Chereads / CALAMITY OF DUNGEON : Bencana Kehancuran Bumi oleh Dungeon / Chapter 29 - [VOL. 1] #29 KISAH SANG PEMANGGIL : Ini Terlalu Gila...

Chapter 29 - [VOL. 1] #29 KISAH SANG PEMANGGIL : Ini Terlalu Gila...

53 D

(029) CHAPTER 29

KISAH SANG PEMANGGIL : Ini Terlalu Gila...

Leo dan Ao telah sampai di lantai 10, atau bisa dikatakan sebagai lantai yang spesial. Karena mulai dari penampilan, suasana, serta level monster yang ada di lantai ini, sangat berbeda jauh dari lantai-lantai sebelumnya. Dan tentu saja karena itu, Leo merasa terkejut saat pertama kali menapaki lantai 10 ini.

"Hoooohh... Apa ini lantai 10? Aku tak bisa melihat apapun di sini. Sepertinya lampu lantai 10 padam ya? ", ucap Leo di dalam kegelapan tanpa bisa melihat apapun.

"Master benar. Ini sangat gelaap~. Bahkan aku tak bisa melihat master. ", balas Ao.

"Sebentar, aku akan mencari Skill yang bisa mengatasi kegelapan ini. ", ucapnya lalu segera membuka papan status dan mencari Skill di pasar Skill.

Setelah mencari selama beberapa menit, akhirnya Leo menemukan satu Skill yang cocok untuk mengatasi kegelapan di hadapannya. Skill itu juga dimiliki oleh Noval dan Selia, namanya adalah Rare Skill 'Night Vision', atau dapat diartikan Pengelihatan Malam. 21 Status Point hilang sebagai akibat dari mendapatkan Skill ini.

"Naah, sekarang sudah lebih baik. ", ucap Leo senang setelah pandangannya membaik. "Walau aku belum bisa melihat terlalu jelas, tapi ini lebih baik dari sebelumnya. Mungkin kegelapan ini diakibatkan oleh warna hitam dari dinding dan lantai, jadi Skill-nya tak bisa berfungsi dengan maksimal. ", dia membuat sebuah asumsi.

"Apa master sudah bisa melihat di kegelapan ini? ", tanya Ao.

"Ya, kau naiklah ke pundakku. ", pinta Leo sembari menepuk pundaknya.

"Horee~ Aku bisa naik pundak masteer~ ", ungkap Ao senang sembari melompat ke pundak Leo.

Mereka berdua pun melanjutkan penjelajahan.

Tak lama berjalan, mereka bertemu dengan monster penghuni lantai 10. Itu adalah monster goblin berperawakan besar dengan warna kulit hitam dan mata merah menyala. "Eh? Itu goblin kan? ", ungkap Leo sedikit bingung karena goblin yang ia temui di lantai ini berbeda jauh dengan yang sebelum-sebelumnya. "Tapi namanya berbeda. Sepertinya ini adalah spesies mutan atau mungkin bentuk evolusi dari goblin normal. Coba aku cek. ", Leo kembali membuat asumsi yang cukup tepat. Goblin yang ia temui, memiliki nama High Goblin Level 1. Dan saat Leo melihat status yang dimilikinya, Leo merasa cukup terkejut dengan status yang High Goblin itu miliki.

_____________________________________________

LEVEL 1 HIGH GOBLIN

[HP : 125/125] [MP : 125/125] [SP : 125/125]

[STR : 125] [DEX : 125] [VIT : 125] [AGI : 125] [INS : 125]

[EXP : 0/20,000]

SKILL : [R. Berserk] [R. Night Vision] [Sword Technique 5] [Body Strengthen 3]

MAGIC : [Water Magic 2]

_____________________________________________

"Hoi hoi, Apa-apaan status yang dia punya? Jelas-jelas tingkatannya sudah sangat berbeda. Bahkan statusnya melampaui milikku. ", ungkapnya.

"Apa benar sekuat itu master? ", tanya Ao.

"Ya, dia sangat kuat. Walau levelnya masih 1, statusnya sangat tinggi. ", jawab Leo. "Hmm... Kalau aku perkirakan, level kekuatannya sama seperti monster level 1000. Apa memang kalau level monster sudah mencapai 1000, mereka bakal berevolusi? ", sambungnya bergumam. "Apa kau tahu sesuatu mengenai hal ini Ao? ", lalu ia bertanya pada Ao.

