Dunia Game di Indonesia sedang digemparkan dengan launchingnya Game asal negara tirai bambu [The Glory of Kings].
Banyak pemain fanatik mulai membandingkan karakter - karakter dari dua game besar tersebut, diiringi oleh berbagai komentar negatif dari penggemar masing-masing. Isu ini bahkan menarik perhatian para pemain game berbayar kelas atas—sering disebut sebagai
'Apanya yang bukan plagiat, jelas – jelas karakter sama skillnya mirip.'
Zea membandingkan foto dan penjelasan antar karakter dari dua game, menganalisa skill, tahun karakter diluncurkan dan desain detail efek karakter.
'Ini mah mirip banget.'
Zea menggulir gambar layar komputer lalu membaca kolom komentar.
<
User A: Ini mah plagiat, g*bl*k kalau gak tau mah
User B : Buta! Mana ada plagiat Beg* ...
'Beuh, gila. Kasar banget, emang perang antara player fanatic gak ada lawan.'
Kepala Zea mulai berdenyut saat terus menggulir komentar kasar di postingan perbandingan itu. Ia akhirnya menutup halaman forum dan beralih ke antarmuka game FPS Battle Royale yang baru saja dibelinya sore ini. Suara seorang gadis terdengar di headphone-nya, ringan dan hangat, seperti suara anak remaja. "Gila, kan?" ujarnya.
"Mn." Zea membalas singkat saat ia mulai menggerakkan karakternya untuk berlari ke zona aman. Karakter dengan nama pemain 'Kipas Angin Elektrik', diatas kepala karakter itu berlari diantara Semak – semak, mengikuti arahan Zea melalui mouse dan keyboard. Mendengar suara Langkah kaki mendekat, Zea meniarapkan karakternya ke dalam Semak belukar. "Ada orang," ia berbicara melalui mic.
"Bisa sendiri? Aku di kota B," ujar teman mainnya. Nama karakter Mocie Ea di bawah bilah karakternya berkelip saat ia berbicara.
"Bisa, tapi jemput aku. Bentar lagi zonanya ngecil, aku nggak mungkin sempat," jawab Zea sambil mengarahkan senjata karakternya ke arah pemain lain yang berlari posisi karakter Zea. Menggunakan scope untuk memperpendek jarak pandang, ia melihat sosok pemain itu semakin jelas. Titik bantu diatur ke arah kepala lawan, dan dengan presisi, dua peluru ditembakkan tepat mengenai sasaran. Teks peringatan pun muncul di layar monitor sesaat setelah itu.
'Kipas Angin Elektrik menjatuhkan Leviathan'
"Nice, tunggu aku di daerah C. Itu dekat ke tempatmu, lari ke situ dulu." ucap Mocie Ea.
'Mocie Ea' adalah teman online dengan nama panggilan Momo yang ia temui di forum sosial media dari game yang dulu ia mainkan. Mereka sudah berteman selama 3 tahun, dan banyak memainkan game bersama. Game pertama yang mereka mainkan adalah [Magic Kingdom].
Game MMORPG berbayar yang telah beroperasi selama 7 tahun, sangat booming dikalangan gamers tahun itu. Melalui iklan event besar dengan kerja sama dengan salah satu film terkenal, telah banyak memikat orang – orang yang bahkan bukan gamers. Termasuk Zea yang saat itu masih kelas 11 sekolah menengah atas.
[Magic Kingdom] adalah game bergenre aksi-fantasi yang membawa pemain menjelajahi reruntuhan kerajaan-kerajaan sihir peninggalan penyihir kuno. Di dalam [Magic Kingdom], pemain dapat memilih ras karakter yang ingin dimainkan. Terdapat empat ras utama dalam dunia ini: Human, Demi-Human, Demi-God, dan Elf. Setiap ras memiliki asal-usul, kekuatan, dan latar belakang budaya yang unik, yang memberikan gaya permainan serta kemampuan khusus yang berbeda bagi para pemain.
Saat Event Kerjasama, sebuah ras baru yang langka diperkenalkan: Ras Naga. Ras ini hanya bisa diperoleh melalui mekanisme gacha, menjadikannya ras paling langka dan mahal dalam permainan. Ras Naga memiliki kemampuan istimewa yang tidak dimiliki ras lain, sehingga menjadi incaran banyak pemain yang menginginkan kekuatan luar biasa.
