"Tentang itu..." Jawab Kina sambil tergagap.
Lina yang melihat Kina tergagap sedikit memiringkan kepala dan bingung, Tiba-tiba Rikki yang tadinya bertengkar dengan Kina berbicara kepada Lina dan berusaha untuk mengubah topik.
"Hey Lina, Bagaimana jika kita keluar dari Ruang Kesehatan sekarang? Kesian loh Guru Hanami bakal telat pulang jika Ruang Kesehatan belum di bersihkan." Ucap Rikki.
"Itu benar! Selain itu ayo kita ke kelas segera nanti kelas bakal di kunci dan kita tidak dapat mengambil tas." Ucap Kina sambil melanjutkan pembicaraan dari Rikki.
Lina yang melihat tingkah mereka tiba-tiba berubah saat aku bertanya tentang ruang asrama yang tidak di pakai sama sekali, Tetapi Lina tidak ingin terlalu jauh ikut rahasia yang di sembunyikan dari mereka karena menurut Lina mungkin saja itu dapat menyebabkan hal yang tidak di inginkan.
"Baiklah, Ayo kita ke kelas sekarang." Ucap Lina tanpa bertanya apapun lagi.
Lina kemudian bangun dari kasur.
"Baiklah Bu, Saya pergi dulu ya! Terimakasih sudah merawat saya lagi." Jawab Lina sambil memberikan senyuman kepada Guru Hanami.
"Iya, Hati-hati ya di jalan." Ucap Guru Hanami sambil membalas senyuman nya.
Lina membungkuk sebelum berdiri kembali dan berjalan keluar terlebih dahulu, Sedangkan Kina,Angga,Dan Rikki masih berada di dalam Ruang Kesehatan.
Kemudian Rikki menatap ke arah Kina sambil berkata.
"Kenapa kau malah mengatakan tentang ruangan itu!?" Tanya Rikki dengan nada yang sedikit tinggi.
"Maaf! Aku keceplosan bilang begitu." Jawab Kina.
"Sudah-sudah, Setidaknya kita berhasil mengalihkan topik." Ucap Rikki sambil menenangkan mereka berdua.
Guru Hanami berjalan ke arah jendela dan melihat ke arah luar jendela, Angga yang melihat Guru Hanami melihat ke arah luar jendela kemudian bertanya.
"Ibu Hanami?" Tanya Angga.
Guru Hanami berbalik dan melihat ke arah mereka berdua sambil berkata.
"Kenapa Angga?" Jawab Guru Hanami.
"Apa ada yang menganggu Ibu?" Tanya Angga sambil melihat ke arah Guru Hanami.
Guru Hanami kemudian menggelengkan kepalanya sebelum berbicara.
"Tidak ada, Hanya saja Ibu berpikir apakah Dia merasa terganggu di sana atau tidak setelah Kina membicarakan tentang ruangan asrama itu. Jawab Guru Hanami sambil berbalik untuk melihat ke arah pohon sakura yang berada di luar.
Di saat itu, Guru Hanami kemudian membelalak kaget dan hanya diam berdiri, Kina, Rikki dan Angga yang melihat Guru Hanami diam membuka kemudian ikut melihat ke arah luar ruangan menuju ke arah pohon sakura.
Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat sesosok Wanita yang sedang berdiri menghadap ke arah pohon dengan menggunakan gaun yang penuh darah, Sosok itu yang awalnya melihat ke pohon sakura yang berada di taman belakang sekolah tiba-tiba melihat ke arah Kina,Rikki,Angga, Dan Guru Hanami yang berada di dalam ruang Kesehatan dan tersenyum mengerikan.