Chereads / Legenda kultivasi imortal / Chapter 4 - Bab 4 Kejadian di kamar dagang pelangi

Chapter 4 - Bab 4 Kejadian di kamar dagang pelangi

"Tu... tuan muda.. Apa benar tuan muda akan menjual semuanya"

"Ia benar paman, saya akan menjual semuanya !

Kira - kira berapa harga semuanya paman" balas wu cheng.

"Sebentar, saya hitung dulu tuan muda"

Dengan cepat penjual kios memilah serta menghitung nilai rumput spiritual yang dikeluarkan wu cheng.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya pemilik kios selesai menghitung semua barang kultifator yang dikeluarkan olrh wu cheng

"Tuan muda, semuanya tiga bles ribu lima ratus koin emas, apakah tuan muda Puas dengan harganya"

"Sepakat..." Balas wu cheng dengan cepat ! Ia cukup terkejut dengan jumlah koin emas yang diperolehnya kali ini.

"Baik lah, lain kali jika tuan muda ingn menjual rumput spiritual, dengan senang hati pak tua ini akan memberikan harga yang memuaskan untuk tuan muda".

Balas pemilik kios sembari menyodorkan kantong berisi sejumlah koin emas.

"Baik paman, dengan senang hati".

Selesai menjual hasil panennya, wu cheng tidak langsung pulang ke klan nya, ia berjalan ke arah salah satu kamar dagang yang menjual kebutuhan kultivator.

lima menit berjalan, wu cheng akhirnya tiba didepan sebuah bangunan yang cukup megah.

Di depan gerbang terdapat tulisan kamar dagang pelangi.

"Ada keperluan apa tuan muda"?

Sapa penjaga gerbang kamar dagang pelangi kepada wu cheng.

"Salam tuan penjaga...

Saya ingin membeli kebutuhan kultivator". Balas wu ceng

"Boleh lihat identitasnya tuan muda"?

Wu cheng cukup kagum dengan sistem keamanan kamar dagang pelangi. Sembari menyodorkan plakat anggota klan wu, wu cheng mengamati sekeliling dengan cukup takjub, ia bahkan tidak dapat mengukur tingkat kultivasi dari para penjaga gerbang.

Perlu di ketahui bahwa kultivator hanya dapat mengukur tingkat kultivator seseorang yang berada di alam yang sama atupun di bawahnya, terkecuali kultivator tersebut mengeluarkan auranya.

"Terimakasih tuan muda silahkan masuk" ucap penjaga gerbang sembari mengembalikan plakat identitas wu cheng.

"Terimakasih tuan...."

Wu cheng berjalan masuk ke gedung yang cukup besar dengan perasaan takjub...

Maklum wu cheng merupakan hanya anak

dari anggota biasa dari klan wu, kakeknya dulu merupakan seorang pemimpin pasukan elit yang cukup disegani di klan nya

namun ia tewas dalam sebuah misi yang berbahaya, semenjak itu keluarga wu cheng di kucilkan oleh anggota klan lainnya.

Ayahnya yang bernama wu xiong dan

ibunya xia ling yang merupakan anggota klan biasa

Wu xiong menafkahi keluarganya dan memperoleh sumber daya kultivasi dengan menjalankan misi dari klan.

Sehingga wu cheng hanya pernah sekali ke kamar dagang pelangi menemani ayahnya pada saat usianya menginjak 10 tahun

"Hahaha.....

Bukankah ini sampah dari klan wu...."

Dari arah berlawanan wu cheng melihat gerombolan tuan muda dari salah satu klan besar di kota liyuan.

Ada tiga klan yang menguasai kota liyuan, klan hao sebagai penguasa kota saat ini kemudian klan han dan klan wu.

Han fu merupakan anak dari tetua agung klan han dan juga merupakan jenius pertama di dalam klan. Tingkat kultivasinya berada pada alam pembentukan tubuh tingkat 9. Dia merupakan jenius di usianya yang baru 16 tahun.

"Sialan....

Bajingan ini sepertinya cari masalah lagi".

Batin wu cheng karna sudah mengetahui karakter arogan dari tuan muda ini.

"Maaf tuan muda han saya ada keperluan di kamar dagang pelangi". Ucap wu cheng sopan untuk menghindari masalah yang tidak perlu.

Han fu dan teman - temannya saling melirik menanggapi ucapan wu cheng kemudian

Hahah....

