Kekuatan yang Tidak Terduga
Elara mengangkat Brayen dan membawanya ke sebuah tempat yang lebih aman, sebuah tempat di dalam hutan yang hanya sedikit orang yang tahu keberadaannya. Setelah beberapa jam, Brayen mulai pulih. Elara, meskipun terlihat tenang, tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
"Daun itu… kau tidak tahu apa yang telah kau lakukan," kata Elara dengan nada serius.
Brayen yang masih bingung, duduk bersandar pada pohon besar. "Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Aku merasa seperti—seperti ada kekuatan yang menguasai tubuhku."
Elara menatapnya, lalu menghela napas panjang. "Itu adalah daun dari fraksi yang hancur—daun yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki potensi besar. Daun itu memiliki kemampuan untuk memberi kekuatan yang luar biasa, tetapi hanya jika penggunanya mampu mengendalikan energi itu. Jika tidak, kekuatan itu akan memusnahkanmu."
Brayen mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang sedang dijelaskan Elara. "Lalu, kenapa aku bisa mendapatkan daun itu?"
Elara menyandarkan punggungnya pada pohon dan berkata, "Itu adalah takdirmu. Kekuatannya sekarang ada padamu. Kamu harus memutuskan, Brayen. Apakah kamu akan memanfaatkan daun ini untuk kebaikan atau menjadi alat dalam perang besar?"
Brayen merasa bingung dan takut. Namun, dia tahu satu hal—kehidupan yang tenang yang dia jalani tidak akan pernah sama lagi.