Di awal permainan, setiap ras akan memulai di kota atau wilayah yang sesuai dengan asal usul mereka:
Ras Human memulai petualangan mereka di Kerajaan Manusia, sebuah kerajaan penuh kota-kota besar dan pusat peradaban. Demi-Human, ras gabungan manusia dan hewan, berada di Kerajaan Manusia-Hewan, sebuah wilayah di mana makhluk setengah hewan hidup berdampingan. Demi-God atau setengah dewa berawal di Kerajaan Langit, sebuah tempat di atas awan yang hanya bisa diakses oleh makhluk keturunan dewa. Elf memulai di Desa Pedalaman Hutan, lingkungan alami yang tersembunyi di tengah hutan lebat dan penuh dengan keajaiban alam.
Setiap kota atau wilayah memberikan pengalaman dan tantangan unik, mendorong pemain untuk memanfaatkan keistimewaan ras mereka dalam petualangan yang penuh rintangan dan rahasia.
Berbeda dari ras lainnya, Ras Naga tidak memiliki kota, desa, atau kerajaan sebagai titik awal. Pemain yang memilih ras ini akan langsung ditempatkan di sebuah gua terpencil di pegunungan tinggi. Untuk mencapai kota terdekat yang menjadi lokasi awal misi utama, pemain harus meningkatkan level dan kekuatan karakter mereka. Sepanjang perjalanan, mereka dihadapkan pada rintangan-rintangan berbahaya yang membuat pilihan Ras Naga menjadi sangat menantang dan hanya untuk mereka yang siap dengan kesulitan ekstra.
Tingkat kesulitan ini tercermin dari jumlah pemain yang mampu bertahan sebagai Ras Naga, yang bahkan tidak mencapai 100 orang. Pengendalian karakter yang kompleks dan misi-misi berlevel tinggi hampir membuat mereka yang mencoba ras ini merasa mustahil untuk melanjutkan. Bahkan, seorang streamer terkenal yang melakukan siaran langsung selama 70 jam non-stop hanya berhasil mencapai level 20, sementara pemain dengan ras lain bisa melampaui level ini dengan waktu jauh lebih singkat.
Para pemain yang telah bertahan selama ribuan jam sebagai Ras Naga jarang sekali mampu menembus level 80, bahkan ketika beberapa ras lain sudah mencapai level 190 dalam waktu yang sama. Mereka yang berhasil mencapai level 100 dapat dihitung dengan jari dan telah menghabiskan lebih dari 12.000 jam dalam permainan. Zea adalah salah satu dari mereka.
Sebagai pemain dengan karakter Ras Naga, Zea menjalani rutinitas intens: ia bermain selama 8 jam setiap hari, berjuang untuk meningkatkan level dan kemampuan karakternya. Hanya saat tidur atau mengerjakan tugas sekolahnya, ia mengaktifkan mode auto dalam game, yang memungkinkan karakternya menyerap energi dan bertarung otomatis selama 10 jam tambahan. Komputernya hanya berhenti selama 6 jam sehari untuk istirahat, terutama karena ia harus menghadiri sekolah. Jika dihitung, Zea telah menghabiskan lebih dari 18.000 jam online dalam tiga tahun terakhir, bertekad untuk menguasai karakter Ras Naga sepenuhnya.
Seperti sekarang, ia memainkan Game FPS Battle Royal sambil membiarkan laptopnya tetap aktif. Dengan mode auto, karakternya Ras Naga terus berburu dan membunuh beast serta monster untuk mengumpulkan energi, bahan crafting, dan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan senjata serta armor yang lebih kuat.
Sebuah notifikasi pesan masuk di smartphone-nya, membuat ponsel Zea bergetar dan layarnya berkelip-kelip, menarik perhatiannya dari layar monitor Komputer.
"Mau main [Candy Dance] nggak?" pesan dengan ID Momo muncul di layar ponsel Zea.
Baru saja keluar dari lobi permainan bersama si-pengirim pesan, Momo, dan kembali ke lobi pribadi, Zea menerima notifikasi dari aplikasi sosialnya. Ia berhenti sejenak, melepas tangan dari mouse, dan membalas pesan tersebut.
KAEl: "Nggak jadi tidur?"
Momo: "Nggak ngantuk lagi. Ayo main!"
KAEl: "Oke, login."
Zea membiarkan komputer tetap menyala dengan karakter game yang masih berada di lobi, lalu berpindah ke aplikasi game lain di ponsel. [Candy Dance], sebuah game dansa yang kini sudah jarang dimainkan, masih bertahan meski hampir bangkrut berkat pemain-pemain setia seperti Zea yang sering melakukan top up untuk membeli diamond dan gold coin. Tanpa mereka, game ini mungkin sudah hilang dari peredaran. Dikarenakan event yang monoton, musik yang tidak berkembang, dan minimnya update membuat [Candy Dance] kehilangan daya tarik di kalangan pemain lain. Sebaliknya, bagi Zea, game ini masih memiliki tempat khusus, meskipun sebagian besar komunitasnya telah berpindah ke permainan yang lebih baru dan seru.
