Mencari Jawaban
Setelah beberapa hari perjalanan, Brayen dan teman-temannya tiba di markas utama Fraksi Penjaga Lautan, sebuah benteng yang tersembunyi di balik pegunungan yang tinggi. Benteng ini terlihat sepi, tetapi Brayen bisa merasakan adanya kehadiran orang-orang yang berlatih keras, menjaga keamanan wilayah.
Elara, yang sudah lebih berpengalaman, memimpin mereka menuju aula besar yang ada di dalam markas. Di sana, Brayen bertemu dengan para pemimpin Fraksi Penjaga Lautan, termasuk Lady Vira, seorang wanita berambut perak yang terlihat tenang namun memiliki karisma luar biasa.
"Kami sudah menunggu kedatanganmu, Brayen," kata Lady Vira, menatapnya dengan tatapan penuh perhatian. "Kamu membawa daun yang tak ternilai, namun juga sebuah beban besar."
Brayen menunduk, merasa tidak layak berada di hadapan pemimpin besar itu. Namun, Lady Vira tidak memberi ruang untuk rasa ragu.
"Kekuatan yang ada dalam dirimu adalah warisan dari fraksi yang hancur. Kamu harus memutuskan apakah akan menggunakannya untuk melindungi dunia ini atau menghancurkannya."
Brayen menatap daun yang kini ia simpan dengan hati-hati. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak hanya soal kekuatan, tetapi juga tentang memilih jalan hidup yang akan ia jalani. Untuk pertama kalinya, ia merasa bingung dengan takdirnya.