Chapter 20 - Membaca Naruto Vol. 4

Ruangan itu sunyi, hanya suara lembut dari perapian yang terdengar, memecah keheningan. Leonel duduk di kursi kulit favoritnya, di bawah sorotan lampu meja yang cukup terang untuk membantunya membaca. Di tangannya, sebuah manga tebal dengan sampul yang penuh warna, menampilkan Naruto, Sasuke, dan Sakura sedang dalam formasi bertarung. Di sudut atas sampul itu tertulis Naruto Volume 4.

Dia membuka halaman pertama dengan penuh antusias.

Volume ini pasti menarik. pikir Leonel. Dia menyempatkan diri mengingat sedikit tentang volume sebelumnya.

Volume 2, yang berjudul The Worst Client, mengisahkan tentang petualangan Naruto bersama Kakashi, Sakura, dan Sasuke dalam menjalani misi sebagai ninja. Misi mereka kali ini adalah melindungi seorang individu yang ternyata sangat bermasalah: seorang pembuat patung bernama Tazuna. Tazuna dikenal karena sifatnya yang sulit, dan misi itu pun jadi lebih rumit dari yang mereka duga. Leonel teringat bagaimana Naruto merasa frustasi dengan tugas tersebut. Namun, yang menarik baginya adalah bagaimana meski Tazuna terus-menerus meremehkan mereka, Naruto tetap berusaha keras melindunginya.

"Sungguh petualangan yang tidak terduga," gumam Leonel, mengingat betapa kerasnya Naruto berjuang, meski sering dipandang sebelah mata oleh klien mereka.

Meskipun volume 2 lebih banyak berfokus pada misi tersebut, Leonel bisa merasakan perkembangan karakter Naruto. Keuletannya yang luar biasa menjadi semakin terlihat, terlebih dalam pertempurannya melawan musuh-musuh yang datang. Begitu banyak momen emosional, terutama ketika Naruto menyadari pentingnya bekerja sama dan melindungi orang lain. Leonel merasakan bagaimana rasa tanggung jawab dan semangat juang Naruto makin besar.

"Naruto memang tidak mudah menyerah. Bahkan ketika dia diperlakukan dengan buruk oleh Tazuna, dia tetap berusaha," pikir Leonel. "Itulah yang membuatnya keren."

Kemudian, Volume 3 yang dibacanya melanjutkan kisah perjalanan Naruto bersama tim 7, dengan lebih banyak aksi dan ketegangan. Momen yang paling berkesan adalah ketika Naruto dan Sasuke bekerja sama menghadapi musuh yang berbahaya. Hubungan mereka yang penuh ketegangan, namun juga memiliki kedalaman emosional, membuat Leonel semakin tertarik pada dinamika tim ini.

Kini, dengan Volume 4 di tangannya, Leonel kembali tenggelam dalam cerita. Halaman demi halaman ia baca, dimulai dengan kelanjutan dari kisah Tim 7 di Negeri Ombak. Dalam volume ini, cerita mencapai puncaknya dengan pertempuran terakhir yang penuh emosi, pengorbanan, dan aksi. Naruto dan timnya akhirnya dihadapkan pada ujian sejati mereka saat mereka melawan Zabuza Momochi dan Haku, dua ninja yang memiliki latar belakang dan motivasi yang kompleks.

Leonel terhanyut dalam setiap adegan pertarungan. Zabuza, dengan pedang besar dan keterampilan mematikan, merupakan musuh yang tangguh. Tapi yang benar-benar menarik bagi Leonel adalah kisah di balik Zabuza dan Haku. Ketika Naruto mulai memahami lebih dalam tentang hubungan antara Zabuza dan Haku, Leonel merasa ada sesuatu yang berbeda dari cerita ini dibandingkan dengan manga-manga lainnya.

"Zabuza dan Haku... mereka bukan hanya musuh, mereka memiliki cerita tragis sendiri," gumamnya pelan.

Momen ketika Zabuza dan Haku akhirnya menunjukkan sisi kemanusiaan mereka, dengan pengorbanan dan penyesalan yang mendalam, benar-benar menggugah hati Leonel. Apalagi saat Zabuza, yang sebelumnya terlihat seperti monster, akhirnya menunjukkan sisi kelembutannya terhadap Haku.

Leonel hampir tidak bisa menahan air matanya ketika membaca adegan saat Zabuza mengorbankan dirinya untuk melindungi Haku. "Aku akan melindungimu, Haku," kata-kata Zabuza yang penuh emosi itu sangat menyentuh.

"Apa yang mereka lakukan, itu luar biasa," kata Leonel pada dirinya sendiri, matanya berkaca-kaca. "Mereka lebih dari sekadar musuh. Mereka adalah contoh tentang bagaimana kesetiaan dan cinta bisa mengubah seseorang."

Naruto, yang selama ini sering dipandang sebelah mata, akhirnya menghadapi momen yang menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang ninja, tapi juga seorang pahlawan yang memahami nilai dari pengorbanan. Ketika Naruto melakukan upaya terakhir untuk menolong Zabuza, Leonel bisa merasakan semangat pahlawan dalam diri Naruto yang sejati.

Ketegangan di akhir volume semakin memuncak saat pertarungan antara Zabuza dan Gato, seorang pengusaha jahat yang ingin mengambil alih Negeri Ombak. Hasil dari pertempuran ini tidak hanya menentukan nasib tim 7, tetapi juga masa depan negeri yang telah lama tertindas. Leonel menyaksikan dengan tegang bagaimana Naruto dan teman-temannya, yang baru saja menghadapi banyak tantangan, akhirnya berhasil membantu menyelamatkan Negeri Ombak.

Namun, yang membuat Leonel benar-benar terkesan adalah bagaimana cerita ini mengajarkan tentang keberanian, bukan hanya dalam pertempuran, tapi juga dalam memilih untuk melawan ketidakadilan dan berdiri untuk yang benar.

Setelah menutup volume tersebut, Leonel duduk sejenak, membiarkan semua perasaan dan pemikiran yang bergejolak meresap dalam dirinya.