"Maaf master, aku tak tahu. Para monster memiliki status dan peningkatan yang berbeda dengan kami, Divine Beast. Jadi aku tak bisa menjawab pertanyaan masteer~ ", jawab Ao dengan nada yang sedikit kecewa. Dia merasa kecewa dengan dirinya yang tak bisa memberikan jawaban yang memuaskan bagi Leo.

"Begitukah. Yah.., jelas kalian berbeda sih. Wajar kalau kau tak tahu. ", ucap Leo sembari mengelus Ao dengan jari telunjuknya. "Yang jelas, kita harus mengalahkan dia dulu sekarang! ",

"Ya master! ", mereka berdua mulai bergerak untuk mengalahkan High Goblin.

...

Leo mengeluarkan pedangnya. Pedang ini adalah Flare Sword, pedang yang berhasil dia dapatkan setelah mengalahkan Boss Lantai 7, Ogre level 700. Dengan memegang pedang ini, STR dan AGI milik Leo akan bertambah sebanyak 50 poin. Terlebih, Flare Sword memiliki elemen api yang bisa dikeluarkan dengan mengorbankan MP pengguna. Jangkauan jaraknya mencapai 5 meter dengan bilah pedang sebagai pusatnya. Ya, pedang ini memiliki efek yang mirip dengan sihir. Makanya saat Leo mendapatkan pedang ini, dia merasa sangat senang bahkan sampai berguling-guling. Tidak bisa menggunakan sihir yang notabennya menjadi hal umum dalam cerita fantasi, sepertinya memang membuatnya merasa sedikit frustrasi.

Dengan memegang Flare Sword di tangannya, Leo mengeluarkan perintah untuk Ao. "Ao, halangi pengelihatannya! ", perintah Leo.

"Baik master! ", Ao pun langsung melompat dari pundak Leo menuju mata merah dari High Goblin. Dengan kemampuannya, Ao menutup pandangan Goblin dengan mengubah tubuhnya menjadi kantung karet yang melekat erat di kepala Goblin.

Karena pandangannya terganggu, Goblin itu mengangkat pedangnya dan menyerang tak tentu arah. Serangannya cukup kuat karena angin yang dihasilkan dari ayunan pedangnya saja mampu membuat tubuh Leo sedikit goyah. Ingat, perbedaan statistik dasar walaupun jika itu hanya 1 poin saja, bisa berdampak sangat besar pada kekuatan suatu individu. Dan saat ini, Leo memiliki perbedaan yang sangat besar dengan monster yang tengah dilawannya. Perbedaannya bahkan mencapai puluhan poin. Akan sangat sulit bagi Leo untuk mengalahkannya. Itulah yang kebanyakan orang pikirkan. Tapi sejatinya Leo berbeda, dia bisa mengalahkan monster Goblin itu.

Goblin yang telah bermutasi kah? Yahh.. Lawan yang cukup merepotkan sih.], pikirnya sembari menangkis serangan-serangan pedang Goblin ke samping kanan dan kirinya. Kelemahan terbesar para goblin adalah, mereka tak bisa merasakan keberadaan dengan kulit mereka. Mereka terlalu mengandalkan mata mereka untuk menyerang. Jadi jika kita menutup pandangannya, kita bisa dengan mudah mengendalikan tubuhnya sesuka hati kita.], pikirnya sembari tersenyum. Melalui ayunan pedangnya, Leo berhasil mengarahkan serangan-serangan Goblin dan menghilangkan keseimbangan tubuhnya, lalu menumbangkannya.

Memang itu yang dikatakan Leo, tapi untuk melakukan hal itu, sebenarnya tidak semudah seperti yang ia katakan. Butuh kemampuan dan teknik berpedang yang mumpuni untuk dapat mengendalikan gerakan seseorang. Kemampuan berpedang yang dimiliki Leo sangat baik dan cantik. Bahkan saat dia pertama kali memegang pedang, Skill berpedangnya telah mencapai level Master secara langsung, tanpa melalui level Teknik. Itu hal yang tak mungkin bisa dicapai, tanpa dia memiliki pengetahuan selevel Master dalam hal berpedang. Darimana dia mendapatkan pengetahuan itu? Ya benar, dia mendapatkannya dari menonton anime dan membaca manga. Leo memang bisa disebut jenius dalam hal yang bisa dikatakan aneh.

