Chapter 5 - Bab 5

Saat berjalan menuju keluar kantin 2, Lina kepikiran tentang mimpi yang baru saja dia alami, Dia merasa jika mimpi itu seperti kenyataan yang dia alami.

Setelah Lina keluar dari kantin 2 dia berjalan menuju lorong untuk ke kelasnya dan di sana dia menemukan Angga yang sedang melihat kanan ke kiri seperti mencari sesuatu, Kemudian Angga melihat Lina dan berjalan ke arahnya.

"Lina dari mana saja kamu? Aku tidak melihat mu tadi." Ucap Angga sambil berjalan ke arah Lina.

"Hehehehe, Maaf-maaf tadi aku berada di kantin lain." Jawab Lina dengan terkekeh.

Angga yang mendengar jawaban dari Lina sedikit memiringkan kepalanya karena kebingungan yang dia maksud tentang kantin lain, Tetapi Angga tidak ingin bertanya kepada Lina lebih lanjut dan mengajak nya untuk ke kelas.

"Oke-oke, Tapi sebaiknya kita ke kelas sekarang sebelum guru ada." Ajak Angga berjalan terlebih dahulu sambil di ikuti oleh Lina di belakangnya.

Kemudian tidak lama setelah mereka berjalan dari kantin, Mereka sudah sampai di dalam kelas dan di situ mereka melihat Kina dan Rikki yang sedang berbicara.

"Sudah baikan ini?" Ucap Angga dengan nada yang bercanda sambil duduk di dekat mereka.

"Diam lah!" Jawab Rikki dengan sedikit kesal.

Lina kemudian duduk di kursi samping Kina kemudian bertanya kepada Kina bagaimana dia berbaikan dengan Rikki.

"Kina, Bagaimana kalian bisa berbaikan?" Tanya Lina sambil duduk di sebelahnya.

Kina yang mendengar pertanyaan Lina tersenyum kepadanya sambil mengeluarkan cemilan Pikko.

"Ini, Aku membuat taruhan dengan nya bermain tebak koin, Yahh~ meskipun dalam hal ini aku sudah tahu bagaimana cara menebaknya." Jawab Kina sambil terkekeh.

Kemudian Kina memberikan Pikko nya kepada Lina sambil tersenyum.

"Mau?" Ucap Kina sambil mengulurkan Bungkus Pikko kepada Lina.

Lina kemudian tersenyum sambil mengambil satu batang dan memakannya bersama Kina.

Kemudian Guru Kimia masuk ke dalam kelas dan meletakkan buku di meja guru.

"Baiklah, Murid-murid kita akan belajar Kimia di semester kali ini, Tolong buka halaman pertama." Ucap Guru Kimia.

Lina,Kina,Angga,Rikki mengikuti pelajaran Kimia bersama murid yang lain, Selama pembelajaran Guru Kimia selalu bercanda di kelas membuat pembelajaran tidak membosankan dan orang yang ada di kelas merasa terhibur begitu juga Lina, Kina, Angga Dan Rikki yang ikut tertawa saat pembelajaran.

Lina tertawa melihat Kina yang harus bernyanyi di depan karena salah menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Guru Kimia, Tetapi tiba-tiba Lina melihat jika teman-teman nya termasuk Kina,Rikki, Angga dan seluruh orang yang ada di dalam kelas berhenti bergerak, Kemudian Lina melihat ke arah jam dinding yang berada di atas papan menunjukkan waktu 00.00 tetapi masih siang.

"H-huh!? Apa yang terjadi?" Ucap Lina dengan bingung kemudian dia melihat ke arah Kina yang diam.

"Kina? Kenapa kau hanya diam saja?" Tanya Lina kepada Kina sambil berharap itu hanya candaan kepada dirinya karena murid baru.

Tetapi kemudian Lina menyadari jika hal itu bukan candaan, Dia merasa jika dirinya sekarang berada di timeline yang berbeda.

"Apa jangan-jangan @#&$(@-$, Tapi itu tidak mungkin." Ucap Lina kemudian dirinya mendengar sebuah suara yang memanggil namanya dari luar lorong.

Lina memberanikan dirinya dan mulai berdiri dari bangkunya berjalan keluar kelas menuju sumber suaranya, Sepanjang jalan Lina melihat ke setiap kelas yang dia lewati dimana semua orang benar-benar diam dan tidak bergerak sama sekali.