Hahah....

"Memangnya sampah sepertimu ada keperluan apa di kamar dagang pelangi.

Ini bukanlah tempat untuk mengemis, balas hanfu dengan arogan.

Apakah sampah sepertimu tidak tau diri"? Lanjutnya

Wu cheng menggertakan gigi dalam diam, namun tetap mencoba untuk tidak menghajar han fu.

Wu cheng berbelok untuk menghindari gerombolan tuan muda han.

"Hei...sialan apakah kau mengabaikanku"

Teriak han fu dengan geram

Teriakan han fu mengundang banyak perhatian pengunjung kamar dagang yang berlalulalang sehingga menjadi pusat perhatian, namun setelah mengetahui siapa yang berteriak dan diteriakin, hampir semua membubarkan diri karena sudah mengenal siapa tuan muda han yang menjadi jenius pertama di klan han dan juga wu cheng yang menjadi sampah klan wu

Bagaimana tidak, di usianya yang sebentar lagi menginjak umur 15 tahun masih di alam pembentukan tulang tinggkat 2

Sementara anak se usianya semua sudah di alam pembentukan tulang ke atas.

Jadi tidak heran kalau wu cheng terkenal sebagai sampah klan wu di kota liyuan.

Kerumunan hanya menatap kasihan ke arahnya

"Habislah bocah itu, sepertinya dia menjadi samsak tinju lagi oleh para tuan muda keluarga han"

Ucap salahseorang di kerumuman

Sepertinya begitu.. Balas yang lain

Kemudian sebagian membubarkan diri melanjutkan aktifitasnya

Namun masih ada juga yang penasaran... Jarang - jarang ada tontonan gratis seperti ini.. Ucap salah satu pengunjung

Namun tanpa diketahui, di salah satu sudut jalan terdapat salah seorang pemuda yang cukup tampan dengan didampingi oleh orang tua disampIngnya mengamati keributan itu sejak awal.

"Huhhh...

Anak muda yang tidak tau tingginya langit"

Ucap tetua disamping pemuda tampan tersebut.

Pemuda tampan itu menoleh kesamping!

"Tetua, apa yang tetua maksud adalah pemuda yang bernama wu cheng itu"?

"Bukan...! Tapi anak yang bernama han fu itu"

Balasnya

"Bagaimana bisa, bukankah pemuda bernama wu cheng itu baru berada pada alam pembentukan tubuh tingkat 2, sementara tuan

muda han fu itu berada pada alam pembentukan tubuh tingkat 9"

"Balas pemuda tampan itu merasa heran"!

"Zou er, pemuda bernama wu cheng itu sepertinya tidak biasa, saya bahkan tidak bisa menyelidiki kedalamannya"

"Maksud tetua" Pemuda tampan itu semakin penasaran

"Huhh...

Zou er, dunia ini sangat luas jadi jangan menilainya dari luar saja"

Hajar bajingan itu untukku...

Teriak kembali tuan muda hanfu kepada anak buahnya dibelakang.

Dengan sigap salah seorang yang berada pada ranah alam pembentukan tubuh tingkat 6 maju kedepan dan tanpa basa basi langsung melayangkan tinjunya ke arah wu cheng.

Menghadapi bahaya mendekati, wu cheng mengepalkan tangan untuk menyerang balik..

Bomm...

Krakkk.....

Suara cukup keras terdengar karna bentrokan dua serangan...

"Sungguh sial bocah itu"

Ucap salah satu kerumunan merasa kasihan dengan nasib wu cheng.

Argggkkkkkkkk...

Teriakan melengking yang memilukan terdengar setelahnya.

Anak buah han fu yang menyerang tadi mengerang kesakitan sambil memegang tangannya yang patah.

Semua yang menyaksikan melongo melihat kenyataan yang tiba - tiba tidak sesuai dengan yang mereka pikirkan.

Bagaimana tidak, sebelumnya mereka mengira bahwa wu cheng yang akan mengalami nasib buruk, namun kenyataannya, anak buah han fu yang mengerang kesakitan sambil memegang tangannya.

Hahh...

Bagaimana bisa..?

"Ehhh... Bukankah katanya sampah klan wu hanya berada pada ranah pembentukan

tulang tingkat dua"

"Kenapa menjadi alam pembentukan tubuh tingkat 2"

Ucap salah satu penonton heran