Lana berdiri di podium kemenangan, sorotan kamera dan kilatan lampu memenuhi arena. Gemuruh suara penonton menggema, tetapi pikirannya melayang jauh, merenungi apa yang baru saja terjadi. Di belakangnya, Viktor menghilang tanpa jejak setelah mundur tiba-tiba dari balapan. Ada sesuatu yang tidak beres, dan dia tahu ini bukan akhir.
"Ini kemenanganmu, Lana," bisik Aurora dari belakang, menyentuh bahunya. "Tapi ini juga awal dari sesuatu yang lebih besar."
---
Sebuah Undangan yang Mengejutkan
Saat malam menjelang, Lana dan timnya kembali ke garasi rahasia. Kemenangan mereka tidak hanya menciptakan gelombang di kalangan penggemar balapan tetapi juga menarik perhatian organisasi internasional.
Di tengah perayaan kecil mereka, sebuah pesan tiba melalui layar holografik. Sebuah undangan resmi dari Velocity World Circuit (VWC), kompetisi balapan internasional paling bergengsi.
"Lana Harrington, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam turnamen kejuaraan dunia yang akan diadakan bulan depan. Anda telah membuktikan diri sebagai salah satu pembalap terbaik di negeri ini."
Semua orang terdiam, terkejut sekaligus bangga. Namun, Lana tidak tersenyum. Undangan ini terasa terlalu cepat, seperti sudah direncanakan sejak awal.
---
Tekanan Baru
Aurora memecah keheningan. "Ini luar biasa! Tapi bagaimana kalau mafia sudah menunggu kita di sana?"
Rai, yang baru saja kembali ke tim setelah beberapa hari menghilang, menatap layar itu dengan tatapan tajam. "Viktor tidak pernah benar-benar kalah. Dia pasti memiliki sesuatu yang direncanakan. Kompetisi ini mungkin bagian dari rencananya untuk menyingkirkan kita secara permanen."
Lana mengangguk, menyadari bahwa kemenangan lokal mereka hanyalah langkah kecil dalam pertempuran yang lebih besar. "Kalau begitu, kita harus mempersiapkan diri. Kita akan pergi, tetapi dengan strategi yang lebih matang."
---
Perubahan pada Tim
Malam itu, Lana membuat keputusan penting. Dia menyarankan untuk memperluas tim mereka dengan merekrut pembalap lain yang bisa dipercaya.
"Aku butuh lebih banyak sekutu," katanya kepada Aurora. "Nero dan timnya mungkin bisa diajak bergabung. Mereka tahu bagaimana mafia bekerja, dan mereka punya keterampilan yang kita butuhkan."
Meskipun skeptis, Aurora setuju untuk mencoba. Nero, yang sempat terlihat di arena balapan sebelumnya, ternyata sudah memutuskan untuk meninggalkan mafia. "Aku tidak akan membiarkan Viktor memanipulasiku lagi," katanya saat mereka bertemu di tempat persembunyian.
---
Peningkatan Black Phoenix
Sementara itu, Aurora memimpin tim dalam memperbarui Black Phoenix. Mereka memperkenalkan sistem perlindungan otomatis, desain aerodinamis baru, dan kemampuan teknologi canggih untuk menghadapi tantangan tingkat dunia.
Namun, Lana merasa ada sesuatu yang kurang. "Mobil ini sudah luar biasa, tapi aku juga butuh kepercayaan diri lebih besar untuk menghadapi mereka."
Aurora memberi saran: "Kau harus mulai mengasah instingmu lebih jauh. Tidak ada teknologi yang bisa menggantikan naluri balapanmu."
---
Bayangan Viktor
Di tempat lain, Viktor duduk di ruang konferensi gelap, dikelilingi oleh sekutunya.
"Mereka menerima undangan," kata salah satu bawahannya.
Viktor tersenyum. "Bagus. Di panggung internasional, kita akan memastikan mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk menang. Turnamen ini adalah tempat kita menunjukkan kekuatan kita, sekaligus memusnahkan mereka."
---
Keputusan yang Mengubah Segalanya
Pada malam terakhir sebelum berangkat ke turnamen dunia, Lana menerima surat dari seseorang yang tidak dikenal. Surat itu berisi rincian rencana Viktor untuk mendiskualifikasi dan menghancurkan reputasinya selama turnamen.
"Siapa yang mengirim ini?" tanya Lana kepada Aurora.
"Mungkin sekutu rahasia," jawab Aurora, "atau mungkin jebakan."
Lana menyadari bahwa dia harus mengambil risiko besar untuk mengungkap Viktor di panggung dunia. Dengan tekad yang membara, dia menyimpan surat itu sebagai pengingat bahwa setiap kemenangan memiliki harga, dan setiap tantangan adalah kesempatan untuk melampaui batas.
---
Bab Ditutup dengan Ketegangan
Lana menatap bintang-bintang di langit malam, memikirkan perjalanan yang telah dilaluinya. Dari seorang gadis dengan mobil usang hingga menjadi simbol harapan, dia tahu ini baru permulaan.
Dengan suara rendah, dia berkata kepada dirinya sendiri: "Aku akan menang, bukan hanya untuk diriku, tetapi untuk mereka yang percaya pada perubahan."
Namun, di kejauhan, bayangan Viktor mengintai, siap membawa badai yang lebih besar ke dalam hidupnya.
---