Setelah 5 menit dirinya berjalan keluar dari kelas, Sekarang Lina berada di taman sekolah dimana pohon sakura yang dia lihat pagi tadi dari uks.

Kemudian sebuah lonceng berbunyi di sekitar Lina.

Kreng~ kreng~

Lina melihat sekitar untuk mencari sumber asli suaranya karena dia pernah mendengar suara lonceng itu di suatu tempat.

"Lina~ Aku senang kau sudah datang lagi."

Suara perempuan berbicara kepada Lina tetapi dirinya tidak dapat menemukan perempuan itu.

"Siapa kau!? Tunjukkan dirimu sekarang!" Ucap Lina sambil melihat sekeliling.

Tiba-tiba sebuah angin berhembus kencang ke arah pohon sakura dan membuat daun berjatuhan sambil di ikuti suara lonceng yang tiba-tiba terdengar jelas di pohon itu, Lina sedikit kesulitan untuk melihat ke arah pohon karena tertutupi oleh dedaunan yang jatuh.

Setelah tidak lama Lina kemudian dapat melihat ke arah pohon itu dengan jelas dan betapa kaget dirinya ketika melihat seorang perempuan menggunakan baju "Yukata Muka Kuil" berdiri di hadapan pohon sakura sekolah sambil melihat ke atas.

"Lina~ Kamu mungkin tidak ingat kepadaku, Tapi suatu saat nanti kau akan mengingat nya kembali." Ucap perempuan itu sambil berbalik badan melihat ke arah Lina.

"Siapa kau? Dan bagaimana kau tahu nama ku?" Tanya Lina kepada perempuan itu Sambil berdiri di tempat nya yang tidak jauh dari tempat Perempuan itu berada.

Perempuan itu kemudian tersenyum kepada Lina saat Lina bertanya tentang bagaimana dirinya dapat mengetahui nama nya.

"Aku adalah orang yang kamu kenal dari dulu dan kamu juga pernah datang ke ********." Jawab Perempuan itu.

"Apa maksud mu?" Ucap Lina.

"Kau akan mengetahui nya suatu saat nanti, dan rahasia itu tersimpan di ******" Jawab Perempuan kepada Lina sambil tersenyum.

"C-CRACK!"

Tiba-tiba sebuah di retakan terjadi di hadapannya membuat Lina tiba-tiba berpindah ke dimensi lain dimana pohon sakura yang awalnya masih ada daunnya sekarang sudah gundul dengan langit yang berwarna hitam gelap.

"Huh!? Kenapa tiba-tiba langit menjadi gelap? Dan juga kemana Perempuan itu?" Tanya Lina sambil melihat sekeliling.

"Bing... Bing... Bing..."

Suara lonceng berbunyi kembali dari dalam lorong kemudian Lina melihat kebelakang dan betapa kagetnya tiba-tiba dirinya langsung berada di lorong kelas yang gelap dan hanya di sinari oleh cahaya bulan yang masuk dari jendela-jendela kelas.

"Apakah aku sedang bermimpi!?" Ucap Lina dengan kakinya gemetar takut.

"Bing... Bing... Bing..."

Lina kemudian mendengar kembali suara lonceng yang berbunyi di lorong kelas.

"Aku harus menemukan suara lonceng itu, Mungkin saja aku dapat kembali atau bangun." Ucap Lina sambil berjalan mencari sumber suara dari lonceng tersebut.

Lina berjalan melewati setiap kelas, Di setiap kelas yang Lina lewati bangku dan kursi berantakan dengan ada bercak-bercak merah yang Lina sendiri tidak tahu apa itu.

Kemudian setelah tidak lama Lina berjalan dari lorong awal, Dia menemukan sebuah kuil kecil di ujung lorong dengan lilin yang menyala.

"Kuil? Kenapa ada kuil di sini?" Ucap Lina sambil berjalan mendekat ke arah kuil tersebut.

Lina berdiri di depan kuil tersebut kemudian dirinya melihat sisi-sisi dari kuil tersebut, Tanpa Lina sadari jika dari arah lorong yang dia lewati muncul sesosok perempuan dengan baju kimono merah berdiri diam.