Cerita-cerita yang telah ia lihat dan baca, ia amati dan pelajari sungguh-sungguh, khususnya jika itu berkaitan dengan pertarungan. Setelah mengamati dan mempelajarinya, Leo akan melatih teknik yang ia temukan itu secara otodidak. Dan karena dia seorang jenius, dia langsung bisa menguasainya dalam waktu singkat. Bahkan jika dibandingkan, saat SMP, Leo memiliki kemampuan yang memungkinkannya mampu mengimbangi pergerakan monster dari Noval, hanya dengan menggunakan teknik-teknik bertarungnya.

Setelah berhasil menumbangkan tubuh Goblin, Leo langsung kembali mengayunkan pedangnya untuk menebas tangan dan kaki dari Goblin itu. Dia menebas tepat di sela sendi engselnya, sehingga mereka terpotong dengan mudahnya. Keakuratan Leo sangatlah menakutkan. Terlebih, dia juga masih mengaktifkan efek api dari pedangnya, sehingga sisa api itu masih tertinggal dan menyala di tempat yang terpotong. Goblin itu menjerit kesakitan, sedangkan Leo tersenyum cukup mengerikan.

"Ao, lepaskan! ", perintah Leo kepada Ao untuk melepaskan cengkramannya pada monster Goblin itu.

"Baik master! ", jawab Ao lalu segera menjauh dari masternya dan Goblin itu.

Selanjutnya, tubuh Goblin memang cukup tangguh. Dan aku yakin bentuk evolusinya lebih tangguh dari yang normal. Tapi jika kita menyerang dari dalam, setangguh apapun tubuh monster, dia pasti akan hancur juga.], Leo menancapkan ujung bilah pedangnya ke dalam mulut Sang Goblin. Setelah ditancapkan, serangan api dilancarkan dari ujung bilahnya, dan berhasil membakar mulut serta organ dalam dari Goblin.

Leo segera menjauh dari tubuh Goblin dan berkata, "Pembasmian selesai. ", ucapnya diiringi dengan letusan yang meriah di bagian perut Sang Goblin. Kemenangan telak bagi Leo dan Ao.

Itu adalah cara sesungguhnya Leo dalam bertarung. Pemahamannya mengenai kelemahan-kelemahan lawannya, permainan pedangnya yang tidak hanya menggunakan kekuatan tapi juga menggunakan kecerdasan, dan jiwa gila pertarungan yang bersarang di tubuhnya, menjadikan Leo disebut sebagai seorang yang kuat serta unggul dalam pertarungan di dalam Dungeon.

"Sudah kuduga, aku tak mendapat Status Point kah? Memang sih levelnya lebih rendah dariku. Tapi kekuatannya jelas-jelas lebih tinggi dariku loh. Harusnya ya, tetep kasih bonus lah. ", gumam Leo. Leo merasa sedikit tak terima karena Skill 'The Challenger' tidak berfungsi terhadap monster High Goblin tadi. Sejatinya, Skill ini hanya berfungsi jika pengguna mengalahkan lawan yang memiliki level lebih tinggi dari level pengguna. Jadi, karena level High Goblin yang baru saja dikalahkan Leo hanyalah 1, bonus Status Point-nya tidak ia dapatkan.

"Sungguh pertarungan yang luar biasa master! ", puji Ao kepada masternya. "Seperti yang kuduga, tak ada yang bisa menandingi permainan pedang master yang indah itu. ", tambahnya sembari mendekati Leo.

"Hahaha... Mungkin aku lebih cocok dengan Job Swordman ya? ", balas Leo.

"Yah.., itu benar sih. Tapi kalau master jadi pendekar pedang, siapa yang akan memanggilkuu~? ", tanya Ao dengan nada yang sedikit sedih.

"Benar juga ya? Aku juga akan kerepotan kalau Ao tak ada. ", balas Leo sambil kembali mengelus Ao. Ao pun terlihat senang saat mendapatkan hadiah elusan dari masternya.

"Hehehe... Aku suka saat master mengelusku. ", ucap Ao.

"Begitukah? Kalau begitu, aku akan sering-sering mengelusmu ke depannya. ", balas Leo.

