Chereads / Legenda kultivasi imortal / Chapter 1 - Bab 1 wu cheng

Legenda kultivasi imortal

🇮🇩DEXXSS
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bab 1 wu cheng

Di tepi sebuah hutan, di belakang klan wu, tampak gerombolan anak sedang memandang seorang bocah yang tampak babak belur di depan mereka.

"Wu cheng, kamu hanya akan menjadi aib bagi klan, sampah sepertimu tidak pantas berada disini.

Sebaiknya kamu pergi jauh jauh, jika tidak kami akan menghajarmu lebih dari ini"

Dia adalah sepupu wu cheng bernama wu kang, dan bersama wu han, wu dong dan wu xia.

Wu cheng yang sedang terbaring lemah hanya menatap saudara sepupunya itu dengan tajam yang menyiratkan kebencian dan amarah.

"Baik lah, aku akan mengingat ini semua dan membuat kalian menyesal" batin wu cheng.

"Jangan menatapku seperti itu, kalau tidak aku akan mengeluarkan bola matamu itu, ucap wu kang"

Sebelum berbalik pergi, tak lupa ia juga melayangkan tendangan di dada wu ceng sehingga ia mengerang untuk yang kesekian kalinya.

"Ayo kita pergi" ucap wu kang pada rombongan dan melangkah pergi diikuti yang lain.

Huffff..

"Kenapa aku sial sekali hari ini"

Wu cheng menatap langit dengan tatapan kosong, ia meratapi nasibnya yang begitu lemah dan tidak bisa berkultivasi.

Sejak umur 7 tahun, ia selalu berlatih dengan keras hingga sekarang dia berumur 14 tahun, namun dia bahkan belum bisa mengumpulkan energi dalam dantiannya, sehingga dia tidak bisa menggunakan tenaga dalam.

Bahkan ayahnya wu xiong juga telah membeli pil untuk memperbaiki dantiannya dengan harga yang sangat mahal, hingga menguras uang ayahnya, namun tidak membuahkan hasil. Sehingga selama ini wu cheng hanya bisa berlatih fisik, dan beberapa jurus pedang.

Wu cheng memanfaatkan halaman belakang rumahnya untu berlatih. Ia jarang berlatih di halaman beladiri klan karena hanya akan menjadi bahan bulyan bagi murid klan yang sedang berlatih disana.

Mereka menganggapnya sebagai sampah karena tidak bisa berkultivasi sehingga ia hanya memanfaatkan halaman belakang rumahnya.

Wu cheng berusaha duduk dengan menahan perih di sekujur tubuhnya.

"Sialan, kenapa tubuh ini begitu lemah, ucap wu cheng yang begitu kesal karena tidak bisa menggunakan tenaga dalam. Hari sudah mulai menjelang sore, wu cheng berjalan dengan tertatih menuju sungai yang tidak jauh dari tempatnya berada untuk membersihkan diri.

Arrghhh....

Wu cheng menahan perih disekujur tubuhnya saat air sungai membasahi luka lukanya.

Tak lama setelah itu, wu cheng naik ketepi sungai dan mengganti pakaiannya dengan yang baru yang dia ambil dari kantong penyimpananya.

Setelah selesai mengganti pakaian, wu cheng merasa perutnya mulai keroncongan sehingga ia berdiri dari tempatnya, berjalan kearah hutan untuk mencari buah buahan yang bisa dimakan disekitaran hutan.

Tanpa terasa wu cheng sudah beberapa jam berjalan kedalam hutan dan sudah menemukan beberapa buah untuk dimakan, namun ketika hendak pulang, wu cheng bingung hendak ke arah mana, sehingga ia berjalan didalam hutan tanpa arah....

Sialll.....

"Kenapa nasibku begitu buruk hari ini"

Karena wu cheng baru pergi kehutan hari ini sehingga ia bahkan tidak tau arah untuk pulang.

Hari menjelang malam, ketika hendak mencari goa untuk bermalam, wu cheng dikejutkan dengan munculnya beberapa hewan buas serigala perak level 2 menghadang jalannya.

Wu cheng sebenarnya masih berada diperbatasan wilayah luar hutan larangan dari tadi, yang berisi hewan buas level 1 awal hingga level 2 puncak.

Namun karena minim pengalaman bahkan tidak pernah masuk ke hutan sehingga ia bahkan tersesat didalam hutan

Wu cheng mengambil pedangnya dari kantong penyimpanannya untuk bersiap melindungi diri.

Gerrrr.....

Auuuu...

Serigala itu melompat dan menerkam kearah wu cheng,

Wu cheng juga tidak berdiam diri dan melepaskan tebasan ke arah serigala tersebut dan menghindar cakar serigala yang lainnya.

