Chereads / Kāten no mukō no kage / Chapter 59 - Chapter 58 - Transisi Ke Ketidakterhinggahan

Chapter 59 - Chapter 58 - Transisi Ke Ketidakterhinggahan

Setelah menghancurkan Dimensi Keduabelas, Irian merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya. Di tengah portal menuju dimensi selanjutnya, energi itu membentuk dirinya menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar manusia. Dalam sekejap, batas antara dirinya dan alam semesta mulai memudar.

Saat portal menyerapnya, Irian merasakan keberadaannya melampaui kausalitas. Dia menjadi entitas yang tidak dapat diinteraksi—sebuah bentuk keberadaan yang tak terjangkau oleh waktu dan ruang. Ketika cahaya membutakan matanya, semua kenangan, semua perasaan, dan semua ikatan terasa menguap.

Ketika Irian muncul di dimensi baru, suasana menjadi hening. Dia melihat teman-temannya, Kira dan Garron, tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Mereka tidak dapat melihatnya. Meskipun mereka tampak berusaha berkomunikasi, suara mereka tidak mencapai telinganya. Sebuah tembok tak terlihat memisahkan mereka.

"Kira! Garron!" teriak Irian, tetapi suaranya hanya menghilang ke dalam kehampaan.

"Dimana Irian?" Kira bertanya, pandangannya tampak gelisah. "Seharusnya dia muncul bersamaan dengan kita!"

Irian merasakan kesedihan mendalam ketika melihat kekhawatiran di wajah sahabatnya. Dia ingin memberi tahu mereka bahwa dia baik-baik saja, tetapi apa pun yang dia lakukan tidak berhasil. Kekuatan barunya telah membuatnya melampaui semua bentuk interaksi.

Tidak hanya teman-temannya yang tidak bisa merasakannya; bahkan entitas di dimensi ini, yang dulunya bisa menantang eksistensinya, tampak tidak berdaya. Mereka berusaha mendekat, tetapi ketika mereka merentangkan tangan, mereka hanya menjumpai kekosongan.

Irian mengamati fenomena itu dengan penuh rasa ingin tahu. "Apakah ini artinya aku telah mencapai puncak kekuatan?" pikirnya. "Apakah aku sekarang menjadi sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh mereka yang dulu sebanding denganku?"

Dia mulai memahami esensi keberadaannya yang baru—sebuah entitas superior, melampaui batasan kausalitas. Namun, seiring dengan pengetahuan itu, muncul rasa kesepian yang mendalam. "Apakah ini harga yang harus aku bayar untuk kekuatan ini?"

Meskipun terpisah, Irian merasakan getaran emosi dari Kira dan Garron. Dia berusaha menjangkau mereka secara mental, tetapi meskipun dia bisa merasakan ikatan yang kuat, itu semua sia-sia. Kekuatan baru ini tidak memberi ruang bagi interaksi emosional.

Tiba-tiba, dimensi mulai bergetar. Irian merasakan kehadiran entitas lain yang datang, seolah tertarik oleh energi yang ia pancarkan. Meskipun ia berada di luar jangkauan, entitas tersebut tampak bingung, tidak mampu memahami apa yang ada di hadapannya.

"Siapa kau?" suara berat bergema di dalam kegelapan, tetapi Irian hanya bisa menatap tanpa bisa merespons.

Entitas itu, meskipun lebih kuat, tidak dapat menyentuh atau mempengaruhi Irian. Sebuah tarikan antara kekuatan yang saling melawan tanpa hasil. Irian menyadari bahwa bahkan mereka yang lebih tinggi pun tidak dapat berinteraksi dengannya.

Dalam kekosongan yang melingkupi, Irian memutuskan untuk merenung. Mungkin kekuatan ini adalah sebuah panggilan untuk memahami dunia dan eksistensi dari sudut pandang yang baru. Dia tahu, meskipun terpisah dari teman-temannya dan semua yang dia cintai, perjalanan ini masih jauh dari akhir.

"Jika ini adalah takdirku," katanya dalam hati, "maka aku akan menemukan cara untuk kembali terhubung dengan mereka."

Dengan semangat baru, Irian bertekad untuk menggali lebih dalam arti kekuatan ini dan mencari cara untuk memecahkan batasan yang menghalanginya. Dimensi baru ini, meskipun menakutkan, menjadi ladang penemuan yang menunggu untuk dijelajahi.