"Yeee~! ", ungkap Ao senang.

"Oh ya Ao. Aku minta ke depannya, kaulah yang mengakhiri monster-monster di lantai ini. ", Leo mengganti topik.

"Maksud master? ", tanya Ao bingung.

"Monster di lantai ini memang kuat, dan mungkin akan ada yang lebih kuat dari Goblin tadi. Tapi level mereka rendah. Dan hal itu menyebabkan aku tak bisa mendapatkan Status Point seperti biasanya. Jadi, aku akan membiarkan pengakhiran monsternya padamu, agar kau bisa naik level. Itu akan lebih berguna daripada Experiance Point yang didapat menjadi sia-sia. ", jawab Leo sekaligus menjelaskan.

"Hmm..... Aku tak terlalu mengerti, tapi okeee~... Serahkan saja padaku master. ", tanggap Ao dengan polos seperti biasa.

Dan dengan begitu, mereka berdua pun melanjutkan penjelajahan lantai 10 yang gelap itu.

...

...

Selama sekitar 10 hari telah berlalu. Akhirnya Leo dan Ao berhasil menemukan pintu masuk ke ruangan Boss Lantai 10. Itu waktu yang cukup lama bagi mereka menemukan ruangan Boss Lantai. Biasanya, mereka hanya akan memerlukan waktu rata-rata 5 hari untuk bisa sampai ke ruangan Boss Lantai. Alasan mengapa mereka memerlukan waktu 2 kali lebih lama dari biasanya, adalah karena kemampuan 'Memory Mapping' milik Ao tidak bisa berfungsi dengan baik. Kegelapan lantai 10 menyebabkan Ao tak bisa memaksimalkan pemakaian kemampuannya tersebut, sehingga Ao tak bisa menemukan jalan pintas tercepat karena itu.

Selama 10 hari itu, sebanyak 67 ekor monster dengan berbagai jenis level dan ras berhasil mereka kalahkan. Walau banyak mengalami kesulitan, mereka tetap mampu mengatasinya dan sampai di penghujung lantai 10.

Level Ao telah mencapai level 30 berkat itu. Itu adalah peningkatan yang cukup signifikan bagi seekor Divine Beast. Berbeda dengan monster pada umumnya, Divine Beast memiliki jangkauan batasan Experiance Point yang lebih besar. Perbedaan itu sekitar 100 kali lipat dari monster pada umumnya. Misal Ao saat ini berada pada level 30, jika monster biasa memerlukan 310 poin untuk bisa menaikkan level ke 31, Ao memerlukan sebanyak 31.000 poin untuk bisa naik level. Tapi sebagai ganti sulitnya menaikkan level, peningkatan statistik dasar dari Divine Beast lebih baik daripada monster. Divine Beast dan monster memiliki 8 stat statistik dasar yang sama, walau ada perbedaan pada stat INS. Jika monster memiliki INS sebagai bentuk keganasan mereka, Divine Beast memiliki INT sebagai bentuk kecerdasan mereka. Ya, itu sama seperti manusia. Namun mereka tak memiliki stat LUK.

Dalam peningkatan statistik dasar, monster akan mendapatkan 1 peningkatan statistik dasar pada salah satu stat secara bergantian setiap naik 1 level. Jadi bisa dikatakan, level monster sama dengan jumlah seluruh statistik dasar mereka. Namun berbeda dengan monster, para Divine Beast memiliki sistem peningkatan keseluruhan. Saat Divine Beast naik level, mereka akan mendapatkan peningkatan statistik dasar yang sama pada seluruh stat. Misal Ao yang sekarang telah mencapai level 30. Dia yang sekarang memiliki statistik dasar di angka yang sama, yaitu 30 poin. Jadi, jika kita bandingkan kekuatan antara monster dan Divine Beast, kita akan menemukan perbedaan kekuatan sebesar 1 berbanding 8, walaupun mereka berada pada level yang sama. Kekuatan Ao yang saat ini, sudah mampu menyetarai monster dengan level 240.

