Chapter 6 - Bab 6

Lina yang sedang memeriksa kuil kecil di ujung lorong tiba-tiba saja bulu kuduk nya berdiri, Kemudian sebuah suara kaca pecah terdengar dari suatu kelas dan sebuah suara perempuan yang memanggil namanya dengan nada yang sangat halus.

"Lina~ Lina~"

Seketika Lina reflek melihat kebelakang sambil melihat sekeliling, Kemudian dirinya berjalan menyusuri lorong kelas untuk mencari sumber suara kaca pecah tadi.

Saat Lina berjalan di lorong, Dirinya merasa jika ada yang mengikuti dari belakang dan dengan keberanian yang sedikit Lina mencoba melihat kebelakang.

Dan betapa kagetnya menemukan sosok perempuan yang tersenyum kepadanya sambil dengan baju kimono yang berdarah-darah, Dan tanpa bereaksi apa-apa sosok itu segera menusuk perutnya membuat Lina kesakitan hingga tiba-tiba dirinya kembali ke dunia aslinya.

Lina melihat sekitar dan menemukan dirinya jika sedang ada di ruang perawatan sekolah lagi.

"Apakah aku pingsan kembali?" Ucap Lina dengan kebingungan dan kemudian dirinya bangun dari kasur.

Tiba-tiba suara pintu kebuka .

"Creak"

Lina kemudian melihat ke arah pintu dan dia melihat jika Kina sedang membawa cemilan sambil terdiam di depan pintu, Kina yang melihat Lina sudah sadarkan diri dengan segera dia meletakkan cemilan nya di meja dan segera berlari ke arah Lina sambil memeluknya.

"Ohhh!! Akhirnya kau sadar Lina!! Aku sungguh khawatir kepadamu!!" Ucap Kina sambil memeluk Lina dengan erat.

Lina yang masih kebingungan bagaimana dirinya bisa berada di UKS di tambah lagi Kina yang tiba-tiba saja memeluknya seolah-seolah baru saja terjadi sesuatu pada dirinya, Kemudian setelah tidak lama Kina mulai tenang kembali dan melepaskan pelukan nya dari Lina sambil duduk di kursi dekat kasur Lina.

"Kina, Bisakah kamu menjelaskan kepadaku bagaimana diriku dapat berada di kasur UKS lagi.?" Ucap Lina dengan kebingungan.

Kina kemudian memiringkan kepalanya seolah-olah kebingungan juga.

"Memang nya kamu tidak ingat apa yang terjadi?" Jawab Kina.

Lina yang mendengar nya hanya menggeleng-gelengkan kepala nya dan Kina yang melihat nya sedikit terkejut dan mulai menghela nafas.

"Kamu tadi berdiri sendiri dan berjalan keluar kelas saat Guru Oda masih menjelaskan pembelajaran, Sebelumnya kami sudah memanggil mu terus menerus tetapi kamu nya tidak mendengarkan kami, Setelah itu tiba-tiba saja kamu pingsan di taman sekolah yang di dekat pohon Sakura itu." Ucap Kina kepada Lina.

"Benarkah!?" Ucap Lina kemudian dirinya menunduk.

Lina berpikir jika dirinya mungkin di pindahkan oleh sosok wanita yang sama saat di halaman depan sekolah, Tetapi dirinya tidak bisa memastikan kebenaran itu karena ingatan nya seolah-olah hilang tentang kejadian itu.

Kina yang melihat Lina diam setelah mendengar ucapan nya segera bertanya kepada Lina.

"Lina?" Tanya Kina kepada Lina.

Lina kemudian tersadar dan segera menatap Kina sambil menjawab.

"Ahh! Ya? Ada apa Kina?" Jawab Lina.

"Kamu diam saja setelah mendengar jawaban ku, Apakah ada sesuatu yang menganggu mu? Kalo ada kamu dapat membicarakan nya padaku." Tanya Kina kepada Lina.

"Tidak ada, Hanya saja aku masih belum pulih." Jawab Lina kepada Kina sambil tersenyum.

Kina merasakan hal aneh pada Lina saat dirinya bertanya tentang masalahnya tetapi jawaban yang di berikan padanya sedikit berbeda.

"Lina, Kamu sedikit an-"

Kring~ Kring~ Kring~

Tiba-tiba saja suara lonceng berbunyi menandakan jam pelajaran sudah berakhir sekaligus memotong pembicaraan Kina, Lina yang mendengar itu kemudian menghela nafas sambil melihat keluar jendela, Kina yang melihat Lina melihat ke arah jendela dan melihat pohon Sakura yang berada di luar ruang UKS bergoyang dan membuat daun-daun nya berjatuhan ketanah.

