Chereads / TOMORROWLANDS / Chapter 15 - TOMORROWLAND:THE BEGINNING

Chapter 15 - TOMORROWLAND:THE BEGINNING

Chapter:15

Saat jam istirahat tiba, Tensura, Kato, Sasami, Yukata, dan Futaro memutuskan pergi ke kantin untuk membeli makanan. Di sepanjang perjalanan, Yukata membuka pembicaraan.

"Hei, menurut kalian gimana guru baru kita? Kalau aku sih merasa dia bakal jadi guru yang seru," katanya dengan semangat.

"Dia lumayan, apalagi ukurannya..." jawab Futaro santai. "Bagaimana denganmu, Kato?"

"Entahlah, aku sibuk menamatkan game di kolong meja," ujar Kato tanpa rasa bersalah.

"Kalau kau, Tensu?" tanya Yukata lagi.

"No comment. Kita juga belum tahu sifat aslinya. Ini baru awal," jawab Tensura datar.

"Kalau Sasami—" Yukata menghentikan pertanyaannya begitu melihat Sasami berjalan di sisi tembok dengan wajah lusuh, tatapan kosong, dan aura yang memancarkan kesedihan, kekesalan, sekaligus keputusasaan.

"Sepertinya aku tidak perlu menanyakannya..." Yukata berbisik pelan.

Sesampainya di kantin, mereka melihat antrean yang cukup panjang. "Yah, ramai banget. Gimana kalau kita gantian antre? Setiap lima menit kita tukar posisi," saran Yukata.

Semua setuju dengan idenya.

"Baiklah, aku yang duluan," kata Sasami menawarkan diri.

"Baik, Mi-chan duluan, ya. Biar nggak ribet, aku tulis titipan kalian," ujar Yukata sambil mengeluarkan buku catatan kecil dari sakunya. Setelah semua menuliskan pesanannya, mereka meninggalkan Sasami yang tetap di antrean dan mencari tempat duduk.

Saat duduk, mereka bermain suit untuk menentukan giliran berikutnya. "Siapa yang kalah, dia antre selanjutnya, ya," ujar Yukata.

Hasilnya, Kato menjadi yang pertama antre setelah Sasami, lalu disusul Yukata, Futaro, dan terakhir Tensura.

"Sudah kuduga aku yang menang," ujar Tensura dengan percaya diri.

"Kau cuma hoki! Harusnya aku pilih batu tadi," gerutu Futaro kesal.

Lima menit berlalu. Kato segera pergi menggantikan Sasami. Tak lama kemudian, Sasami kembali ke meja mereka dengan wajah yang masih suram. Yukata mencoba menyemangatinya. "Sudahlah, Mi-chan. Jangan dipikirkan lagi."

Namun, Sasami hanya bergumam pelan, "G... G... cup..." sebelum akhirnya ambruk di meja kantin.

Kato kembali dari antrean, lalu digantikan Yukata. Setelah itu giliran Futaro, hingga akhirnya Tensura berdiri untuk menggantikan posisi terakhir.

"Oi, sekarang giliranku," kata Tensura sambil menerima kertas titipan dari Futaro.

"Ini, belikan semuanya, ya," ujar Futaro sambil menyerahkan kertas.

Saat tiba gilirannya, Tensura membawa kertas pesanan itu ke bibi penjaga kantin.

"Wah, banyak juga, Dek Tensura. Ini titipan teman-temanmu, ya?" tanya si bibi.

"Iya, Bi. Oh ya, siswa-siswa yang kemarin berantem itu nggak ada lagi, kan?" tanya Tensura.

"Entah, mereka nggak kelihatan hari ini. Kata anak-anak lain, mereka juga nggak sekolah," jawab bibi sambil mengemas makanan.

"Begitu, ya. Terima kasih, Bi," ujar Tensura, menerima pesanannya.

"Sama-sama, Dek."

Tensura membawa makanan itu kembali ke meja mereka. "Nih, umat. Silakan makan," katanya sambil meletakkan semuanya di meja.

"Yey, apa kubilang, kan? Cara ini lebih efektif daripada antre sendiri-sendiri," ujar Yukata sambil tertawa.

Mereka mulai menikmati makanan masing-masing. Namun, Tensura melirik Sasami yang masih terlihat murung.

"Dasar perempuan... Sudahlah, Sasami. Nggak usah dipikirkan lagi," ujar Tensura mencoba menghibur.

"Iya, Mi-chan. Kalau begini terus, kau malah benar-benar mirip nenek-nenek," tambah Kato dengan nada menggoda.

Plakk! Sasami menggetok kepala Kato tanpa ampun.

"Hamba minta maaf," ucap Kato cepat sambil memegangi kepalanya.

"Nice headshot yang ketiga hari ini," celetuk Futaro sambil terkekeh.

"Dasar. Sudahlah, aku mau makan," ujar Sasami akhirnya, mencoba mengabaikan semuanya.