Berbanding terbalik dengan Ao, Leo sama sekali tidak mengalami peningkatan level maupun status secara signifikan. Di lantai 10 ini, Leo merasa cukup kecewa karena tidak bisa mendapatkan peningkatan yang memuaskan. Dia sama sekali tak bisa mendapatkan Status Point, karena level para monster di lantai ini hanya terdiri dari 1 sampai 5 saja. Itu jelas lebih rendah dari level Leo yang saat ini sudah mencapai 16. Dia hanya bisa mendapatkan tambahan Status Point dari kenaikan level Ao saja, yang total perolehannya hanya 20 poin. Makanya dia merasa cukup kecewa, walaupun perjuangannya melawan monster di lantai ini lebih besar dari lantai lantai sebelumnya, tapi dia tidak mendapatkan balasan yang setimpal dengan itu.

Namun baiknya, di lantai ini Leo mampu meningkatkan kemampuan bertarungnya. Dia menjadi semakin mahir dalam pertarungan, bahkan walaupun jika lawannya berada pada tingkatan yang jauh berbeda darinya. Kemampuan berpedangnya pun telah masuk ke ranah King, tingkatan yang berada di atas ranah Master. Keindahan berpedangnya meningkat, gerakan dan teknik pedang yang dimilikinya menjadi semakin apik, keahliannya dalam mengelola elemen api dari pedangnya pun menjadi semakin baik, serta ketajaman ayunannya sudah mampu mencapai dan membelah tubuh keras dari para monster kelas High. Kekuatan yang ia miliki saat ini, telah melampaui level bahkan status yang dia miliki. Semua peningkatan itu, diakibatkan oleh kecerdasan yang dimiliki Leo dalam hal pertarungan. Kecerdasan bertarungnya, bisa membuatnya menyandang gelar sebagai Raja Pertarungan.

Dengan persiapan yang cukup matang, Leo dengan ditemani oleh Ao, siap untuk masuk ke dalam ruangan Boss dan mengalahkannya.

"Apa kau sudah siap bertarung lagi Ao? ", tanya Leo sebagai permulaan.

"Ya, tentu saja master. Aku akan selalu siap di sisi master dan membantu masteeer~ ", jawabnya dengan nada riang dan senyum senang seperti biasa.

"Oke kalau begitu, aku akan membuka pintunya. ", ujarnya sembari mendorong pintu masuk ruangan Boss dengan kedua tangannya.

Setelah pintu terbuka, mereka berdua langsung melangkah —tepatnya hanya Leo yang melangkah sedangkan Ao masih berada di pundaknya— dan memasuki ruangan. Sesaat setelah masuk ke dalam ruangan Boss, pintunya langsung tertutup kembali dan lenyap menjadi tembok. Ini adalah hal yang umum dalam Dungeon, jadi Leo tidak terlalu terkejut.

Tapi Leo merasa terkejut karena ukuran ruangan Boss Lantai 10 ini, sangat tidak wajar. Ukurannya tidak bisa dibandingkan dengan ukuran ruangan-ruangan Boss Lantai sebelumnya. Perbandingan ukurannya sekitar 50 kali lipat lebih besar dari ukuran normal. Perbedaan ukuran ruangan, memang membuat Leo terkejut, tapi dia lebih merasa terkejut saat melihat penjaga dari ruangan itu. Dia menilai status monster penjaga ruangan dengan Skill 'Appraisal'-nya dan mendapatkan hasil yang cukup dapat membuatnya merinding.

Monster yang menjadi Boss Lantai 10 itu adalah High Goblin, sama seperti monster yang pertama kali dia lawan di lantai ini. Tapi levelnya kali ini sangat jauh berbeda. Leo dan Ao akan melawan High Goblin Level 28.

_____________________________________________

LEVEL 28 HIGH GOBLIN

[HP : 3500/3500] [MP : 3500/3500] [SP : 3500/3500]

[STR : 3500] [DEX : 3500] [VIT : 3500] [AGI : 3500] [INS : 3500]

[EXP : 0/290,000]

SKILL : [EX. Extreme Berserk] [EX. Patron Diamond]

MAGIC : [Water Magic 4] [Fire Magic 3]

_____________________________________________

"Hei hei... Ini terlalu gila.. ", ucap Leo setelah melihat perbedaan kekuatan yang sangat gila. Sehebat apapun dia dalam pertarungan, pada akhirnya perbedaan status yang sangat jauh masih bisa membuatnya merasakan ketakutan.

Bagaimana pertarungannya berlaku? Akankah Leo dan Ao berhasil mengalahkan Boss Lantai 10 itu dengan hanya mereka berdua?

***