Furqon dan Zafran berjalan cepat menuju laboratorium utama Fortex Intelligence, tempat Dr. Jarir menunggu mereka. Pagi itu, rasa penasaran bercampur dengan sedikit kebingungan menyelimuti pikiran mereka. Setelah pertemuan intens dengan Gibran dari Divisi Multi-Galaksi, mereka merasa perlu mendapatkan jawaban yang lebih jelas tentang misi pertama mereka.
Sesampainya di laboratorium, Dr. Jarir, seorang ilmuwan senior dengan pandangan tajam dan sikap tenang, menyambut mereka dengan senyum singkat. Ia menyadari keraguan yang tampak jelas di wajah keduanya. Tanpa basa-basi, Dr. Jarir mempersilakan mereka duduk di depannya.
"Ada yang kalian ingin tanyakan?" tanya Dr. Jarir, sambil meletakkan dokumen-dokumen penting di atas meja.
Zafran mengangguk. "Dr. Jarir, kami baru saja bertemu dengan Gibran dari Divisi Multi-Galaksi. Dia memberi tahu kami tentang kemungkinan adanya anomali dari dimensi lain yang bisa berdampak pada misi kami. Apakah misi pertama ini benar-benar sesederhana yang terlihat, atau ada lebih banyak yang perlu kami ketahui?"
Dr. Jarir menghela napas pelan, tampak mempertimbangkan jawabannya. "Saya mengerti kebingungan kalian. Misi ini memang terlihat sederhana di permukaan, tetapi situasinya jauh lebih kompleks dari itu. Kalian harus memahami bahwa, meskipun tujuan utama adalah untuk menganalisis peristiwa sejarah tertentu, selalu ada risiko yang lebih besar, terutama terkait dengan dimensi lain dan anomali yang mungkin muncul."
Furqon menatap Dr. Jarir dengan serius. "Kenapa kami tidak diberi tahu sejak awal tentang risiko ini? Apa yang sebenarnya ingin dicapai Fortex Intelligence dengan misi ini?"
Dr. Jarir menatap balik Furqon dengan tenang. "Pertanyaan bagus, Furqon. Tujuan utama kami bukan hanya untuk memahami masa lalu, tetapi juga untuk mengantisipasi bagaimana perubahan kecil bisa memengaruhi masa depan. Namun, Fortex Intelligence juga melihat ini sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman kita tentang batas-batas alam semesta dan waktu. Kalian mungkin akan menghadapi lebih dari sekadar kejadian sejarah—mungkin ada hal-hal yang bahkan kami belum ketahui sepenuhnya."
Zafran tampak merenung sejenak sebelum berbicara, "Apakah ada sesuatu yang telah diketahui Fortex tentang anomali ini yang belum Anda katakan pada kami?"
Dr. Jarir menatap mereka dengan tatapan yang lebih dalam, tampak ragu sejenak sebelum mengangguk pelan. "Ya, memang ada. Ada laporan yang menunjukkan bahwa selama beberapa dekade terakhir, peristiwa di masa lalu kita telah mengalami sedikit penyimpangan yang tidak bisa dijelaskan. Beberapa dari kami di Fortex percaya bahwa ini mungkin akibat dari interaksi lintas dimensi. Ini adalah salah satu alasan mengapa misi kalian sangat penting."
Furqon dan Zafran saling berpandangan, menyadari bahwa misi mereka bukan sekadar menjelajahi masa lalu tetapi juga untuk menjaga stabilitas dunia mereka dari pengaruh luar. Mereka sadar, tugas ini membawa risiko yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.
Dr. Jarir melanjutkan, "Kalian berdua dipilih bukan hanya karena kemampuan teknis atau kecakapan dalam strategi, tapi juga karena kalian bisa diandalkan untuk menangani tekanan ini. Apa pun yang kalian temukan di sana, tetap fokus pada tujuan utama. Dan ingat, kalian selalu bisa kembali ke Fortex untuk dukungan. Kami di sini akan memantau kalian dengan seksama."
Furqon mengangguk, merasa beban tanggung jawab ini semakin berat, tapi juga memahami pentingnya misi mereka. "Terima kasih, Dr. Jarir. Kami akan melakukan yang terbaik."
Dengan informasi baru ini, mereka meninggalkan Dr. Jarir dengan tekad yang lebih kuat. Furqon dan Zafran kini merasa lebih siap, namun juga lebih waspada. Mereka tahu bahwa misi ini akan menjadi ujian besar, bukan hanya bagi kemampuan mereka tetapi juga bagi keyakinan mereka akan batas-batas ilmu pengetahuan dan tanggung jawab menjaga keseimbangan waktu dan dimensi.