "Lumi benar-benar mengubah suasana malam ini," pikirnya. "Seperti bunga yang mekar, dia membawa kebahagiaan dengan caranya sendiri."

Bahkan Putri Elena, yang biasanya lebih pendiam dan elegan, tampak tertawa gembira, menirukan setiap kata dengan ceria. Sebagian besar para tamu yang sebelumnya tidak tahu lagu ini, kini merasakan semangat kebersamaan saat mereka ikut bernyanyi bersama dengan senyum lebar.

Dari perspektif Lumi, segala kegugupannya mulai menghilang begitu ia melihat reaksi gembira dari para tamu. Suara mereka yang bernyanyi bersama seolah memberikan kekuatan lebih bagi dirinya. Ia merasa seperti sedang berada dalam dunia yang penuh keceriaan, di mana musik bukan hanya sekedar melodi, tetapi sebuah bahasa universal yang bisa menghubungkan hati. "Ini menyenangkan!" pikirnya, dan ia bernyanyi dengan lebih bersemangat lagi.

Lumi merasa begitu ringan, seolah beban kegugupannya terbang jauh-jauh. Suaranya kini terdengar lebih jelas, lebih percaya diri, seiring dengan kebersamaan yang terjalin antara dirinya dan para tamu yang ikut bernyanyi. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini adalah saat yang istimewa, dan ia ingin membuat kenangan indah ini bertahan selamanya.

Ketika lagu selesai, seluruh ruangan kembali dipenuhi dengan tepuk tangan yang menggema. Tidak hanya karena suara indah yang keluar dari mulut Lumi, tetapi juga karena keceriaan yang ia bawa. Semua orang merasa terhubung melalui lagu yang penuh semangat ini.

Lumi melangkah mundur dengan wajah merah merona, sedikit malu tetapi dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan. Eldric dan Myra, yang berdiri di sampingnya, memberikan pelukan hangat. Eldric membungkuk sedikit dan berkata dengan bangga, "Kamu luar biasa, Lumi. Kamu benar-benar membuat malam ini menjadi lebih istimewa."

"Hehe, terimakasih Papa," Lumi merasa bangga, tetapi yang paling membuat hatinya hangat adalah bahwa ia tidak lagi merasa gugup. Ketika semua orang memberikan tepuk tangan dan pujian padanya, ia sangat merasa senang dan ia ingin merasakan hal seperti ini lagi.