Rae menutup pintu gua dengan sutra dan beberapa cabang yang saling terpilin, sementara Remi meniup salju ke arahnya agar kelihatan seolah-olah sudah begitu sejak lama. Itu sudah cukup baik untuk penyamaran mereka, karena terowongan itu berjalan dalam ke dalam batu, tepat seperti yang telah dijanjikan Elang.
Memang terowongan, dan bukan gua alami, karena terukir dengan lengkungan yang halus menuju langit-langit, serta alcove setiap lima meter sepanjang dinding yang mungkin dulu menampung lentera jenis tertentu. Pemandangan itu membuat semua orang waspada, jika ini adalah contoh ujian lain, atau rumah bagi monster yang cerdas.
Gua yang baik, seperti ini, biasanya diklaim oleh sesuatu, dan tidak ada yang tahu betapa jahatnya hal itu mungkin. Jadi, mereka berhati-hati saat mereka bergerak semakin dalam ke kompleks tersebut, dan ke dalam sebuah kamar di mana rangkaian rumah lama yang sudah terlupakan berdiri membatu, dilapisi batu mineral dari tetesan air.