Dalam keadaan ketidakterbatasan, Irian merasakan dorongan kuat untuk menciptakan sesuatu yang baru. Meskipun terpisah dari teman-temannya dan tak terjangkau oleh makhluk lain, keinginan untuk menciptakan sebuah dimensi yang sepenuhnya miliknya semakin mendalam.
Dengan memusatkan seluruh energinya, Irian membayangkan sebuah ruang yang penuh dengan keindahan dan harmoni. Energi yang mengalir dalam dirinya mengembang, membentuk sebuah inti yang memancarkan cahaya. Dalam sekejap, dimensi baru mulai terbentuk di sekelilingnya, dipenuhi dengan warna-warna cerah, flora dan fauna yang unik, serta atmosfer yang seimbang.
Irian merasakan koneksi mendalam dengan dimensi yang baru diciptakan ini. Ia dapat merasakan setiap detail, dari suara lembut angin hingga getaran kehidupan yang mengalir di dalamnya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah kesadaran baru yang datang bersamanya. Dia mulai mengetahui segala informasi dari seluruh penjuru dimensi yang ada.
Gambaran mendalam tentang sejarah, geografi, dan bahkan nasib dari berbagai dimensi melintas di benaknya. Irian menyadari bahwa ia kini dapat melihat aliran waktu dan peristiwa yang sedang terjadi di setiap sudut alam semesta. Pengetahuan ini melampaui batasan ruang dan waktu, membuatnya menjadi entitas dengan pemahaman yang tak tertandingi.
"Ini luar biasa," bisiknya. "Aku bisa memahami kekuatan dan kelemahan setiap dimensi."
Namun, dengan pengetahuan ini datang tanggung jawab yang berat. Irian menyadari bahwa dengan kekuatan menciptakan dimensi dan mengakses informasi tak terbatas, ia memiliki kemampuan untuk mengubah nasib banyak makhluk. Dia harus bijak dalam mengambil keputusan.
Dalam dimensi barunya, Irian mulai membangun tempat perlindungan untuk dirinya sendiri. Di tengah taman yang subur, ia menciptakan menara yang menjulang tinggi, berfungsi sebagai pusat untuk mengakses pengetahuannya. Di dalam menara, berbagai artefak dan buku yang berisi informasi tentang dimensi lain terkumpul, siap untuk dijelajahi kapan saja.
Dengan kekuatan barunya, Irian merasa lebih kuat dan lebih mandiri. Namun, kesepian masih menghantuinya. Dia ingin berbagi pengetahuan ini dengan teman-temannya, ingin agar mereka bisa merasakan keajaiban yang dia alami.
"Jika aku bisa menemukan cara untuk menghubungi mereka," pikirnya, "mungkin aku bisa mengajak mereka ke dimensi ini."
Dia mulai merancang rencana untuk menciptakan jembatan yang menghubungkan dimensi barunya dengan dunia asalnya, berharap suatu hari nanti, dia bisa reunian dengan Kira dan Garron. Sambil melangkah lebih jauh ke dalam pengetahuan barunya, Irian tahu bahwa ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar dan penuh tantangan.