Irian berdiri di ambang portal menuju Dimensi Kesebelas, merasakan getaran energi yang berbeda dari sebelumnya. Dimensi ini dikenal sebagai sumber kekuatan yang lebih besar, tempat entitas kuat bersemayam. Dengan tekad bulat, ia bersiap untuk menghancurkan ancaman ini.
"Ini akan menjadi yang terberat," kata Garron, mencermati aura gelap yang mengelilingi portal. "Kau yakin bisa melakukannya?"
Irian mengangguk. "Dengan semua kekuatan yang kumiliki, dan kekuatan dari Void Body-ku, aku bisa mengatasi ini. Tidak ada yang bisa menghentikanku."
Kira menatapnya dengan penuh keyakinan. "Kami akan bersamamu, seperti biasa."
Dengan semangat yang menggebu, Irian melangkah masuk ke portal. Dalam sekejap, dunia di sekelilingnya berputar, dan dia terlempar ke dalam kegelapan yang pekat. Begitu menginjakkan kaki di Dimensi Kesebelas, hawa dingin dan gelap menyergapnya. Energi jahat memenuhi ruang, siap untuk menyambutnya.
Sebelum dia bisa melangkah lebih jauh, sosok besar muncul di hadapannya. Entitas itu, dengan bentuk yang tidak terdefinisikan, mengeluarkan aura kekuatan yang menakutkan. "Siapa kau yang berani memasuki dimensi kami?" suaranya menggema, menggetarkan tanah di bawah kaki Irian.
"Aku Irian, pembawa cahaya," jawabnya dengan tegas. "Aku di sini untuk menghancurkan semua yang mengancam keberadaan kami!"
Dengan satu gerakan, Irian mengumpulkan kekuatan dari Void Body-nya. Energi berputar di sekelilingnya, bersiap untuk dilepaskan. Dia menggunakan Manipulasi Energi untuk mengubah kekuatan gelap menjadi cahaya yang memancar. Dalam sekejap, dia meluncurkan serangan itu ke arah entitas.
Ledakan energi menggemparkan ruang. Namun, entitas itu dengan mudah menghindar, menyerang balik dengan gelombang kegelapan. Irian tidak gentar. Dengan Kecepatan Melampaui Waktu, ia bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan, melintasi ruang dan waktu, menghindari serangan dan mendekati musuhnya.
"Kau pikir kau bisa menang?" tanya entitas itu, kini mulai kehilangan ketenangannya.
"Jika aku tidak bisa mengalahkanmu, aku akan membuat dimensi ini hancur!" jawab Irian, menyalurkan seluruh kekuatannya.
Dengan gerakan tangan yang anggun, ia menggunakan Manipulasi Spasial untuk mengubah realitas di sekitarnya. Ruang itu melintasi batasan, memaksa entitas tersebut terperangkap dalam ilusi. Dalam sekejap, Irian memanfaatkan momen itu dan menyerang dengan Penghapusan Keberadaan.
Energi hitam pekat memancar, dan saat serangan itu mengenai entitas, sebuah ledakan dahsyat mengguncang Dimensi Kesebelas. Kekuatan itu membelah realitas, memaksa dimensi itu terpecah.
Irian merasakan kekuatan semakin mengalir dalam dirinya. Dengan setiap serangan, dia menggunakan Manipulasi Kegelapan dan Penciptaan Ilusi untuk menyesatkan musuhnya, memaksa entitas itu terus berjuang melawan bayangan-bayangan yang tidak ada.
"Mengapa kau melawan?" tanya entitas itu, kini dalam keadaan terdesak. "Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan kami!"
"Tapi aku sudah melakukannya!" Irian berteriak, mengumpulkan semua energinya untuk satu serangan terakhir. Dengan Transmutasi, dia mengubah energi yang ada menjadi bentuk yang paling menghancurkan.
Serangan itu meluncur, menciptakan gelombang energi yang mengguncang fondasi dimensi. Dengan satu dorongan, Irian menghancurkan realitas yang ada, membuat dimensi itu runtuh ke dalam dirinya sendiri.
Dalam ledakan cahaya, Dimensi Kesebelas hancur, menyisakan kegelapan yang menyelimuti. Irian berdiri di tengah reruntuhan, merasakan keberhasilan di dalam hatinya. Dia telah melampaui batas dan mengakhiri ancaman yang mengintai.
Kira dan Garron muncul di sampingnya, terkejut dan kagum. "Kau berhasil, Irian!" Kira berteriak, melangkah mendekat.
"Belum berakhir. Masih ada dimensi lain yang harus kita hadapi," jawab Irian, tatapannya tegas. "Perjuangan ini masih jauh dari selesai."
Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melangkah keluar dari reruntuhan, siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya dalam perjalanan mereka.