"Tetapi dari surat-surat yang ibuku tulis untuknya, jelas sekali dia sangat mencintainya, jadi aku benar-benar ingin bertanya langsung kepadanya, mengapa dia harus melakukan sesuatu yang menyakiti ibuku."
"Sebenarnya, di antara pertanyaan yang sudah aku siapkan, ada satu lagi, aku ingin tanya apakah dia menyesal. Tapi ketika aku mendengar apa yang dia katakan dan melihat air matanya, aku sudah tahu jawabannya."
"Aku berpikir, jika dia brengsek, aku hanya akan mengutuknya, berbalik dan pergi, membiarkannya iri melihat betapa baiknya hidupku sekarang, itu pasti sangat memuaskan, kan?"
"Tapi sekarang, aku tidak merasa puas sama sekali. Sebaliknya, rasanya seperti tragedi, yang tidak bisa aku nilai benar atau salah. Bisakah kamu memberitahuku, apakah mereka tidak bertahan sampai akhir karena mereka tidak cukup saling mencintai, atau karena mereka tidak bertahan cukup lama? Apakah setiap pasangan mencintai sebegitu dalamnya, atau bertahan selama itu?"
