Chereads / Perfect Fantastic Cat / Chapter 2 - Chapter 2 Teman Serumah

Chapter 2 - Chapter 2 Teman Serumah

Terlihat Miya yang sedang berdiri dimeja kasir melihat lelaki yang berjaket tudung duduk di salah satu meja.

"(Jadi... Dia yang nama nya Naneko?)" Miya terdiam melirik nya.

Lelaki tersebut bernama Naneko duduk membelakanginya di kursi kafe dengan meminum teh susu yang diberikan Miya.

Miya bahkan masih memasang mata pada nya. "(Dia terlihat seperti Lelaki pada umum nya. Tingginya benar benar tipe banyak wanita, kira kira berapa? 189 atau malah 185 tidak.... Dia terlihat masih tinggi lagi dan.... Soal tudung itu kenapa dia terus saja memakai tudung jaket di kepala nya itu, aku benar benar curiga, apa jangan jangan ada ekor juga... Tapi kenapa tidak terlihat ada ekor sama sekali?)" Miya sangat fokus memandang tubuh belakang Naneko.

Tapi tiba tiba Naneko menoleh padanya membuat Miya terkejut dan langsung membuang muka pura pura tidak memperhatikan.

"(Astaga, dia tadi melihat ku... Aduh pasti dia juga akan menganggap ku maniak sama seperti mereka yang mengejar ejar nya di media sosial... Oh... Soal media sosial, aku ingin tahu kenapa dia bisa viral saat itu deh)" Miya kembali terdiam berpikir.

Lalu Naneko menghela napas dan berkata. "Kemarilah"

"(Eh.... Dia bilang kemarilah tadi? Apa dia mau aku ke sana mendekat? Dia gak takut kan?)' Miya menoleh dengan mendengar itu dan langsung duduk di depannya.

"{Aku tidak percaya ini, Naneko berada dirumahku, darah kucing sedang kutatap}" Miya memperhatikan Naneko dengan serius dan mata manis nya tapi di mata Naneko, itu membuat nya tidak nyaman sama sekali.

"(Ada apa dengan gadis ini? Tatapan nya sangat aneh pada ku? Meskipun semua orang memang melakukan hal itu pada ku, lebih baik aku mulai bicara karena dia yang telah menolong ku) ...Ehem, terima kasih telah menyelamatkanku"

"Menyelamat kan mu?" Miya menjadi bingung.

"Ya, menyelamatkan ku dengan membawaku sembunyi di tempat sepi ini.... Mereka tak henti hentinya mengejar ku, tapi kau sama sekali tak menunjukan sikap berlebihan mu pada ku, apa kau tidak suka pada ku?" Tatap Naneko.

"Jika di bilang begitu sih aku lebih suka kucing, bukan Lelaki yang viral hanya karena mirip kucing" Balas Miya.

"(Dia bahkan langsung mengatakan hal yang dia lakukan? Apa dia benar benar semacam gadis jujur?)" Naneko terdiam lalu kembali bertanya. "Apa kau tinggal sendirian?" Naneko menatap dengan tatapan dingin.

"Emm, ya aku tingggal sendiri, orang tuaku sudah meninggal satu tahun yang lalu"

"(Jadi dia memang sendirian hm?)" Naneko terdiam sejenak melihat sekitar di tangan Miya lalu mengatakan satu hal lagi.

"Kenapa kau mau tinggal sendirian?" Tatap nya tapi hal itu membuat Miya bingung mendengar nya.

"Kau sendirian sejak orang tua mu pergi bukan? Pasti sulit mengurus semua sendiri" Tambah Naneko.

"Yah begitulah... Saat umur ku masih 13 tahun, mereka meninggal karena suatu kecelakaan... Aku tidak tahu pasti soal hal yang terjadi tapi yang pasti mereka membanting stir saat sedang mengemudi karena di depan ada seekor kucing yang hendak menyebrang jalan, karena hal itu, Ayah membanting setir dan terjadilah sebuah kecelakaan tunggal. Sampai saat ini aku masih mencari cari kucing yang telah melakukan hal itu pada kedua orang tua ku" Kata Miya dengan wajah sedih mengingat masa lalu.

"Jika semua nya adalah kucing penyebab nya kenapa kau malah melakukan hal yang ingin menarik perhatian kucing liar? Bukankah kau seharus nya membenci mereka?"

