Chereads / TOMORROWLANDS / Chapter 17 - TOMORROWLAND: THE BEGINNING

Chapter 17 - TOMORROWLAND: THE BEGINNING

Chapter:17. Saat koper itu terbuka, Leena-sensei berhenti sejenak. Wajahnya menunjukkan keraguan, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, ia menutup kembali kopernya dan pergi meninggalkannya begitu saja. Dari kejauhan, Tensura mengamati dengan rasa penasaran yang semakin menggebu-gebu.

Tensura menunggu sejenak, memastikan situasi benar-benar aman. Ketika ia merasa tidak ada lagi yang memperhatikan, ia mendekati koper itu. Hatinya berdebar-debar saat melihat koper tersebut ternyata tidak dikunci. Rasa ingin tahunya kian membara, dan ia pun mencoba membuka koper itu perlahan. Namun, sebelum koper itu benar-benar terbuka, sebuah tangan tiba-tiba menyentuh bahunya.

Tubuhnya langsung membeku. Ia menoleh dengan perlahan, dan di sana, berdiri Leena-sensei dengan ekspresi penuh selidik. "Tidak baik, loh, Tensura, mengintip barang milik orang lain," ucap Leena dengan nada menggoda.

"Huwaahhh!" Tensura tersentak kaget dan terjengkang ke belakang.

Leena menatapnya sambil tersenyum geli. "Sebenarnya, ada apa kamu membuntutiku dari tadi?" tanyanya santai.

Tensura mengerjap-ngerjap, masih shock dengan kejadian barusan. "Aduh... Tapi, bagaimana bisa sensei kembali begitu cepat? Bukannya baru saja pergi?"

Leena terkekeh kecil. "Oh, aku sudah tahu kamu sembunyi di balik tembok sejak tadi. Jadi, aku memutuskan untuk mengeprank-mu. Aku sengaja tidak mengunci koper itu dan pergi, lalu menunggu sampai kamu mencoba mengintip isinya. Hehe."

Wajah Tensura memerah, sebagian karena malu, sebagian lagi karena kesal. "Hmph. Tapi, balik lagi ke pertanyaanku. Kenapa sensei begitu mencurigakan sejak pertama kali kita bertemu? Sebenarnya, siapa kamu? Apa tujuanmu di sekolah ini? Atau jangan-jangan... kamu yang membuat para siswa menghilang?"

Leena tertawa kecil, kali ini dengan nada misterius. "Bukannya sudah aku bilang? Kita ada di bidak yang sama, Tensura. Dan jangan meremehkan keseriusanku menjadi seorang guru."

"Tapi, siapa sebenarnya dirimu? Apa niatmu?" desak Tensura, matanya menatap tajam.

Leena menghela napas dan menatapnya dengan senyum tipis. "Baiklah. Jika kau memang memaksa, lagipula kau cukup menarik. Sebenarnya aku adalah—"

Namun, sebelum ia sempat melanjutkan, suara keras tiba-tiba terdengar dari semak-semak di dekat mereka.

"Mereka datang," bisik Leena dengan ekspresi berubah serius.

Suara itu semakin jelas dan cepat mendekat. "Suara apa itu?" tanya Tensura, mulai panik.

"MENGHINDAR!" seru Leena.

Dua sosok muncul dari semak-semak—sepasang anjing yang tampak seperti mayat hidup. Tubuh mereka penuh luka berdarah dan bernanah, mengeluarkan bau busuk yang menusuk hidung. Dengan cepat, Leena menarik Tensura ke dalam dekapannya untuk menghindari serangan. Dalam posisi itu, kepala Tensura secara tidak sengaja menabrak sesuatu yang lembut dan besar.

"Akh! Apa ini?! Melon?" serunya dengan wajah merah padam.

Leena hanya mendengus sambil menariknya menjauh dari anjing-anjing tersebut. "Berhenti berpikir macam-macam dan fokuslah!"

Saat mereka berlari, Tensura masih mencoba memahami situasi. "Mahluk apa itu sebenarnya?" tanyanya.

"Mereka adalah Bōshoku no Inu—anjing kerakusan. Mereka seperti ghoul, tapi versi mayat anjing. Mereka muncul ketika manusia makan, membeli, atau menginginkan sesuatu secara berlebihan. Di kantin, makanan yang tidak habis dan terbuang sering kali memanggil mereka. Tapi kali ini, mereka lebih kuat karena perang makanan yang terjadi di sana," jelas Leena.

Tensura menelan ludah. "Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Kita giring mereka ke pojok sekolah. Setelah itu, biar aku yang urus," ujar Leena tegas.

Tanpa pilihan lain, Tensura mengangguk. Bersama-sama, mereka menggiring anjing-anjing itu ke sudut sekolah yang sepi. Setelah sampai, Leena menyuruh Tensura untuk mundur.

"Biarkan aku yang mengurus sisanya," katanya sambil melangkah maju.

"Tunggu! Bagaimana cara sensei melawan mereka?" tanya Tensura bingung.

Leena menoleh dengan senyum penuh percaya diri. "Lihat saja."

Ia berdiri tegap menghadap para anjing ghoul itu. "Kalian anjing-anjing manis, aku akan mengajak kalian jalan-jalan ke NERAKA!" serunya.

Dengan tangan terangkat, ia mengucapkan mantra, "IMAGINER: Chimei-tekina Buki no Korekushon, Version 1!"

Sekejap, sebuah senjata Uzi muncul di tangannya.

Tensura melongo. "Bagaimana bisa... Tapi, itu keren!" batinnya.

Leena tersenyum tajam. "Time to fire."