Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Necromancer: The Nine

VillainBoyz
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
38
Views
Synopsis
mengisahkan perjalanan Atherion, seorang remaja yang memiliki kemampuan langka untuk mengendalikan mayat dengan menggunakan kristal monster dan gen asli dari tubuh mereka. Dengan kemampuan ini, Atherion membangkitkan mayat-mayat perang legendaris, menciptakan pasukan yang kuat dan tak terkalahkan. Namun, setiap mayat yang dibangkitkan bukan hanya menjadi alat untuk memenuhi ambisi Atherion, tetapi juga memiliki ingatan dan kehendak mereka sendiri. Di tengah kebangkitan mayat-mayat ini, muncul pertempuran antara kekuasaan, ambisi, dan pengkhianatan.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1 - Kebangkitan Pertama

Di dalam ruang gelap yang diselubungi debu dan reruntuhan kuno, Atherion berdiri di hadapan sebuah altar besar. Cahaya dari kristal monster yang terpasang di dinding menyinari ruangan dengan samar, menciptakan bayangan panjang di setiap sudut. Di tengah altar, tubuh seorang pahlawan perang yang telah mati terbaring, dibalut dengan kain usang dan penuh darah yang mengering.

Dengan langkah mantap, Atherion mendekati tubuh tersebut, lalu meletakkan kristal monster besar di atas dada sang mayat. Sambil memejamkan mata, dia mengeluarkan mantra yang telah dia pelajari bertahun-tahun. Kristal-kristal kecil yang terhubung pada tubuh mayat mulai menyala, memancarkan cahaya merah yang memancar ke seluruh ruangan.

Atherion membuka matanya. Cahaya dari kristal itu semakin terang, dan tubuh mayat yang terbaring itu mulai bergerak perlahan. Otot-ototnya yang kaku mulai menggeliat, sendi-sendi yang retak bersuara, dan akhirnya matanya terbuka—hijau terang, penuh dengan kesadaran. Dengan suara berat dan serak, mayat itu mengerang.

"Apa... apa yang terjadi?" Suara itu memecah keheningan, penuh dengan kebingunguan. "Aku... aku masih hidup?"

Atherion berdiri tegak di hadapan mayat itu, tatapannya tajam dan penuh keyakinan. "Kau tidak hidup, tapi kau kembali untuk hidup. Aku telah membangkitkanmu."

Mayat itu mengangkat kepalanya, matanya melirik tubuhnya yang telah diperbaharui. "Kembali? Tapi... aku jelas ingat siapa diriku. Aku adalah Raja Perang Orestes, pahlawan yang terjatuh di medan perang."

"Aku tahu," jawab Atherion dengan tenang. "Kau adalah Orestes, Raja Perang. Tubuhmu sudah mati, tapi aku membangkitkanmu menggunakan kristal monster dan gen asli dari tubuhmu. Kau adalah bagian dari eksperimen yang telah berhasil."

Orestes mengangkat tangannya, menatapnya dengan cermat, merasakan kekuatan yang mengalir di dalam dirinya. "Kristal monster... gen... ini adalah keajaiban, tapi kenapa? Kenapa kau membangkitkanku kembali? Apa tujuanmu?"

Atherion tersenyum dingin. "Tujuanku sangat sederhana. Aku membutuhkan pasukan yang kuat untuk tujuan yang lebih besar. Kau adalah mayat pertama yang aku bangkitkan. Kau adalah pemula, Orestes."

Orestes menatap Atherion dengan keraguan yang mendalam, namun ada juga rasa penasaran yang tumbuh di dalam dirinya. "Pasukan? Untuk tujuan apa? Aku tidak menginginkan hidup ini kembali tanpa tujuan yang jelas."

Atherion melangkah lebih dekat, matanya tetap tajam menatap sang raja perang yang kini hidup kembali. "Tujuan kita adalah untuk mengubah dunia ini. Kau akan menjadi bagian dari pasukanku, pasukan yang tak terkalahkan. Dengan kekuatanmu, kita akan menghancurkan musuh-musuh yang ada, menguasai wilayah ini, dan membangun kembali dunia dengan cara kita."

Orestes terdiam, menatap Atherion dengan tatapan yang lebih dalam. Ingatan tentang pertempuran terakhirnya, saat dia tewas dengan tangan penuh darah, masih membekas jelas. "Dan jika aku tidak setuju? Apa yang akan kau lakukan padaku?"

Atherion tidak bergeming. "Kau tidak punya pilihan. Kau kembali untuk melayani. Dan jika kau ingin bertahan hidup di dunia ini, kau harus mematuhi aturan baru. Aku memberi kesempatan kedua padamu, Orestes. Gunakan kesempatan itu dengan bijak."

Orestes menghela nafas berat, kemudian berdiri sepenuhnya, tubuhnya kini penuh dengan kekuatan yang baru. "Aku ingat semuanya... aku ingat rasa sakit, aku ingat kematianku. Tapi aku juga ingat ambisiku untuk menguasai dunia ini, dan aku akan menggunakan kesempatan ini untuk mencapai tujuan itu. Jadi, aku akan mengikuti jalanmu, Atherion."

Atherion tersenyum puas. "Bagus. Kau akan menjadi bagian dari pasukanku. Kau adalah yang pertama, tapi bukan yang terakhir. Aku akan membangkitkan lebih banyak lagi, dan kita akan menaklukkan dunia ini bersama-sama."

Dengan kata-kata itu, Atherion dan Orestes meninggalkan ruang itu, siap untuk menjalani perjalanan yang penuh dengan darah, kematian, dan ambisi yang tak terbatas. Pasukan pertama telah terbentuk, dan dunia yang lama ini akan segera berubah.