"Ini semua memang kesalahan seekor kucing, tapi kan itu hanya seekor... Bukan sekelompok, kenapa aku harus marah dan benci pada banyak kelompok jika yang membuat nya hanyalah satu, tapi tenang saja... Aku sudah memaafkan hal itu, kau tidak perlu mengaitkan semua ini" Balas Miya lalu Naneko turut sedih.

"Maaf kan aku"

"Tak apa... Sekarang, yang di tren kucing kan malah kau... Aku benar benar terkejut ketika kau masuk media sosial dan di juluki yang aneh aneh seperti kucing lari laboratorium lah atau kucing Naneko lah atau apapun itu"

"Lalu kenapa kau tidak memotretku?" Tatap Naneko.

"Memotret?" Miya menjadi bingung.

"Ya, memotret, apa kau tidak pernah membaca internet, siapapun yang berhasi memotretku akan mendapat banyak uang"

"Sepertinya tidak usah" Miya membalas. Membuat Naneko sedikit terkejut dan bingung.

"Aku tahu bahwa dirimu sudah bertubi tubi menerima ketidak nyamanan dengan adanya orang orang yang mencari mu, jadi aku tidak akan menambah penderitaan mu" Kata Miya.

Mendengar itu tentu saja Naneko terdiam dengan tatapan agak terkejutnya. Lalu ia tersenyum kecil "Hmp, kau gadis yang baik, sebagai balasan nya aku akan menginap disini"

"....Eh, apa menginap, ti... Tidak bisa, kau tidak bisa menginap, disini hanya punya satu kamar tidur, aku tidak bisa mengurus mu lo nanti" Miya jadi panik.

"Kau tidak perlu mengurus ku... Memang nya aku kucing kecil huh... Melihat halaman belakangmu, kau pasti menginginkan kucing kucing datang bukan?" Kata Naneko.

Miya terdiam. "...Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku bisa membantumu mendatangkan banyak kucing, bahkan kucing unik sekalipun. Kau bisa mengenal jenis kucing nanti" Kata Naneko.

"...(Hah....serius....?!?! Itu impian ku banget!!) Aku mau, aku ingin mengenal jenis kucing, tolong ajari aku Sang Naneko" Miya menjadi memohon dengan tidak sabar.

"Sebagai gantinya aku akan tinggal disini" Kata Naneko.

"Ya, boleh boleh, tapi aku jelas tidak bisa membantumu soal keuangan lo.... Maksud ku kebutuhan mu seperti makan dan yang lain nya aku mungkin agak gak bisa ngasih uang sih..." Tatap Miya dengan wajah tidak nyaman pada Naneko.

"Tidak masalah, aku hanya tinggal disini, bukan meminta hidup disini. Ngomong omong kafe ini kecil dan tidak menarik. Seharusnya kau membuat kafenya menarik"

"Memangnya mau diapakan?"

"Aku akan menamainya Kafe Kucing nanti setelah banyak kucing terbisa datang kemari"

"Ah, itu nama yang bagus, eh... Iya aku belum memperkenalkn namaku, aku Miya"

"...Panggil aja aku Naneko"

"... Aku tidak mengerti, bukannya seharusnya kau punya nama panggilan sendiri"

"Untuk hal itu, harus dirahasiakan"

"Uuuh, padahal aku ingin tahu" Miya agak sedikit kesal.

"Apa kau benar benar ingin tahu apa hanya sekedar penasaran?"

"Dua duanya" Balas Miya.

"Haha, aku tidak akan memberi tahu mu" Naneko mengatakan nya dengan nada bercanda.

"Hiz.... Awas kau....!!" Miya menjadi kesal.

"Tak apa, kau nanti akan mengerti sendiri. Jadi bagaimana jika sekarang kita mulai belajar menarik kucing, mulai sekarang dan seterusnya jika ingin tahu soal kucing, tinggal tanya aku, aku akan memberitahu mu" Kata Naneko.

"Baik... Aku akan belajar langsung dari mu... Aku akan menyiap kan semua yang akan aku dengar nantinya" Miya langsung menujukan buku dan bulpen.

"Untuk apa itu?" Naneko menjadi terdiam bingung.

"Ini untuk mencatat setiap perkataan mu, jadi ayo... Aku ingin lebih mengenali soal kucing.. Miyau!!" Miya menjadi bersemangat membuat Naneko terdiam.