Setelah memasukkan ID dan kata sandi akun, Zea langsung diarahkan ke antarmuka pemain. Segera sebuah pemberitahuan event baru muncul. Tampilan teks event kali ini terlihat berbeda: font dan latar belakang biru polosnya memberi kesan seperti kode sistem yang seolah-olah muncul tanpa sengaja.
"SELAMAT DATANG, PEMAIN!"
[NEXT]
"Apa-apaan ini? Bug lagi?" batin Zea, seraya mengklik tombol untuk melanjutkan. Teks berikutnya segera muncul di layar.
"SEMESTA BARU TELAH TERCIPTA TANPA ADANYA PENGHUNI. SISTEM DUNIA MEMBUTUHKAN PARA PEMAIN UNTUK MENGISI KEKOSONGAN DUNIA BARU DI ALAM 1021."
"APAKAH ANDA INGIN MEMASUKI DUNIA BARU DI ALAM 1021?"
[YES] [NO]
Zea membuka aplikasi media sosial, berniat mengirim pesan kepada temannya. Akan tetapi, pesan dari akun Momo ternyata sudah lebih dulu masuk.
Momo: "Kayaknya ada update baru."
Momo: "Tapi kok rasanya kayak bug ya?"
Momo: "Aku udah login."
KAEl: "Ini bug, kayaknya. Gimana kalau kita nggak usah main aja?"
Zea menaruh ponselnya dan kembali fokus pada game FPS-nya untuk dua ronde berikutnya. Sesudah itu, pesan balasan dari Momo tak juga datang. Mempertimbangkan beberapa saat, Zea akhirnya membuka lagi antarmuka game Candy Dance.
Teks event misterius yang sebelumnya muncul kembali. Zea mencoba mengklik tombol [NO] berulang kali, tetapi tidak ada respons — tombol itu sepertinya tidak berfungsi. Khawatir Momo mungkin sedang menunggu, akhirnya Zea memutuskan untuk memilih tombol [YES].
Setelahnya, pesan baru yang aneh muncul di layar:
[Gagal, Data Pemain Berlebihan.]
[Mengulangi Proses.]
[Gagal]
Pesan itu diikuti dengan opsi lain:
[APAKAH ANDA INGIN MENAMBAHKAN DATA LAIN?]
[YES] [NO]
"Apa-apaan, sih, ini? Bug sialan!" gumam Zea kesal sambil menggerutu. Dengan sedikit emosi, ia menekan tombol [YES] sekali lagi, berharap masalahnya segera selesai.
[Menambahkan Permainan Lainnya]
[Jumlah Data Saat Ini: 2.034]
[Jumlah Data Saat Ini: 3.000]
[Jumlah Data Saat Ini: 5.405]
[Jumlah Data Saat Ini: 20.239]
Zea menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut, semakin bingung dan penasaran melihat keanehan yang muncul di dalam game itu. Beberapa saat tanpa perubahan apapun di layar, rasa kesalnya kian memuncak. Dengan gerakan cepat, Zea melemparkan ponselnya ke atas kasur dan berjalan ke arah monitornya. Tepat saat ia berbalik, layar komputer tiba-tiba mengeluarkan cahaya putih terang yang menyilaukan, membuatnya refleks menutup mata erat-erat.
Kemudian, Zea membuka mata perlahan, mengusap kelopak mata dan berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan pandangan. Saat matanya akhirnya terbiasa, dia terkejut mendapati dirinya tidak lagi berada di kamarnya. Alih-alih, dia berdiri di dalam sebuah ruangan luas yang seolah tanpa ujung, dikelilingi warna putih yang menghampar tanpa batas.
Di hadapannya, tergantung di udara, sebuah layar biru bercahaya, tampak bersinar seperti antarmuka sistem game. Zea memandang layar itu dengan campuran keterkejutan dan kebingungan, bertanya-tanya di mana sebenarnya dia berada dan apa yang sedang terjadi.
[Halo, Pemain KAEl. Selamat Datang di Alam 1021]
Kata-kata itu terpampang jelas, menambah kebingungannya. Zea menatap layar itu, bertanya-tanya di mana dia sebenarnya berada dan apa yang sedang terjadi.
To Be Continue