Menghadapi Keputusan
Keesokan harinya, Brayen duduk sendirian di tepi tebing, memandang laut yang luas. Di balik angin sepoi-sepoi yang menenangkan, pikirannya dipenuhi dengan keraguan. Dia tahu bahwa pertempuran yang baru saja mereka hadapi hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar.
Torran datang mendekat, duduk di sampingnya. "Kamu merasa ragu, kan?"
Brayen mengangguk perlahan. "Aku tidak tahu harus memilih apa. Kekuatanku… itu bukan hanya berpotensi membunuh, tapi juga bisa menyelamatkan banyak orang. Namun, aku tidak tahu apakah aku siap untuk itu."
Torran tersenyum ringan. "Tidak ada yang benar-benar siap, Brayen. Yang penting adalah kamu tahu apa yang ingin kamu perjuangkan. Kita semua punya pilihan. Kamu hanya perlu memilihnya."
Brayen mengangkat kepalanya, menatap langit. "Aku harus membuat pilihan. Tidak bisa lagi bersembunyi dari takdirku."
Dia bertekad untuk menghadapi apa pun yang datang, dan meskipun jalannya tidak mudah, Brayen tahu bahwa dia tidak sendirian.