Kebo Anabrang

Petualangan Mahesa Jenar sebagai mantan prajurit Kesultanan Demak dalam upaya mencari pusaka kerajaan, yakni keris Nagasasra dan Sabukinten. Mahesa Jenar dikenal pula sebagai Senapati Rangga Tohjaya. Gelar itu didapatnya saat masih menjabat sebagai salah satu prajurit pilihan di Kerajaan Demak. Mahesa Jenar berasal dari Kadipaten Pandan Arang (Semarang). Dia adalah murid dari Ki Ageng Pengging Sepuh alias Pangeran Handayaningrat, putra dari Prabu Brawijaya kelima. Mahesa Jenar dikenal dengan sikapnya yang jantan dan ksatria. Dia adalah tipikal prajurit yang berjuang tanpa berharap imbalan. Begitu gigihnya dalam perjuangan, Mahesa Jenar sampai kadang melupakan kepentingan pribadinya. Mahesa Jenar menguasai Ilmu Sasra Birawa dari perguruan Pengging dengan baik. Sebelum mendapat bimbingan dari Ki Kebo Kanigara, ilmunya masih belum seberapa, hanya setingkat lebih tinggi dari kesaktian para pendekar level menengah seperti Mantingan, Wirasaba, Jaka Soka atau Lawa Ijo. tapi setelah menggembleng diri dibawah bimbingan Ki Kebo Kanigara, ilmunya meningkat tajam, bahkan jika harus melawan para sesepuh dunia persilatan sekalipun Mahesa Jenar tidak akan kalah, sehingga Mahesa Jenar kemudian disebut sebagai titisan dari Almarhum Pangeran Handayaningrat sendiri. Bahkan oleh sebagian kalangan tua, Mahesa Jenar dipandang lebih hebat dari gurunya tersebut.

"Bangun kireeeey ,bagaimana mau dapat jodoh kalau perempuan bangunnya saja siang terus, Nadia yang teriak setiap pagi membangunkan putrinya yang tidurnya mirip kebo,kalau tidak di bangunkan tidurnya kebablasan... "Hi...Namaku kireyna putri wijaya,biasa di panggil kirey,kata eyang putriku, artinya cantik...,tapi mamah selalu bilang cantik tapi kebo,kebo itu karena kalau aku tidur susah bangunya...hehe. "Pada suatu hari papahku berniat menjodohkan aku depan putra sahabatnya,yang ternyata putranya bos aku di kantor,tapi aku belom tahu kalau yang di jodohkan sama aku ternyata bosku."

When nineteen-year-old princess Ona is abducted on her way to her wedding, her betrothed, Didé scours all of Out-earth looking for her. Dragged to the highlands of Kebo that she knows about only from legends, Ona discovers that her captor is not only a hateable brute but part of an ancient clan of warriors, whose legendary exploits trace back to the Third Era -1300 years before Ona. Perhaps, he is not a hateable brute all the time. As she adapts to her new home, her initial animosity towards the warrior transforms into a fiery passion that puts her in a terrible position with her beloved betrothed. However, her romantic entanglements are the least of her concerns. An ancient darkness is growing, and Ona must find a way to stop it, or the world that she knows will be consumed by the Lightless Dark.

This novel, was inspired by the legends of my country's Kingdom and their story in the power struggle. Which is very similar to the Game of Thrones series. Because there is a lot of literature and ancient relics that I can use to make this novel, I tried to write it, creating a new world and a fictitious kingdom within my writing. However, I apologize if my grammar isn't perfect because English is my second language and Grammarly assisted me. But I still hope you enjoy my novel and will support me. thanks xoxo A prophecy appeared in the land of Aruna Dwipa, and after the death of the king, the melee about the prophecy became more and more audible and alarming when the newly ascended king killed many people to perpetuate his power. He works with demons, giants, and shamans to destroy his enemies, and along with his cunning and intractable uncle, they work together to build a new dynasty even though the dynasty is not the rightful ruler of the land. Meanwhile, following the death of his entire family, Kebo Anabrang attempted to save the late king's baby from the tyranny of King Kripala, the newly ascended King, and he tried every means possible to save the baby, even if it meant sacrificing himself.

Pria yang gentelman adalah pria yang berani menyatakan perasaannya. Bukan kah pria gentelmen menjadi salah satu kriteria calon pasangan seorang wanita ? "Aku mencintaimu! Yuk, nikah!" "Kamu sakit, yah ? Nikah sana sama kebo!" jawab Aletta dengan nada suara meninggi. "Tapi aku maunya, nikah sama kamu," sanggah pria itu menyodorkan memegang coklat ratu dari tangannya. "DASAR GILA!" Aletta menepis tangan pria itu hingga coklatnya terjatuh ke tanah. "Aku juga gilanya karena kamu, taa." "Denger yah, TUAN ALATAS BASROMA! Aku gak mau nikah sama orang jelek plus miskin kayak kamu! Dan aku gak bakal jatuh cinta sama kamu! Jadi jangan terlalu bermimpi nikah sama aku!" tegas Aletta menatap tajam mata hitam Alatas. Kemudian meninggalkan Alatas dengan perasaan tidak karuan. "Kalau aku bisa. Aku akan melakukannya, Aletta." menggusar wajahnya kasar. --Ketika keindahan dan kekayaan menjadi tolak ukur sebuah cinta, dan aku tak memilikinya. Maka carilah kelebihanku dan jadikan pelengkap pernikahan kita.--