Timothy tidak menyangka bahwa Samantha masih bisa tersenyum di saat-saat seperti ini. Apakah itu karena dia menjadi lebih tidak tahu malu setelah tidak bertemu selama dua tahun, atau mungkin dia memang tidak pernah menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya di depannya.
Timothy teringat sesuatu dan niat pembunuhannya meningkat. "Kenapa kamu tersenyum?"
"Tuan Barker, Anda tidak perlu melakukan ini."
Mata Samantha tidak berkedip. Matanya begitu jernih, seolah-olah sakit yang baru saja dia rasakan hanyalah ilusi. Selain itu, nadanya sopan, seolah dia berbicara dengan orang asing. Tanpa emosi sedikitpun, dia berteriak, "Sudah kubilang sebelumnya itu adalah sebuah kecelakaan, dan saya tidak akan meminta apapun darimu. Rencanamu tidak perlu!"