Dengan perasaan campur aduk antara bingung dan terpesona, aku mengikuti pria tua berjubah merah itu menyusuri koridor istana yang mewah. Lantainya begitu mengkilap hingga aku bisa melihat bayanganku sendiri, kontras dengan pakaian santai yang masih kukenakan: kaos oblong hitam dengan gambar tengkorak, celana jeans belel, dan sandal jepit. Aku merasa seperti orang asing yang tersesat di dunia yang salah."Di mana aku sebenarnya?" tanyaku pada pria tua itu, yang ternyata bernama Bartholomew, penasihat utama kerajaan.Bartholomew tersenyum sabar. "Anda berada di Eldoria, Yang Mulia. Kerajaan kecil yang indah ini telah menunggu kedatangan Anda sejak lama.""Eldoria? Kerajaan?" Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Bagaimana aku bisa menjadi raja? Aku bahkan tidak tahu cara memerintah sebuah negara."Bartholomew terkekeh. "Jangan khawatir, Yang Mulia. Anda adalah Raja yang Dipilih. Oracle telah meramalkan kedatangan Anda, dan kami yakin Anda memiliki semua yang diperlukan untuk memimpin Eldoria menuju kejayaan."Aku mendengus. "Oracle? Ramalan? Kedengarannya seperti omong kosong dari game fantasi."Bartholomew berhenti sejenak, menatapku dengan pandangan menyelidik. "Saya mengerti keraguan Anda, Yang Mulia. Tetapi Oracle tidak pernah salah. Dia melihat potensi besar dalam diri Anda, potensi yang bahkan mungkin belum Anda sadari."Aku mengangkat bahu. "Yah, jika aku memang memiliki potensi besar, kenapa aku terjebak di dunia aneh ini? Aku lebih suka kembali ke kamarku dan bermain game."Bartholomew tersenyum lagi. "Setiap raja memiliki permulaannya sendiri, Yang Mulia. Saya yakin Anda akan segera menemukan tempat Anda di Eldoria."Kami melanjutkan perjalanan, melewati serangkaian lukisan dinding yang menggambarkan sejarah panjang Eldoria. Ada gambar-gambar pertempuran epik, raja-raja dan ratu-ratu yang gagah berani, dan pemandangan indah dari kerajaan. Bartholomew menjelaskan setiap lukisan dengan penuh semangat, tetapi aku hanya setengah mendengarkan. Aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk kembali ke duniaku.Akhirnya, kami tiba di sebuah balkon besar yang menghadap ke kota Eldoria. Matahari sore memancarkan cahaya keemasan di atas bangunan-bangunan bergaya abad pertengahan, jalan-jalan yang ramai, dan ladang hijau yang membentang hingga ke cakrawala. Pemandangannya indah, tetapi tidak bisa menghilangkan rasa asing yang kualami."Ini adalah kerajaan Anda, Yang Mulia," kata Bartholomew, suaranya bergetar karena emosi. "Rakyat Anda menunggu untuk menyambut raja mereka."Aku menatap kota di bawah dengan perasaan terbebani. Bagaimana aku bisa bertanggung jawab atas semua ini? Aku hanya seorang gamer biasa, bukan seorang pemimpin. Aku ingin berteriak, ingin lari, tetapi aku tahu itu tidak akan ada gunanya. Aku terjebak di dunia ini, dan aku harus mencari cara untuk bertahan hidup."Ini terlalu banyak," kataku, suaraku terdengar lemah. "Aku tidak bisa melakukan ini."Bartholomew meletakkan tangannya di bahuku. "Yang Mulia, saya tahu ini semua sangat tiba-tiba dan membingungkan. Tapi percayalah, Anda tidak sendirian. Kami semua di sini untuk membantu Anda. Bersama-sama, kita bisa membuat Eldoria menjadi kerajaan yang lebih baik."Aku menatapnya, melihat ketulusan di matanya. Mungkin dia benar. Mungkin aku bisa melakukan ini. Lagipula, aku sudah terbiasa menghadapi tantangan dalam game. Mungkin aku bisa menggunakan keahlianku di dunia nyata ini."Baiklah," kataku, mencoba untuk terdengar lebih tegas. "Aku akan mencoba yang terbaik. Tapi jangan berharap aku menjadi raja yang sempurna."Bartholomew tersenyum. "Tidak ada yang sempurna, Yang Mulia. Tetapi dengan tekad dan kerja keras, saya yakin Anda bisa menjadi raja yang hebat."Aku mengangguk, mengambil napas dalam-dalam, dan menatap kota di bawahku sekali lagi. Ini adalah awal dari petualangan baru. Petualangan yang tidak pernah kuminta, tetapi petualangan yang harus kuhadapi.Bagaimana menurutmu? Apakah kamu ingin melanjutkan ke bagian berikutnya?