"Masuklah!"
Su Han bergumam pada dirinya sendiri, jarinya mengetuk perlahan, dan cairan kental itu, seolah memiliki kesadaran, langsung masuk ke lubang dalam atas perintahnya.
"Air Hujan Surgawi, datanglah!"
Saat Su Han berbicara lagi, dia meremas telapak tangannya di kehampaan, dan ruang yang semula gelap gulita tiba-tiba menunjukkan luasnya kabut.
Seiring kabut semakin bertambah, akhirnya berubah sepenuhnya menjadi aliran air mengalir, yang langsung mengguyur cairan kental itu.
Pada saat itu, cairan kental mulai mengeras, aliran air menyatu ke dalamnya, membuat cairan emas-ungu yang semula terlihat bening seperti kristal.
Su Han merenung sebentar, jarinya tiba-tiba terentang, mengetuk tujuh kali pada pisau panjang.
Dengan setiap ketukan, pisau memanjang yang mengeras langsung menunjukkan tujuh lubang kecil yang tampaknya kacau.
"Air, Kayu, Emas, Api, Bumi, Angin Guntur, datanglah!"