"Kebirahian? Hmm... Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya," gumam Aria. "Mungkin itu istilah di kalangan beastmen. Bagaimanapun, undangannya memang sempurna. Aku ingin menilai seberapa kuat aku telah menjadi lawan Swan yang sepertinya memiliki ilmu sihir yang kuat juga."
Aria masih ingat bagaimana tangannya meleleh saat menarik rambut Swan. Dia juga tidak bisa melupakan bagaimana makhluk cacat itu tiba-tiba muncul di kamarnya, melayang seperti malaikat dan menyembuhkan bekas lukanya dengan segera sampai tidak ada cara bagi Aria untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa dia telah tersiram air panas.
Semakin dia memahami ilmu sihir, semakin dia menyadari bahwa Swan adalah satu-satunya, atau mungkin penyihir gelap terbaik yang pernah dia lihat karena bahkan sekarang, dia masih tidak bisa menyembuhkan satupun dari subjek tesnya.
