Catatan Penulis: Ini adalah dua bab dalam satu sehingga harga koinnya sangat tinggi *3*~
Ian membantunya turun dari kereta. Merasakan kehangatannya membuat pipi Elise terasa lebih panas. Ia hendak melangkah turun lagi ketika malahan ia jatuh ke depan. Elise menutup matanya, menunggu jatuh hanya untuk merasa bahwa ia jatuh ke daging yang kencang penuh kekuatan dan kehangatan. Membuka matanya, bibirnya hanya berjarak sehelai benang dari bibir Ian dan Ian tersenyum nakal. "Aku bisa membuatmu jatuh padaku setiap hari dan setiap detik tanpa merasa bosan."
"Itu tidak akan terdengar hebat," bisik Elise dan dia mendengar tawanya yang penuh kegembiraan yang membuatnya tersenyum. "Apa yang akan kamu lakukan jika aku jatuh setiap detik? Akan melelahkan bagimu untuk menangkapku setiap waktu."