Kreak~

Suara pintu terbuka membuat Kina dan Lina yang awal nya melihat pohon sakura dari dalam ruangan UKS segera berbalik untuk melihat seseorang berdiri di depan pintu, Orang itu adalah Angga dan Rikki yang datang dengan tas yang berada di belakang punggung nya.

"Ehhh!! Ternyata mbak-mbak pemarah ada di sini toh, Kamu gak mungkin kan bolos?" Ucap Rikki dengan nada kesal.

Kina yang mendengar nya terpancing dan segera berdiri dari kursi nya sambil membalas ucapan nya.

"Ehh! Monyet bangka jangan asal ngomong! Aku gak mungkin juga kali bakal bolos gak kek lu!" Jawab Kina dengan nada yang sedikit tinggi.

Rikki dan Kina bertengkar di dalam ruangan UKS yang membuat Angga dan Lina menggelengkan kepalanya, Kemudian Angga melihat ke arah Lina dan tersenyum sebelum berjalan ke arahnya.

"Bagaimana keadaan mu Lina?" Tanya Angga sambil berdiri di samping kasur Lina.

"Sudah lumayan meski aku seperti nya harus lebih banyak berisitirahat lagi setelah kembali dari rumah ini." Jawab Lina sambil memberikan senyuman kepadanya.

"Baguslah kalau begitu" Ucap Angga sambil membalas senyuman nya.

Kreak~

Sekali lagi suara pintu terbuka dan terlihat Guru Hanami datang sambil membawa kotak kardus di tangan nya.

"Oh. Ternyata kamu sudah sadar Lina." Tanya Guru Hanami sambil berjalan masuk dan meletakkan kotak kardus yang di tangan nya di meja kemudian berbalik untuk melihat Lina.

"Bagaimana keadaan mu sekarang?" Lanjut dari Guru Hanami.

"Sudah lumayan sehat Bu." Jawab Lina sambil memberikan senyuman sekali lagi.

"Begitu.." Ucap Guru Hanami.

Kemudian pandangan Ibu Hanami berpindah ke arah Kina dan Rikki yang masih bertengkar, Dengan nada mengeluh Ibu Hanami kemudian berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

"Nye~ Nye~ Nye~ Nye~" Ucap Rikki dengan gaya yang mengejek.

"Hey! Monyet Bangka kau dengar aku gak sih?" Tanya Kina dengan nada yang kesal.

"Ya~ Ya~ Ya~ Aku mendengarnya, Tetapi aku gak peduli." Jawab Rikki dengan nada yang mengejek.

"Kau!!!" Ucap Kina sambil mengepalkan kedua tangan nya dan bersiap untuk memukul Rikki.

"Emang nya kau berani? Ayo maju sin- AGhh!! Sakit-sakit." Ucap Rikki sambil kesakitan karena telinga nya di jewer oleh Guru Hanami.

"Rikki jangan memancing Kina terus menerus." Tanya Guru Hanami sambil terus menjewer telinga Rikki.

"Sejak kapan Ibu ada di sini? Aduh! Aduh!" Tanya Rikki dengan kesakitan.

"Sejak kamu mengucapkan "Nye~ Nye~ Nye~" pada Kina" Jawab Ibu Hanami sambil tetap menjewer nya.

"Hahaha mampus!" Kina yang melihat Rikki kesakitan hanya ketawa.

Angga dan Lina ikut tertawa melihat Rikki yang di jewer oleh Guru Hanami, Setelah nya Rikki dan Kina mendekat ke arah Lina setelah berbaikan kembali.

"Lina kamu boleh pulang ke rumah sekarang." Ucap Guru Hanami.

"Lohh? Jadi sebenarnya orang yang sakit boleh tinggal di sini?" Tanya Lina sambil memiringkan kepalanya.

"Ohhh Tentang itu aku lupa beritahukan kepada mu, Sebenarnya sekolah ini memiliki ruang tinggal yang dapat di gunakan oleh beberapa murid, Tetapi ruangan itu tidak pernah di gunakan kembali setelah 12 tahun dan sama sekali tidak boleh di gunakan kembali." Jawab Kina pada Lina.

Lina yang mendengar nya penasaran tentang ruangan yang di sebutkan oleh Kina tidak pernah di gunakan kembali dan untuk dapat mendapatkan jawaban nya Lina kemudian bertanya kepada Kina.

"Jika aku boleh tahu kenapa ruangan itu tidak digunakan kembali?" Tanya Lina.

"Eh!? Tentang itu.." Jawab Kina dengan nada yang gagap.