"Teh? Teh apa? Saya belum minum teh sama Hazel," Alessandra menjawab, tidak mengerti apa yang dimaksud Eleanor.
"Kamu sudah saat kita di istana dan kita masuk ke ruangan untuk istirahat. Kita semua minum teh dan saya tidak khawatir tentang diri saya. Kalian berdua sudah menikah dan ingin punya anak. Nah, ratu membutuhkan seorang anak," Eleanor berbicara panjang lebar sambil berjalan bolak-balik.
"Eleanor," Alessandra menyentuh bahu Eleanor untuk menenangkannya. "Ada apa dengan tehnya?"
Eleanor mengambil napas dalam. "Di daerah lampu merah, penting bagi gadis-gadis untuk tidak hamil sehingga ada beberapa rempah yang dibuat teh untuk mencegah kehamilan. Saya tahu dengan baik karena saya tumbuh di sekitar itu dan saya menciumnya pada hari kita di istana. Saya minum teh ratu," dia menjelaskan. Sebuah rasa sakit terlihat di dadanya saat dia melihat wajah Alessandra.