"Anastasia?" Suara itu terdengar lagi. Dia berlari secepat yang dia bisa. Ketika dia sampai di sana, dia tergagap, "Ileus, aku—" Tapi apa yang dia lihat di depannya membuat bulu kuduknya merinding. Paniknya meningkat setiap detik dia berdiri di sana. Kakinya gemetar dan dia berpikir kalau dia tidak berpegangan pada dinding di sampingnya, dia akan jatuh ke tanah.