Wu cheng terus ditekan oleh empat ekor serigala level 2 awal tersebut, karena jumlah yang banyak sehingga wu cheng hanya bisa bertahan dari hewan buas tersebut.

Sebenarnya kekuatan fisik wu cheng dapat mengimbangi hewan buas level 2 tahap awal tersebut.

Namun karena jumlah yang banyak sehingga ia begitu kesulitan menghadapi serigalai itu.

Wu cheng terus menggunakan jurus jurus

pedang yang ia latih selama ini, walaupun tidak menggunakan tenaga dalam, dia juga memberikan perlawanan cukup sengit.

Sekujur tubuh wu cheng mulai dipenuhi luka, namun ia masih bertahan sekuat tenaga.

Tebasan bayangan.....

Wu cheng menggunakan jurus pedang andalannya

Slash...

Slash....

Wu cheng berhasil merobohkan salah satu serigala tersebut dan melukai salah satunya.

Namun masih ada dua ekor yang masih menerjang kearahnya,

Krakk....

Arrghhh....

Salah seekor serigala berhasil mencakar punggung wu cheng.

"Bajingan....Serigala sialan, kalau berani jangan keroyokan, dasar pengecut"

Auuuu...

Seakan mengerti apa yang di ucapkan wu cheng, serigala tersebut melonglong menyahut ucapan wu cheng, kini tinggal seekor serigala perak yang masih bertahan, salah satunya telah tewas, dan dua diantaranya terluka parah sehingga tidak bisa bertarung lagi.

Namun demikiang wu cheng juga hampir mencapai batasnya.

"Tebasan bayangan...."

Wucheng menggunakan sisa kekuatannya untuk mengakhiri pertarungan.

Hiattt.....

Slashh....

Bomm...

Wu cheng berhasil mendaratkan tebasannya ke arah kepala serigala tersebut, namun wu cheng juga terkena hantaman cakar serigala tersebut namun masih sempat menghindar sehingga ia tidak mengalami luka yang cukup parah...

Hufffff.

Wu cheng berusaha mengatur bafasnya sambil terbaring di tanah. Sekitar lima menit berlalu, wu cheng duduk dan melihat

sekeliling, dia menatap dua ekor serigala yang terbaring lemah dan dua ekor yang telah tewas.

Wu cheng menghampiri serigala yang terkapar lemah.

Slashh....

Slashh....

Memenggal kepala hewan buas tersebut kemudian memasukannya kedalam kantong penyimpanannya.

Namun karna kantong penyimpananya hanya berukuran 1 kali 1 meter sehingga hanya dapat mmuat tiga ekor saja

Kemudian memikul salah satunya.

Wu cheng berjalan mencari sungai untuk membersihkan diri dan membersihkan salah satu buruannya sebelum dibakar. 500 meter wucheng berjalan kemudian ia samar samar mendengar suara gemercik air, kemudian berjalan ke arah suara tersebut, tidak lama berjalan, wu cheng melihat sebua air terjun yang airnya sangat jernih.

"Wahhh...."

Wu cheng cukup kagum dengan air terjun tersebut yang dikelilingi tebing tinggi karena

baru kali ini dia melihat hal seperti itu.

Wu cheng membersihkan diri dan buruannya, tak lama setelah selesai membersihkan diri.

Auuuuu.....

Auuuuu.....

"Sialan, itu pasti ibu serigala serigala ini tadi, Bisa saja ini serigala level 3 puncak atau level 4 awal"

Dalam kepanikannya mencari tempat berlindung, wu cheng menemukan sebuah lubang batu di atas tebing yang tingginya sekitas tiga meter.

Kemudian memanjat tebing tersebut,

Setelah sampai di mulut lubang batu, wu cheng merangkak masuk ke lubang batu yang berukuran sekitar 1 kali 1,5 meter tersebut.

Wu cheng duduk dengan ngos ngosan di dalam lubang batu yang cukup tersembunyi itu karena di tutupi semak semak.

"Untung saja selamat, ibu serigala itu pasti mencium bau anaknya tadi ke arah sini sehingga mereka mengejar kesini" Wu cheng melihat keluar lubang batu, dia mendapati dua

ekor serigala dibawah tebing menatapnya dengan kemarahan,

"Anakmu yang menyerangku duluan sehingga aku membunuh mereka, teriak wu cheng pada dua ekor serigala dibawah tebing... ."

Auuu...

Auuuuu.....

Serigala itu melonglong ke arah wu cheng seakan ingin melahapnya hidup hidup.