Fu Hua menjilati dia sebelum mulai memakannya dengan mulutnya.
Kesukaan itu sangat intens bagi Jia Li sehingga dia berusaha keras untuk mendorong kepalanya menjauh, tetapi tangannya malah terkunci dan terjebak dengan tangan Fu Hua.
Fu Hua mengunci tangannya dengan hanya satu tangan dan terus memakannya.
Jia Li tidak tahu berapa lama dia mendesah dari kenikmatan intens yang diterimanya. Dia mendesah sampai air mata mulai berkumpul di sudut matanya.
Tanpa membuang waktu, Fu Hua menarik celana dalamnya dan memegangnya di bawah paha Jia Li dengan tangannya, sebelum perlahan memasukinya.
Jia Li terkejut saat merasakan dia masuk ke dalamnya, dan dia mencengkeram seprai dengan tinjunya dan menutup matanya sambil mendesah dengan keras.
Fu Hua merasa hidup saat dia memasukinya, namun dia masih memiliki kesabaran untuk bergerak masuk dan keluar darinya dengan perlahan, sebelum dia mulai meningkatkan kecepatannya.