Chapter 393 - Bab 242

"Apa kabar?"

"Bisa enggak kamu gak usah main adegan ciuman? Itu kan sama aja kayak nganterin diri sendiri ke tangan mereka buat dimanfaatin?"

"...Shen Jingchuan, apaan sih omonganmu itu? Maksudmu 'nganterin diri sendiri ke tangan mereka' itu apa? Kalau kamu ada di depanku sekarang, pasti udah aku pukulin."

"Kamu? Memukul aku?"

"Kamu pikir apa yang kamu bilang itu terdengar bagus?"

"Oke, oke, salah aku ngomong begitu, dan aku minta maaf. Tapi sejujurnya, semua film dan acara TV yang aku tonton dari kecil selalu tentang alur cerita. Adegan ciuman itu gak penting-penting amat, kan? Kalau ceritanya udah lengkap, itu harusnya cukup, kenapa kita perlu syuting adegan ciuman? Gak bisa ya kita gak syuting aja?"

"...Itu karena kamu gak pernah peduli sama hal yang romantis. Kamu gak sadar film apa yang kamu tonton?"

"Tetap aja, kamu seharusnya gak usah melakukan itu. Kamu kenal dengan aktor-aktor pria itu? Gak aneh ya cium orang asing?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag