Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.
Shen Jingchuan yang baru saja datang berpikir hal yang sama.
Ia juga sempat berpikir kepala Wenyan telah terpenggal!!!
Lebih dramatisnya, jantungnya bahkan sempat berhenti berdetak sesaat.
Namun untunglah, detik berikutnya, pemandangan Wenyan yang masih hidup membawa kembali kehidupannya.
"Sial!"
Menyadari bahwa kehebohan ini juga menarik perhatian orang lain di sekitar, Shen Jingchuan segera melangkah cepat ke samping Wenyan.
Ia menarik Wenyan ke arahnya dan dengan cepat membungkus wajah dan bagian atas tubuhnya dengan jasnya.
Segera, sebuah erangan tertahan terdengar dari dadanya.
"Umm... hidungku, Shen Jingchuan, apa dadamu terbuat dari batu? Sangat keras!"
Shen Jingchuan membetulkan, "Itu otot dada, terima kasih."
Wenyan: "Aku tahu itu otot, kamu menyakiti aku."
"Masker dan topimu hilang, maukah kamu orang-orang melihat wajahmu?"