Chereads / Kotak Buana : Chaos and Order / Chapter 19 - Bab 16: Hari Pertama di Akademi

Chapter 19 - Bab 16: Hari Pertama di Akademi

Raka berdiri di depan cermin kamarnya, mengenakan seragam Akademi Stellar untuk pertama kalinya. Seragam itu berwarna biru tua dengan aksen putih, desainnya elegan namun praktis. Raka tersenyum puas.

Raka: (merapikan kerah bajunya) "Heh, desainnya ternyata cukup keren."

Di meja sebelahnya, ada sebuah cincin perak yang bersinar lembut. Itu adalah {Subspace Item} yang diberikan oleh Lily tadi malam, sebuah alat yang memungkinkan Raka menyimpan dan mengakses {gear-nya} kapan saja. Dia mengangkat cincin itu, menatapnya dengan kagum.

Raka: (memakai cincin itu) "Tidak menyangka aku bisa mendapatkan item sekeren ini."

Setelah mengenakan cincin itu, Raka memasukkannya ke dalam saku dan melangkah keluar dari kamar. Namun, begitu pintu asrama terbuka, Raka terkejut melihat seseorang berdiri tepat di depan pintu.

Raka: (sedikit bingung) "Kris? Kenapa kau kemari?"

Kris: (menatap Raka dengan dingin) "Boleh kita bicara sebentar?"

Raka: (mengangguk pelan) "Ya, tapi cepat. Kita tidak boleh terlambat di hari pertama."

Kris: (mengangguk singkat) "Baik, aku akan singkat. Tolong kurangi interaksi dengan Nona Alya."

Raka: (mengernyitkan dahi) "Baik. Lagipula kita berbeda kelas. Dari sikapmu ini, sepertinya para dewan khawatir lagi soal Alya, ya? Katakan pada mereka bahwa aku tidak akan terlibat dengan Alya, apapun itu kalau memang bukan darurat. Itu janjiku."

Ekspresi serius Raka membuat Kris sedikit terkejut, tapi dia tetap dingin.

Kris: (menghilang dari pandangan) "Baik. Terima kasih sudah meluangkan waktumu."

Raka terdiam sejenak, memikirkan sikap protektif Kris.

Raka: (berbicara pelan) "Aneh… Apa mereka benar-benar terlalu protektif soal Alya?"

Saat sedang berjalan keluar asramanya, tiba-tiba suara ceria terdengar dari belakangnya.

Lily: (bersemangat) "Tuan Raka! Mari kita ke kelas bersama!"

Raka: (berbalik terkejut) "Lily?! Apa yang kau lakukan di sini? Dan jangan panggil aku Tuan, cukup Raka saja."

Lily: (tersenyum lebar) "Siap, Raka!"

Raka: (menghela nafas berat) "Ayo cepat, kita harus pergi. Kelas pertama sebentar lagi dimulai."

Keduanya pun berlari menuruni tangga, menuju ruang kelas B. Setibanya di sana, mereka memilih kursi yang berdekatan, duduk dengan lega setelah perjalanan singkat tapi penuh antusias.

Raka: (berbisik) "Jadi, apa yang ingin kau sampaikan kemarin?"

Lily: (menunduk sedikit) "Akan kujelaskan saat kita berkumpul nanti."

Raka: (mendesah kecewa) "Baiklah…"

Tidak lama kemudian, dua sosok lainnya masuk ke kelas dan duduk di dekat mereka—Selene dan Thalassius. Thalassius, yang pernah bertarung melawan Raka di ujian penempatan kelas, tersenyum kaku dan memberi sedikit hormat.

Thalassius: (dengan nada menghormati) "Kau hebat saat ujian kemarin. Biar kuperkenalkan diriku sekali lagi dengan benar. Namaku Thalassius. Senang bisa bertemu denganmu."

Raka: (tersenyum, menyodorkan tangannya) "Raka. Senang juga bisa berkenalan."

Di sisi lain, Selene dan Lily yang melihat interaksi itu tampak tak senang. Mereka saling bertukar pandang, lalu Selene mendesis pelan.

Selene: (sinis) "Paus tidak tahu malu."

Thalassius: (menatap Selene bingung) "Kenapa kau mengejekku juga? Kita kan kalah bersama."

Selene: (tertawa kecil) "Aku pasti menang kalau tidak dipasangkan dengan paus bodoh sepertimu."

Thalassius: (tersinggung, mendengus) "Itu bukan salahku! Kau juga tidak begitu hebat dalam pertarungan kemarin."

Selene: (sinis) "Setidaknya aku tidak membuat tim kalah dengan cara konyol."

Pertengkaran kecil itu berlanjut, sementara Lily ikut bergabung dengan Selene dalam mengejek Thalassius.

Lily: (tersenyum sinis) "Benar sekali. Thalassius, kau benar-benar memalukan saat itu."

Thalassius: (mengangkat alis, bingung) "Aku tidak mengerti kenapa kalian berdua mengejekku. Kita semua tahu situasinya sulit!"

Raka tertawa melihat perseteruan yang tampaknya ringan itu. Dia merasa senang melihat mereka mulai akrab, meski melalui pertengkaran kecil. Namun, tanpa mereka sadari, bel kelas tiba-tiba berbunyi. Suara lonceng itu memotong argumen mereka, dan semua murid di kelas B segera duduk dengan rapi.

Kelas pertama telah dimulai, menandai awal dari kehidupan baru Raka di Stellar Academy.

---