Sudut Pandang Aimee
Suara napasku terdengar stabil dan ritmis saat aku menjalani latihan, setiap langkahku sengaja dan terkontrol. Tanah latihan kawananku adalah ruang terbuka besar yang dikelilingi oleh pohon pinus menjulang, udaranya segar dan menyegarkan. Di sekitarku, anggota pack lain sedang sibuk dengan latihan mereka, beberapa berlatih bertarung, lainnya berlatih keterampilan. Namun, fokusku hanya pada hubungan antara diriku dan Layla, serigalaku.
Setelah konfrontasi kami dengan Emily, aku menyadari bahwa kemampuanku masih kasar, tidak terduga. Memori pertarungan itu masih terbayang, pengingat betapa dekatnya kami dengan kekalahan. Jika aku ingin melindungi kawanan, aku perlu memperoleh kontrol penuh atas kekuatanku. Itulah mengapa aku berada di sini setiap pagi, mendorong diriku melewati batasku.